Timnas U-16 Mendapat Penyuluhan tentang Virus Corona

12 Maret 2020 22:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesepak bola Timnas Indonesia U-16 Marcell Januar Putra (kedua kanan) dan Kadek Arel Priyatna (kanan) usai melawan Timnas China U-16 pada laga kualifikasi Piala AFC U-16 2020 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (22/9/2019). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
zoom-in-whitePerbesar
Pesepak bola Timnas Indonesia U-16 Marcell Januar Putra (kedua kanan) dan Kadek Arel Priyatna (kanan) usai melawan Timnas China U-16 pada laga kualifikasi Piala AFC U-16 2020 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (22/9/2019). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
ADVERTISEMENT
Ada sesuatu yang berbeda dalam pemusatan Timnas U-16 di Bekasi pada Kamis (12/3/2020). Anak-anak asuh Bima Sakti Tukiman itu juga mendapat kelas pengetahuan tentang virus corona dari dokter tim, Ifran Akhmad.
ADVERTISEMENT
“Sore ini ada penyuluhan dan pemberian materi mengenai pengenalan virus corona dari sisi kesehatan. Di tim ini, kami tidak hanya memberikan pelatihan sepak bola saja, tapi juga hal-hal lain yang harus juga diberikan ke pemain untuk menambah pengetahuan mereka,” tutur Bima Sakti.
Virus corona telah dinyatakan sebagai pandemi oleh WHO. Timnas U-16 langsung diperkenalkan detail soal gejala, langkah pencegahan, dan penanganannya.
“Saya memberikan pengetahuan kepada pemain mengenai apa itu sebenarnya penyakit ini, dari mana asalnya, bagaimana gejala, mengatasi, serta mencegah agar tidak terkena penyakit. Tentu dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh anak-anak seusia mereka.”
“Virus ini juga dikenal dengan nama RNA virus. Ini virus baru penyebab penyakit saluran pernafasan. Virus ini berasal dari China. Awalnya, penularannya melalui hewan seperti kelelawar, Onta, dan Ular. Virus ini merupakan satu keluarga dengan virus penyebab SARS dan MERS. Namun, virus ini hanya dapat bertahan pada suhu dibawah 10 derajat celcius.”
ADVERTISEMENT
“Adapun gejala-gejala yang dapat diketahui di antaranya demam, batuk, sakit kepala, badan terasa lemas, hidung tersumbat, dan sakit tenggorokan,” kata Ifran.
Tak ketinggalan, Ifran menggiring para pemain untuk lebih waspada dengan data-data statistik yang menunjukkan betapa bahayanya virus corona. Ia menyebut angka kematian di China akibat virus corona 2-3% (per Februari 2020) dari total yang terinfeksi.
Para pemain Timnas U-16 Indonesia usai pertandingan Kualifikasi Piala U-16 2020, di Stadion GBK, Jakarta, Minggu (22/9/2019). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
“Rata-rata usianya lebih dari 50 tahun atau anak-anak usia kurang dari 5 tahun. Usia remaja dan dewasa dengan penyakit penyerta lain serta gangguan sistem kekebalan tubuh juga dapat menyebabkan kematian. Di Indonesia, angka kematian pasien berjumlah 1 orang dari 34 orang yang positif corona sampai hari ini. Dan dari 34 yang positif itu, dua orang sudah dinyatakan sembuh dan bisa pulang ke rumahnya masing-masing,” ujar Ifran.
ADVERTISEMENT
Ifran kemudian mengajak anak asuhnya memahami detail cara pencegahan. Dokter Timnas U-16 itu menguraikan bahwa pemain kudu sering mencuci tangan dengan air dan sabun selama 20 detik.
Lalu, ia menginstruksikan agar penggawa Garuda Muda istirahat yang cukup dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang (perbanyak sayur dan buah).
“Hindari menyentuh mata, hidung, atau mulut dengan tangan yang tidak bersih. Menutup mulut dan hidung dengan tisu ketika bersin atau batuk. Hindari kontak dengan orang sakit. Hindari bepergian ke daerah yang terjangkit virus ini. Gunakan masker jika berada di lingkungan rumah sakit yang merawat pasien infeksi corona.”
Pemain Timnas U-16 Indonesia di Kualifikasi Piala U-16 2020, di Stadion GBK, Jakarta, Minggu (22/9/2019). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
“Untuk pemakaian masker, ada dua jenis yang saya sarankan. Pertama, Masker N95 yang dapat memfilter 95% 0,3um pertikel dan menahan virus. Masker itu digunakan untuk penyakit yang ditularkan melalui udara. Kedua, masker bedah, ada 3 lapis, paling luar waterproof untuk mencegah percikan masuk ke masker. Lapis tengah untuk penyaringan yang dapat menahan 90% partiker 5um. Lapisan dalam digunakan untuk menyerap yang lembab/basah,” tutur Ifran.
ADVERTISEMENT
Penyuluhan tersebut diterima dengan baik oleh penggawa Timnas U-16. Kadek Arel Priyatna, misalnya, yang mengaku terbantu dengan pengetahuan dari dokter tim.
“Saya dan teman-teman jadi tahu bagaimana cara mengatasi dan mengobatinya. Terima kasih dokter Ifran. Kami lebih berhati-hati sekarang. Harus banyak makan buah dan sayur serta mencuci tangan setiap sebelum melakukan aktivitas atau makan. Kami juga tadi praktik langsung bagaimana cara mencuci tangan dengan benar,” kata Kadek.