Thierry Henry dan Caranya Berperang Melawan Rasialisme di Media Sosial

1 Mei 2021 19:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Thierry Henry. Foto:  Action Images/Alex Morton via Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Thierry Henry. Foto: Action Images/Alex Morton via Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Legenda Arsenal dan Timnas Prancis, Thierry Henry, sudah tak lagi menggunakan media sosial. Pria 43 tahun mengalami berbagai kejadian yang membuat tingkat emosinya tak stabil.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah banyaknya rasialisme yang terjadi di media sosial yang menyasar pesepak bola kulit hitam. Menurut dia, perusahaan media sosial mesti bertanggung jawab untuk memberantasnya.
Per awal Maret 2021, Henry sudah tak lagi berhubungan dengan media sosial. Dia bilang, tak berdekatan dengan Instagram dan Twitter, rasanya sangat luar biasa.
''Tapi saya akan selalu bersuara untuk mereka yang enggan meneriakkan suara,'' kata Henry dalam wawancaranya bersama CNN..
''Saya berbicara tentang orang-orang yang telah dilecehkan, dilecehkan karena penampilan mereka, apa yang mereka yakini, tentang warna kulit mereka di media sosial,'' dia menjelaskan.
Kampanye Anti-Rasialisme FIFA di Piala Dunia 2014. Foto: AFP/Evaristo Sa
Sikap Henry nyatanya juga diamini oleh Premier League. Per Jumat (30/4), klub-klub Liga Inggris sepakat untuk memboikot media sosial selama empat hari ke depan.
ADVERTISEMENT
Tak cuma klub Liga Inggris dan Premier League saja yang melakukan boikot itu. Football Association (FA), LMA, PGMOL, Kick It Out, FSA, hingga UEFA ikut melakukan boikot media sosial.
Semua dilakukan sebagai kampanye melawan ujaran kebencian, rasialisme, dan diskriminatif di internet. Pihak klub juga berharap aksi ini bisa mendorong pihak perusahaan media sosial lebih aktif melawan ujaran-ujaran tersebut.
''Jika keluar dari media sosial memberikan efek jera, mengapa tidak? Jika apa yang sudah saya lakukan memiliki dampak yang bagus saya senang,'' kata Henry.
---