news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Timnas Spanyol Harus Main dengan Otak, Bukan Otot

25 Juni 2018 15:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gelandang Timnas Spanyol, David Silva. (Foto: John Sibley/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Gelandang Timnas Spanyol, David Silva. (Foto: John Sibley/Reuters)
ADVERTISEMENT
Sudah menjadi ciri Tim Nasional (Timnas) Spanyol untuk bermain dengan otak. Kecerdasan para gelandang memegang peranan penting menjaga tempo permainan, mencari ruang, dan melepaskan operan.
ADVERTISEMENT
Bagaimana Spanyol mempertahankan gaya bermainnya bakal mendapatkan ujian besar. Berikutnya, Sergio Ramos dan kolega bakal bersua dengan Maroko pada partai matchday ketiga Grup B Piala Dunia 2018 di Kaliningrad Stadium, Selasa (26/6/2018) dini hari WIB.
Melihat penampilannya dalam dua pertandingan awal, Maroko memiliki modal untuk menggerus ciri permainan Spanyol. Mereka tak sungkan untuk menghentikan aliran bola dengan pelanggaran. Disitat dari WhoScored, jumlahnya mencapai 22,5 atau cuma kalah dari Korea Selatan.
Lantas, apakah Spanyol bakal tampil lebih fleksibel dengan mengusung permainan fisik? Kebetulan, di dalam daftar skuat mereka, ada Saul Niguez dan Koke sebagai opsi gelandang. Keduanya terbiasa memeragakan permainan fisik bersama Atletico Madrid.
Pemain-pemain Timnas Spanyol membentuk lingkaran. (Foto: Murad Sezer/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain-pemain Timnas Spanyol membentuk lingkaran. (Foto: Murad Sezer/Reuters)
Pelatih Fernando Hierro ternyata menolak gagasan tersebut. Bagi dia, Spanyol bakal mencederai identitasnya apabila menampilkan permainan fisik.
ADVERTISEMENT
"Jika memberikan porsi lebih terhadap permainan fisik, kami harus memeragakan gaya berbeda. Kami memang memiliki kekuatan fisik, tetapi ada pula kecerdasan sepak bola. Dan, menurut saya, bermain dengan otot bukanlah gaya kami," tutur Hierro seperti dilansir oleh ESPN.
Maka itu, Spanyol diprediksi tidak melakukan banyak perubahan di lini tengah. Seperti saat mengalahkan Iran, La Furia Roja bakal menurunkan Andres Iniesta dan Sergio Busquets di lini tengah. Sebagai tambahan kreativitas, Thiago Alcantara diyakini mendapatkan kesempatan tampil di susunan starter untuk kali pertama di turnamen ini.
Dengan komposisi tersebut, Spanyol akan mengejar raihan tripoin untuk memastikan tiket ke babak 16 besar, bahkan kalau bisa juara grup.
Pelatih Timnas Spanyol, Fernando Hierro. (Foto: REUTERS / Sergio Perez)
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Timnas Spanyol, Fernando Hierro. (Foto: REUTERS / Sergio Perez)
Di sisi lain, Maroko sudah tidak memiliki peluang akibat kekalahan dalam dua laga awal. Namun, Hierro meyakini bahwa kemenangan tidak akan didapatkan dengan mudah. Sebab, sang lawan terbukti mampu merepotkan Portugal, yang cuma menang 1-0.
ADVERTISEMENT
"Tim mungkin bersikap santai ketika menjalani pertandingan ketiga, tetapi kami tidak bisa. Kami menyadari bahwa Maroko tidak akan mengalah. Kami harus menang lewat kerja keras," ucap Hierro.
"Melawan tim yang sudah pasti gagal lolos, kami juga tidak mengetahui apa yang akan mereka lakukan. Kami tidak bisa menerka isi kepala pelatih merehka. Ini bisa menjadi kejutan besar," katanya menambahkan.