Tanpa SMS Sir Alex, Southampton Mungkin Takkan Bangkit Usai Kalah 0-9
PerbesarADVERTISEMENT
26 Oktober 2019 adalah hari yang tak terlupakan bagi Ralph Hasenhuettl. Bukan, bukan kemenangan besar atau trofi juara yang membuat hari itu jadi tak terlupakan. Southampton asuhannya kalah 0-9 dari Leicester City .
ADVERTISEMENT
Dua pemain Leicester bahkan mencetak hat-trick dalam laga pekan 10 Premier League 2019/20 yang berlangsung di St. Mary's Stadium itu. Yep, kekalahan telak setelak-telaknya itu didapat Southampton di rumah sendiri.
Yang membuat Hasenhuettl tak dapat melupakan hari itu bukan cuma kekalahan 0-9, tetapi juga pesan singkat Sir Alex Ferguson . Legenda hidup satu ini memberikan dukungan morel kepada Hasenhuettl beberapa saat setelah dihajar habis-habisan.
"Saya menerima SMS dari Alex Ferguson setelah kalah 0-9. Saya bahkan tidak mengenalnya secara pribadi. Logikanya, kalau saya pernah kalah 0-9, saya tidak akan pernah memiliki nomor ponselnya," tutur Hasenhuettl dalam wawancaranya dalam Football Show, sebagaimana dilansir Sky Sports.
"Pesan singkat darinya merupakan hal positif yang saya dapat jika bicara hasil buruk itu. Pesannya sangat membantu saya. Kata-katanya seperti mengangkat saya dari keterpurukan dan menginjeksikan energi yang membuat saya sanggup mencari solusi," jelas Hasenhuettl.
ADVERTISEMENT
Ucapan tersebut tak main-main. Di pertemuan kedua kompetisi yang sama, Hasenhuettl menutup laga dengan sorak-sorai dan tinju yang teracung ke udara.
Southampton asuhannya menang 2-1 di kandang Leicester. Bukan kemenangan telak, tetapi hasil itu cukup untuk membuktikan bahwa Hasenhuettl bukan pelatih yang berkubang dalam keterpurukan.
Setelah kekalahan 0-9 itu, Southampton memang bangkit. Sebelum menuntaskan revans atas Leicester, mereka meraih 23 poin dalam 14 pertandingan.
Torehan tersebut adalah hasil dari tujuh kemenangan, dua imbang, dan lima kekalahan. Dalam rangkaian hasil itu, ada kemenangan Southampton atas Chelsea dan Tottenham Hotspur.
Hasenhuettl juga menjelaskan bahwa kepercayaan bos Southampton membantunya untuk bangkit. CEO Southampton, Martin Semmens, mengambil langkah serupa antidot.
Alih-alih memecat, Semmens memberikan keleluasaan kepada Hasenhuettl untuk terlibat dalam proyek jangka panjang klub.
ADVERTISEMENT
"Kalau ada di posisi Martin [Semmens], saya akan memecat pelatih yang membuat timnya kalah 0-9. Waktu itu kami seperti tak punya harapan, benar-benar bencana," ujar Hasenhuettl.
"Namun, Martin berkata bahwa ia paham apa yang saya kerjakan untuk tim. Ia 100 persen yakin bahwa kami akan bangkit dan sukses," lanjutnya.
Hari-hari itu terasa kacau bagi Hasenhuettl. Katanya, ia seperti orang yang kehilangan arah dan tujuan. Periode itu juga menjadi pertama kalinya ia merasa gagal sebagai manajer. Akan tetapi, bukan berarti ia tidak belajar apa pun.
"Kalau menengok ke belakang rasanya sangat sulit, apalagi setelahnya kami harus dua kali melawan Manchester City. Situasi seperti itulah yang memberi kami kesempatan untuk berjuang bersama sebagai tim," kata Hasenhuettl.
ADVERTISEMENT
"Tim bereaksi dengan fantastis. Kami membuat keputusan-keputusan yang tepat. Saya jadi disadarkan lagi tentang apa saja yang membuat tim kuat. Hal inilah yang membuat kami percaya bahwa kami bisa membalikkan keadaan," jelas Hasenhuettl.
====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona . Yuk, bantu donasi atasi dampak corona!
Ayo, ikutan Home of Premier League dan menangi 1 unit smartTV dan 2 jersi original klub Liga Inggris. Buruan daftar di sini .
