Tim-tim dengan Skuat Minim Pengalaman di Piala Dunia 2018

5 Juni 2018 20:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pagar betis Timnas Inggris. (Foto: Reuters/John Sibley)
zoom-in-whitePerbesar
Pagar betis Timnas Inggris. (Foto: Reuters/John Sibley)
ADVERTISEMENT
Tak dimungkiri jika pengalaman jadi salah faktor penentu dalam keberhasilan sebuah tim di pentas sebesar Piala Dunia. Itulah mengapa, negara-negara dengan tradisi kuat macam Brasil, Jerman, dan Spanyol bisa sesukses sekarang ini. Alasannya, ya, karena mereka memiliki banyak pemain dengan pengalaman segudang dengan jumlah caps sebagai indikatornya.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, kesebelasan dengan jumlah pengalaman terendah memliki peluang lebih kecil untuk terus melaju ke babak selanjutnya. Berdasarkan data Bleacher Report, Tunisia menjadi tim yang paling minim pengalaman dengan hanya mengantongi total 462 caps bila dikalkulasi. Lantas siapa-siapa saja negara yang minim pengalaman? Kami merangkumnya sebagai berikut.
Tunisia (462 caps)
Menjadi tim yang paling minim caps bukan berarti Tunisia sama sekali tak punya pemain berpengalaman. Di lini belakang mereka punya Ali Maaloul dan Syam Ben Youssef yang sudah mengantongi lebih dari 40 caps. Untuk lini tengah, Tunisia digawangi mantan penggawa Sunderland, Wahbi Khazri, yang sudah mengemas 35 caps. Disusul Ferjani Sassi yang mengemas tiga caps lebih banyak.
ADVERTISEMENT
Sedangkan Fakhreddine Ben Youssef dan Saber Khalifa jadi tumpuan di lini depan dengan koleksi 38 dan 43 caps. Namun, tak ada yang bisa menyaingi torehan caps kiper Aymen Mathlouthi yang telah menyentuh 69, kuantitas yang kemudian membuat Nabil Maaloul menyerahkan ban kapten kepadanya.
Sampai di sini Tunisia terlihat meyakinkan dengan deretan pemain dengan jam terbang tinggi yang mereka miliki. Yang jadi masalah, sebaran jumlah caps tidak berimbang. Jika dirata-rata Tunisia memiliki 20,08 caps tiap pemainnya, dan cuma 8 penggawa yang memiliki jumlah caps yang di atas rata-rata.
Pemain Tunisia merayakan lolos ke Piala Dunia (Foto: REUTERS/Zoubeir Souissi)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Tunisia merayakan lolos ke Piala Dunia (Foto: REUTERS/Zoubeir Souissi)
Inggris (465 caps)
Sebenarnya bukan hal yang aneh saat nama Inggris tercatut dalam daftar kali ini. Skuat Gareth Southgate tersebut memang sedang melakukan peremajaan pemain demi proyeksi masa depan.
ADVERTISEMENT
Terhitung hanya ada dua pemain yang usianya sudah menyentuh kepala tiga, Gary Cahill dan Jamie Vardy. Pemain yang disebut belakangan masih minim pengalaman di kancah internasional karena baru memulai debutnya Juni 2015 lalu. Sedangkan Cahill, sudah delapan tahun berseragam The Three Lions dan mengukir 59 caps.
Jumlah tersebut dua kali lipat lebih dibanding torehan Harry Kane (24) dan Dele Alli (24) yang jadi tumpuan senjata mereka untuk mencetak gol. Sedangkan departemen penjaga gawang jadi lini yang paling minim pengalaman. Jack Butland hanya punya 7 caps, Jordan Pickford sebanyak 3, dan Nick Pope masih nihil. Pope tak sendirian, masih ada Trent Alexander-Arnold juga menanti laga debutnya bersama Inggris.
Selebrasi gol Harry Kane vs Nigeria. (Foto: Reuters/Carl Recine)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi gol Harry Kane vs Nigeria. (Foto: Reuters/Carl Recine)
ADVERTISEMENT
Senegal (516 caps)
Akhirnya, Senegal berhasil menembus Piala Dunia keduanya usai sukses mencapai babak perempat final di edisi 2002. Mereka sukses menemukan generasi emas jilid II setelah era El Hadji Diouf berakhir. Hanya ada tiga pemain yang usainya sudah menginjak kepala tiga: Khadim N'Diaye, Cheikh N'Doye, Moussa Sow, dan Mame Biram Diouf, bukti jika Senegal telah menemukan pakem anyarnya.
Sementara Kara Mbodji, Idrissa Gueye, Cheikhou Kouyate, dan Sadio Mane yang memengantongi rata-rata 50 caps usianya belum lebih dari 30 tahun. Meski demikian, Senegal masih memiliki lima pemain yang mencatatkan caps di bawah 10.
Timnas Senegal di Kualifikasi Piala Dunia. (Foto: AFP/Ahmed Ouoba)
zoom-in-whitePerbesar
Timnas Senegal di Kualifikasi Piala Dunia. (Foto: AFP/Ahmed Ouoba)
Maroko (522 caps)
Jangan lupakan jika minimnya jumlah caps dipengaruhi oleh eksistensi tim itu sendiri di panggung internasional. Hal demikian yang membuat kalkulasi 23 penggawa caps Maroko terbilang minim.
ADVERTISEMENT
Piala Dunia 2018 ini merupakan yang pertama bagi Maroko sejak keikutsertaan terakhir mereka 20 tahun silam. Jangankan di level dunia, pada lingkup kontinental saja mereka kesulitan. Hanya perempat final yang jadi torehan terbaik mereka sejak Piala Afrika 2006 silam.
Itulah yang membuat pemain potensial macam Hakim Ziyech dan Faycal Fajr serta duo kiper yang bermain di La Liga, Munir Mohamedi sert Yassine Bounou minim jam terbang internasional. Di satu sisi, skuat asuhan Herve Renard itu masih punya nama-nama berpengalaman macam Medhi Benatia, Karim El Ahmadi, Mbark Boussoufa, Younes Belhanda, Nordin Amrabat, dan Nabil Dirar yang jika dirata-rata sudah mengoleksi 47,8 caps.
Timnas Maroko (Foto: AFP/Fadel Senna)
zoom-in-whitePerbesar
Timnas Maroko (Foto: AFP/Fadel Senna)
Serbia (563 caps)
ADVERTISEMENT
Problem utama dari Serbia tak jauh berbeda dengan Tunisia: jam terbang yang tak merata. Bayangkan saja, nyaris seperlima dari total caps keseluruhan mereka disumbangkan oleh Branislav Ivanovic! Eks bek Chelsea itu mengumpulkan 102 caps, unggul jauh dari Vladimir Stojkovic di posisi kedua yang sudah 80 kali tampil di level internasional.
Di belakang Stojkovic ada Aleksandar Kolarov yang mencatatkan lima caps lebih sedikit. Baru kemudian ada Dusan Tadic, Antonio Rukavina, Nemanja Matic, Aleksandar Mitrovic, dan Adem Ljajic.
Kesenjangan itu tertuang dari minimya jumlah jam terbang para penggawa potensial mereka, Andrija Zivkovic dan Sergej Milinkovic-Savic yang cuma mengukir 13 caps bila dikalkulasi. Dengan minimnya pengalaman, jangan harap banyak keduanya bakal menampilkan permainan ciamik seperti saat bermain di level klub.
ADVERTISEMENT
Timnas Serbia. (Foto: NIKOLAY DOYCHINOV / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Timnas Serbia. (Foto: NIKOLAY DOYCHINOV / AFP)