Tembok Pertahanan Palace Kembali Jadi Sumber Masalah Man City

19 Januari 2020 14:46 WIB
comment
20
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi pemain Manchester City, Sergio Aguero, usai mencetak gol ke gawang Crystal Palace. Foto: REUTERS / Phil Noble
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi pemain Manchester City, Sergio Aguero, usai mencetak gol ke gawang Crystal Palace. Foto: REUTERS / Phil Noble
ADVERTISEMENT
Ulang tahun ke-41 Pep Guardiola berjalan menyebalkan. Manchester City ditahan imbang 2-2 oleh Crystal Palace pada Sabtu (18/1/2020) di Etihad Stadium.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya City sudah unggul 2-1 hingga menit 87 berkat dwigol Sergio Aguero. Namun, Palace menyamakan kedudukan karena Fernandinho mencetak gol bunuh diri saat mengantisipasi manuver Wilfried Zaha pada menit 90.
Sebelumnya, Cenk Tosun membuat gol pembuka pada menit 39. Bagaimana Guardiola tidak sebal kalau begini ceritanya?
Formasi 4-5-1 yang digagas Roy Hodgson adalah cara cerdik untuk meredam agresivitas serangan City. Di sepanjang laga, Palace gigih betul merapatkan barisan pertahanan.
Kondisi ini terlihat dari 19 tekel sukses, delapan intersep, dan 42 sapuan. Tak heran jika Aguero yang berperan sebagai muara serangan sampai empat kali kehilangan bola.
Ya, begitulah. Sudah empat kali kehilangan penguasaan bola saja masih bisa mencetak dua gol.
Pemain Manchester City, Kevin De Bruyne (tengah), berebut bola dengan pemain Crystal Palace pada lanjutan Premier League di Stadion Etihad. Foto: REUTERS / Phil Noble
Terlepas dari sejago apa Aguero, City tetap gagal menang. Di mata Guardiola, garis pertahanan rendah Palace adalah kuncinya. Cara itu tidak jauh berbeda dengan apa yang mereka lakukan saat mengalahkan City pada musim lalu.
ADVERTISEMENT
"Kami sudah melakukan segalanya. Mereka bertahan dengan sangat dalam, kami tahu itu. Tidak banyak yang dilakukan Palace di sepanjang laga tadi, tetapi mereka tetap mendapatkan satu poin," kata Guardiola, dikutip dari ESPNFC.
"Cara tadi mereka pakai saat mereka mengalahkan kami di sini[di Etihad Stadium--red] musim lalu. Sementara, gol kedua [bunuh diri Fernandinho] adalah kesalahan," jelas Guardiola.
Pep Guardiola, pelatih Manchester City. Foto: REUTERS/Rebecca Naden
Pertahanan Palace adalah sekokoh-kokohnya tembok, setidaknya di pertandingan ini. Gary Cahill yang kenyang pengalaman menjadi pemimpin mumpuni di back-four.
Sementara, Martin Kelly yang bermain sebagai bek kanan merupakan full-back yang kemampuan bertahannya lebih menonjol daripada menyerang.
Toh, ialah yang menjadi tandem Cahill di pos bek tengah saat James Tomkins cedera. Ditambah lagi, Tomkins yang kini sudah bisa turun arena bermain efektif membantu Cahill.
Selebrasi pemain Crystal Palace usai mencetak gol ke gawang Manchester City pada lanjutan Premier League di Stadion Etihad. Foto: REUTERS / Jason Cairnduff
Itu baru bicara soal keempat bek. Jangan lupakan pula bahwa Palace memiliki James McArthur sebagai gelandang bertahan. Masalah City tambah besar karena Zaha yang membuat Fernandinho mencetak gol bunuh diri itu acap menjadi biang kerok bagi lawan.
ADVERTISEMENT
Hasil imbang ini tentu berdampak buruk terhadap upaya City mempertahankan gelar juara Premier League. City memang masih ada di peringkat kedua, tetapi mereka tertinggal 13 poin dari Liverpool yang menjadi pemuncak.
Jangan lupakan pula bahwa Liverpool masih akan bertanding pada Minggu (19/1/2020) dan memiliki satu laga tunda sehingga bukan tak mungkin Manchester City tambah kepayahan mengejar.
---
Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League. Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer, gratis! Ayo, buruan daftar di sini. Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV, dan jersi original.