Tandukan Morata Menangkan Atletico atas Leverkusen
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Alvaro Morata menjadi pahlawan kemenangan Atletico Madrid pada pertandingan pekan ketiga Liga Champions menghadapi Bayer Leverkusen. Berkat Morata, laga di Estadio Metropolitano, Rabu (23/10/2019) dini hari WIB, itu dimenangi Atletico dengan skor 1-0.
ADVERTISEMENT
Morata sendiri tampil sebagai pengganti pada laga ini. Masuk pada menit ke-70, dia sukses mencetak gol pada menit ke-77. Dengan kemenangan ini, Atletico untuk sementara sukses merebut puncak klasemen Grup D dari tangan Juventus. Saat ini Atletico punya koleksi tujuh poin.
***
Tak ada nama Joao Felix di skuat Atletico Madrid. Pemuda Portugal itu mengalami cedera pada laga melawan Valencia akhir pekan lalu. Tanpa Felix, Diego Simeone kembali menggunakan pakem 4-4-2. Diego Costa dan Angel Correa berduet di depan, Hector Herrera jadi pendamping Thomas Partey di lini tengah.
Sementara itu, Bayer Leverkusen tampil dengan pakem dasar 3-4-2-1. Sven dan Lars Bender mengawal lini belakang bersama Jonathan Tah, Nadiem Amiri dan Kai Havertz menyokong striker tunggal Kevin Volland di lini depan. Lini tengah dipercayakan Peter Bosz pada Julian Baumgartlinger dan Kerem Demirbay.
ADVERTISEMENT
Kendati bermain di kandang sendiri, Atletico kesulitan menghadapi sepak bola oktan tinggi ala Leverkusen. Mereka kesulitan mengembangkan permainan karena setiap kali menguasai bola para pemain lawan langsung melancarkan tekanan hebat.
Pada sepuluh menit pertama pertandingan, gelombang tekanan Leverkusen terus mengalir bak air bah. Hasilnya, mereka sanggup menorehkan 5 tembakan dalam kurun waktu tersebut. Bandingkan dengan Atletico yang cuma bisa melepas 1 upaya mencetak gol.
Sudah begitu, Atletico pun mendapat musibah pada menit ke-15. Bek andalan mereka, Jose Maria Gimenez, mengalami cedera saat berupaya menghalau Demirbay. Tempat pemain belakang asal Uruguay itu kemudian digantikan oleh Mario Hermoso.
Namun, momen ini nyatanya justru menjadi sebuah titik balik bagi Atletico. Jeda sejenak pada pergantian pemain itu membuat mereka mampu menemukan pegangan dalam bermain. Sejak itu mereka berhenti jadi bulan-bulanan pemain Leverkusen.
ADVERTISEMENT
Pemain-pemain Atletico jadi lebih nyaman dengan bola. Pergerakan mereka, khususnya di sepertiga lapangan akhir, jadi lebih baik. Akan tetapi, bukan berarti Leverkusen memburuk karena mereka pun masih kerap membahayakan pertahanan Atletico , utamanya lewat serangan kilat dari sayap.
Sayang, segala upaya yang dikerahkan kedua tim ini tak ada yang berbuah hasil. Sebab utama di balik kegagalan ini adalah mentahnya serangan-serangan yang dilancarkan. Tempo kelewat tinggi jadi persoalan yang harus dicari solusinya oleh Simeone dan Bosz pada babak kedua.
Usai rehat, sayangnya, situasi pertandingan tak banyak berubah. Artinya, laga masih berlangsung dalam tempo tinggi dan adu pressing terlihat di segala penjuru lapangan. Bedanya, kali ini Atletico sukses mengambil alih inisiatif serangan terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Bahkan, Atletico mampu menciptakan sebuah peluang emas ketika sepakan lob Herrera memaksa kiper Leverkusen, Lukas Hradecky, membuat penyelamatan spektakuler. Namun, memang, selain itu tidak ada lagi kans yang diciptakan Los Colchoneros dalam 15 menit pertama.
Itulah mengapa, Simeone lantas bereaksi dengan memasukkan Thomas Lemar dan Alvaro Morata. Lemar masuk menggantikan Correa, sementara Morata ditugasi untuk menjadi pengganti Koke Resurreccion. Pakem 4-3-1-2 pun kembali digunakan oleh Cholo.
Hasilnya? Tokcer. Tujuh menit setelah masuk ke arena, Morata sukses mencetak gol. Pada sebuah serangan balik, Thomas menyodorkan bola kepada Lodi yang berlari di sisi kiri. Bek Brasil itu kemudian mengirim umpan silang yang sukses ditanduk dengan sempurna oleh Morata.
Gol Morata itu membuat Leverkusen langsung mengaktifkan mode gung-ho. Lucas Alario pun dimasukkan Bosz untuk menggantikan Demirbay. Di sisa waktu yang ada para pemain Leverkusen terus menggempur pertahanan Atletico . Akan tetapi, hasilnya nihil dan mereka pun pulang ke Jerman dengan tangan hampa.
ADVERTISEMENT