Timnas Indonesia: Di Bawah Shin Tae-yong, Makanan Terjaga

18 Februari 2020 12:24 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong memberikan arahan saat sesi latihan di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (14/2).  Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong memberikan arahan saat sesi latihan di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (14/2). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Gaya kepelatihan Shin Tae-yong boleh disiplin dan keras. Namun, gaya tersebut rupanya tidak membuat para pemain yang mengikuti pemusatan latihan Timnas Indonesia antipati.
ADVERTISEMENT
Bayu Pradana menjadi salah satu pemain yang menikmati pendekatan yang ditawarkan Shin, baik di dalam maupun luar lapangan.
Soal makanan turut menjadi perhatian Bayu. Pemain Barito Putera tersebut mengapresiasi disiplin makanan yang diterapkan Shin.
"Selama training camp (TC) makanan sangat dibatasi. Salah satu contohnya, kami tidak boleh makan yang mengandung lemak dan goreng-gorengan. Saya pribadi senang bergabung di sini. Shin detail memerhatikan pemain dan makanan mendukung peningkatan fisik pemain," kata Bayu.
Ya, pembenahan fisik memang menjadi sorotan Shin Tae-yong sejak awal. Tak cuma digembleng ketahanan di pusat kebugaran dan lapangan, detail-detail pendukung peningkatan fisik juga menjadi fokus pelatih asal Korea Selatan tersebut.
Selain makanan, hal yang diperhatikan Shin ialah disiplin waktu istirahat dengan menerapkan jam malam. Pemain tidak boleh keluar hotel tanpa izin dan cuma diperbolehkan maksimal jam 10 malam. Bahkan, telepon gengggam mesti disimpan saat jam latihan tiba.
ADVERTISEMENT
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong memberikan arahan saat sesi latihan di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (14/2). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
"Beliau disiplin. Itu menjadi hal yang utama di dalam dan luar lapangan. Seperti halnya soal waktu makan. Selama tiga hari ini mengutamakan fisik. Buat saya terkait fisik, pelatih sebelumnya di TC mungkin jarang sekali latihan fisik," ujar gelandang 28 tahun itu.
Lepas dari perhatian detail Shin soal kebutuhan pemain, Bayu menilai pelatih 50 tahun itu sanggup mengolaborasikan pemain senior dan junior. Pendekatannya pun sederhana.
Shin tak memandang status pemain senior dan junior. Baginya, ia membutuhkan pemain pekerja keras.
"Coach Shin sejak awal selalu bilang di sini tidak ada pemain muda, senior, lama, dan baru. Siapa yang mau bekerja keras itu yang dipilih. Saya sangat senang karena ada regenerasi pemain. Di sini ada pemain muda, senior, baru, dan lama. Kami tidak ada bedanya di sini. Semua berjuang untuk berikan yang terbaik ke Timnas Indonesia," kata Bayu.
ADVERTISEMENT