Timnas Indonesia Tak Berdaya di Markas Yordania

11 Juni 2019 22:38 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Skuad Timnas Indonesia saat melawan Yordania Foto: Instagram @officialpssi
zoom-in-whitePerbesar
Skuad Timnas Indonesia saat melawan Yordania Foto: Instagram @officialpssi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Timnas Indonesia mendapatkan hasil negatif tatkala bersua Yordania pada pertandingan persahabatan. Berlaga di Stadion King Abdullah II, Amman, Selasa (11/6/2019) malam WIB, skuat Garuda keok 1-4 dari tuan rumah.
ADVERTISEMENT
Yordania berulang kali membobol gawang 'Skuat Garuda' via gol yang dicetak oleh Baha Faisal (12'), Ahmed Ersan (42'), Yousef Al-Rawashdeh (63'), dan Hamza Al-Dardour (79'). Sementara Timnas Indonesia mencetak satu-satunya gol via sepakan penalti Alberto Goncalves (86').
***
Timnas Indonesia asuhan pelatih Simon McMenemy turun gelanggang dengan pakem 3-4-3. Pria asal Skotlandia itu menurunkan nama-nama macam Hansamu Yama Pranata dan Yanto Basna di lini belakang.
Untuk pengawal lini tengah, McMenemy menurunkan Rizky Pora, Evan Dimas, Rizky Pellu, serta Ruben Sanadi. Mereka menopang Riko Simanjuntak, Ramdani Lestaluhu, dan Dedik Setiawan yang diplot sebagai trisula lini depan.
Di kubu lawan, pelatih Yordania, Vital Borkelmans, turun dengan pakem 4-3-2-1. Sesuai dengan keterangannya sebelum laga, Borkelmans memang menurunkan sejumlah nama baru untuk melawan Timnas Indonesia.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, nama-nama macam Amer Shafi selaku penjaga gawang, Ahmed Samer sebagai playmaker, dan Baha Faisal masih menjadi andalan.
***
Yordania yang bermain di rumah sendiri memulai pertandingan dengan mengedepankan umpan-umpan pendek dan penguasaan bola. Meski demikian, para pemain Timnas Indonesia merespons dengan apik dengan bermain menunggu.
Yordania mendapatkan peluang menginjak menit keenam lewat skema serangan sayap yang diinisiasi oleh Baha Faisal. Pemilik nomor punggung sembilan ini sukses melewati Yanto Basna untuk mengirimkan umpan pada Ahmad Samer. Namun, gelandang serang tuan rumah tersebut gagal merealisasikannya menjadi gol.
Timnas Indonesia perlahan merespons dengan memainkan umpan-umpan pendek. Akan tetapi, situasi ini cepat diatasi oleh pemain-pemain Yordania dengan melakukan pressing ketat.
Kalaupun mendapatkan peluang, Timnas tidak bisa menyelesaikannya dengan baik. Padahal, peluang bersih tergolong langka buat mereka. Misalnya saja pada menit ke-12, ketika kerja sama Evan Dimas, Riko Simanjuntak, dan Ramdani Lestaluhu gagal diselesaikan Dedik Setiawan menjadi gol.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, Yordania tampak nyaman mengendalikan permainan. Sepuluh menit setelah peluang barusan, mereka mencetak gol. Apesnya buat Timnas, gol itu bermula dari pelanggaran pemain sendiri.
Adalah Rizky Pellu yang melakukan pelanggaran itu. Berawal dari situ, pemain Yordania langsung melepaskan long ball dan diterima oleh Faisal. Tanpa kesulitan, Faisal mampu melewati Hansamu dan menempatkan bola ke sudut sempit gawang.
Sebelum terjadinya gol, Faisal juga sudah memberikan teror pada kiper Timnas, Andritany Ardhiyasa. Akan tetapi, penjaga gawang Persija Jakarta itu tampil cekatan dan berhasil menepis bola.
Tertinggal satu gol, pertahanan Timnas malah sedikit longgar. Situasi itu kemudian dimanfaatkan dengan baik oleh Ahmed Ersan yang melakukan solo run ke pertahanan Timnas Indonesia.
Ersan tak mendapatkan pengawalan ketat, ia tinggal berhadapan dengan Basna. Lantas, lewat dengan sekali tekukan, Basna terlewati dan tanpa kesalahan, Ersan menaklukkan Andritany.
ADVERTISEMENT
Yordania unggul 2-0 pada babak pertama. Skor itu bukanlah satu-satunya hal berat yang mesti ditanggung Timnas. Sesaat sebelum turun minum, Timnas harus kehilangan Ramdani karena cedera --posisinya lantas digantikan oleh Andik Vermansah.
Babak kedua tidak berjalan lebih baik untuk Timnas Indonesia. Yordania, yang sudah unggul dua gol, tidak melepaskan kaki mereka dari pedal gas. Malah, mereka menginjaknya semakin dalam.
Timnas pun kikuk menghadapinya. Mereka kerepotan menghadapi sergapan pressing pemain-pemain Yordania. Usaha untuk menenangkan diri pun musnah bersamaan dengan gol ketiga Yordania lewat Yousef Al-Rawashdeh.
Gol itu bermula dari kesalahan di lini belakang Timnas. Andritany, yang bermaksud memberikan bola ke rekan sendiri, justru salah oper. Bola yang ia lepaskan justru sampai ke kaki Al-Rawashdeh.
ADVERTISEMENT
Tentu saja Al-Rawashdeh tidak membuang percuma "hadiah" tersebut. Lewat sekali kontrol, ia kemudian menaklukkan Andritany dan membawa Yordania unggul 3-0.
McMenemy bereaksi. Ia memasukkan Alberto "Beto" Goncalves dan menarik keluar Riko. Kendati begitu, tetap saja Timnas kesulitan; mereka masih belum bisa menembus kotak penalti Yordania.
Kalaupun ada peluang, Timnas mendapatkannya via sepakan jarak jauh. Salah satunya lewat sepakan jarak jauh Dedik. Namun, sepakan Dedik masih melebar dari sasaran.
Kans Dedik itu menjadi satu-satunya yang didapatkan Timnas selama satu jam jalannya laga. Sebaliknya, Yordania makin nyaman mendominasi. Pada menit ke-79, mereka mengubah skor menjadi 4-0 via sepakan melengkung Al Dardour dari luar kotak penalti.
Satu-satunya hiburan Timnas adalah penalti pada menit ke-86. Beto menjadi aktornya --ia yang mendapatkannya, ia juga yang menjadi eksekutornya.
ADVERTISEMENT
Wasit memberikan penalti tersebut setelah Beto, yang menerima umpan dari Irfan Bachdim, dijatuhkan kiper lawan. Dengan ketenangan, ia pun mencuri satu gol dari kandang tuan rumah, meski pada akhirnya tidak mengubah apa-apa.