Timnas U-19 Dilarang Jemawa meski Pernah Menang atas Iran

Selebrasi Bagus Kahfi dan beberapa pemain Indonesia U-19 usai mencetak gol penyama kedudukan di laga melawan Laos. Foto: Dok. PSSI

Karena seluruh pemain di Timnas U-19 Indonesia saat ini dulunya memperkuat Timnas U-16, mari menengok apa yang terjadi setahun silam. Tepatnya pada 21 September 2018, 'Garuda Asia' menundukkan Timnas Iran U-16 2-0 dalam babak grup Piala Asia U-16.

Timnas U-16 tampil begitu perkasa pada saat itu. Laga baru berjalan empat menit tetapi Bagus Kahfi sudah mencetak gol. Di babak kedua mereka melancarkan 7 tembakan dan salah satunya berujung gol menit akhir yang diciptakan saudara kembar Bagus, Bagas Kaffa.

Memori itu memang manis dan Fakhri Husaini mengakuinya. Walau begitu, sosok yang kini melatih Timnas U-19 ini mewanti-wanti bahwa Timnas Iran U-19 yang mereka hadapi di Stadion Patriot, Sabtu (7/9/2019), bisa jadi merupakan lawan yang berbeda.

Skuat Timnas Indonesia U-16 merayakan kemenangan atas Iran U-16 di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (21/9). Foto: Dok. AFC

"Pengalaman melawan Iran tentu tak boleh dijadikan dasar seutuhnya. Bisa saja tim lawan memberikan kejutan. Di sisi lain, mereka punya keuntungan karena sudah tahu gaya permainan kami," jelas eks pelatih Timnas U-16 itu.

"Pertandingan ini akan menjadi momen bagus untuk mengetes kualitas Indonesia di Asia. Bagi saya, Iran adalah tim yang bagus. Saya berharap pertandingan berjalan menarik dan bermanfaat bagi tim," lanjut Fakhri.

Kekhawatiran Fakhri memiliki dasar kuat. Memang benar adanya bahwa Iran U-19 kini dilatih Abbas Chamanyan, yang tahun lalu mengarsiteki Iran U-16. Tetapi, Chamanyan menuturkan bahwa dia hanya memanggil enam pemain dari U-16 untuk uji tanding kali ini.

Dengan kata lain, terbuka kans untuk kubu lawan memberikan kejutan berarti untuk Timnas U-19. Dengan tantangan seperti ini, bisakah 'Garuda Muda' meraih hasil positif?