Tanpa Perburuan Gelar, Pemain-pemain Real Madrid Sulit Dimotivasi

1 April 2019 14:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Zidane memimpin Real Madrid di laga vs Huesca. Foto: Reuters/Juan Medina
zoom-in-whitePerbesar
Zidane memimpin Real Madrid di laga vs Huesca. Foto: Reuters/Juan Medina
ADVERTISEMENT
Dua kali bertemu, dua kali pula Real Madrid cuma bisa menang tipis atas Huesca. Padahal, tim yang disebut belakangan merupakan juru kunci klasemen La Liga saat ini. Pada pertandingan pertama, Desember 2018, Real Madrid hanya mampu menang 1-0. Kemudian, pada laga kedua, Senin (1/4/2019) dini hari WIB, El Real pun cuma sanggup menang 3-2.
ADVERTISEMENT
Dua kemenangan atas Huesca itu diraih Real Madrid di dua rezim kepelatihan berbeda. Jika yang pertama didapat pada masa Santiago Solari, kemenangan kedua diperoleh ketika Zinedine Zidane sudah kembali. Bagi Zidane sendiri, ini merupakan kemenangan kedua secara beruntun sejak kembali menangani Real Madrid.
Kemenangan tadi tidak memuaskan Zidane. Pelatih asal Prancis itu pun mengungkapkan bahwa ketiadaan motivasi berburu gelar adalah alasan di balik kurang impresifnya penampilan pemain-pemain Real.
"Tentu saja kami bisa bermain lebih baik dari hari ini, tetapi aku senang bisa meraih kemenangan. Usaha para pemain juga pantas diapresiasi karena Huesca sendiri tidak pantas kalah. Meski demikian, sulit untuk memotivasi tim ketika kamu tahu kamu tidak akan memenangi titel apa-apa musim ini," tutur Zidane.
ADVERTISEMENT
Menghadapi Huesca di depan publik Santiago Bernabeu, Real Madrid tertinggal lebih dulu lewat Chucho Hernandez. Setelah itu mereka berbalik unggul via Isco Alarcon dan Dani Ceballos. Namun, Xabier Etxeita sanggup menyamakan skor pada menit ke-74 dan baru 15 menit kemudian Real bisa mengunci kemenangan melalui sepakan Karim Benzema.
Pada pertandingan tersebut Real Madrid tampil tanpa diperkuat sejumlah pemain intinya. Di pos penjaga gawang, misalnya, Zidane menurunkan putranya, Luca. Ini merupakan kali pertama Zidane junior tampil untuk tim utama Real sejak musim lalu. Kemudian, ada pula pemain anyar Brahim Diaz yang bermain sebagai penyerang sayap kiri.
Zidane sendiri tidak melihat berbagai perubahan ini sebagai sebuah halangan. Justru, menurutnya ini semua terjustifikasi, terutama dengan adanya jeda internasional dan kemenangan yang diraih.
ADVERTISEMENT
Luca Zidane sebelum pertandingan kontra Huesca. Foto: Reuters/Juan Medina
"Aku mencoba menyusun tim sedemikian rupa untuk meraih kemenangan. Setelah jeda internasional, penting bagi kami untuk melakukan perubahan. Sulit untuk jadi juara hanya dengan 13 pemain di skuat," ujarnya.
"Aku bahagia dengan kemenangan pertama yang diraih Luca. [Thibaut] Courtois sedang cedera dan aku memang ingin mengistirahatkan Keylor [Navas]. Kupikir, dengan begini, semuanya baik-baik saja," tutup Zidane.
Kemenangan atas Huesca memang mengokohkan Real Madrid di posisi ketiga klasemen dengan 57 poin. Akan tetapi, itu semua bisa jadi tak ada artinya karena jarak dengan Barcelona, yang duduk di puncak klasemen, sudah mencapai 12 poin. Sementara itu, di Copa del Rey dan Liga Champions, Real Madrid juga sudah tersisih.