news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Timnas Singapura: Dulu Digdaya, Kini Disejajarkan dengan Timor Leste

5 November 2018 20:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyerang Timnas Singapura, Khairul Amri (merah), saat berlaga di Piala AFF. (Foto:  Photographer	Roslan Rahman/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Penyerang Timnas Singapura, Khairul Amri (merah), saat berlaga di Piala AFF. (Foto: Photographer Roslan Rahman/AFP)
ADVERTISEMENT
Tak pantas rasanya meragukan kapasitas Timnas Singapura dalam kiprahnya di Piala AFF 2018. Raihan empat trofi juara menjadi bukti sahih betapa supeiornya tim berjuluk The Lions ini.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, kedigdayaan Singapura pada turnamen dua tahunan ini tak lepas dari kebijakan mereka menggunakan pemain-pemain naturalisasi. Ketika itu, hampir seluruh skuat Singapura diisi oleh pemain impor berpaspor Singa.
Ketika kebijakan itu mulai dihapuskan, prestasi Singapura di ajang Piala AFF turun drastis. Dalam dua edisi terakhir, mereka bahkan gagal melaju ke babak semifinal. Di Piala AFF 2016, langkah Singapura harus terhenti di fase grup usai dikalahkan Timnas Indonesia dengan skor 1-2 dalam laga pamungkas.
Kedua tim akan kembali bertemu dalam laga perdana Piala AFF 2018 pada Jumat (9/11) mendatang. Singapura akan menjadi tuan rumah dengan menjamu Timnas Indonesia di Stadion Nasional.
Melihat fakta itu, pelatih Timnas Singapura, Fandi Ahmad, mengakui bahwa saat ini timnya bukanlah favorit. Mereka kerap diremehkan, bahkan oleh suporter sendiri.
ADVERTISEMENT
"Ada tiga generasi berbeda di tim ini sekarang, ada yang sangat senior, pemain muda dan sangat muda. Kalau orang lihat line-up, pasti bilang kami bukan tim kuat karena tidak banyak pemain berpengalaman, mungkin separuh dari skuat adalah pemain muda. Tapi, itulah yang menjadi pembeda (dengan tim lain) karena kami berani memberikan mereka kepercayaan," ujar Fandi dalam sesi wawancara dengan Federasi Sepak Bola Singapura (FAS), Senin (5/11).
Fandi menyatakan, meski didominasi para pemain muda, ia tetap percaya diri menatap Piala AFF 2018. Mantan pemain Niac Mitra ini melihat timnya saat ini memiliki kualitas yang dipadukan dengan disiplin dan daya juang yang tinggi.
"Sekarang tinggal bagaimana kami bisa memotivasi mereka dan membuat mereka merasa lapar? Saya selalu tekankan ke mereka bermainlah untuk tim, bersama meraih tujuan. Itu yang saya katakan, kami akan lakukan yang terbaik," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Fandi juga tak memungkiri bahwa dengan kegagalan Singapura lolos dari fase grup pada dua edisi Piala AFF terakhir, banyak pihak yang kini pesimistis. Apalagi, saat ini para pemain yang dibawanya merupakan darah muda.
"Kami tidak terbaik dan favorit sekarang. Mungkin keempat atau kelima, selevel dengan Timor Leste. Tapi, saya yakin kami bisa buat kejutan," kata Fandi.
"Mereka meremehkan kami, tapi terkadang saya senang menjadi underdog. Saat Piala AFF 2004, kami juga bukan favorit, karena banyak tim-tim kuat seperti Malaysia, Thailand, dan Indonesia, tapi akhirnya kami bisa juara. Karena ini tentang semangat juang, tentang kebersamaan," pungkasnya.
Dari sederet pemain muda, Singapura bakal bertumpu kepada sejumlah nama-nama senior seperti Hassan Sunny, Hariss Harun, Baihakki Khaizan, Khairul Amri, dan Shahrul Ishak. Tiga nama terakhir bahkan pernah merumput di kompetisi Indonesia beberapa musim lalu.
ADVERTISEMENT
Jadwal Timnas Indonesia di Piala AFF 2018. (Foto: kumparan/Putri Sarah Alfira)
zoom-in-whitePerbesar
Jadwal Timnas Indonesia di Piala AFF 2018. (Foto: kumparan/Putri Sarah Alfira)