Timnas U-19 vs Timor Leste: Saatnya Melanjutkan Tren Kemenangan
ADVERTISEMENT
Perjalanan Timnas U-19 Indonesia di Kualifikasi Piala Asia 2020 segera dimulai pada Rabu (6/11/2019) pukul 19.00 WIB. Skuat besutan Fakhri Husaini bakal menghadapi Timor Leste pada laga perdana Grup K di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Menilik rekor pertemuan dengan Timor Leste, 'Garuda Asia' terbilang punya rapor menjanjikan. Pada perjumpaan terakhir di Piala AFF, Agustus 2019, Timnas U-19 mampu melumat Timor Leste dengan skor 4-0.
Perlu diingat pula, mayoritas pemain di Timnas U-19 saat ini merupakan bagian dari Timnas U-16 yang juga diasuh oleh Fakhri. Rapor pertemuan dengan Timor Leste juga ciamik.
Pada Kualifikasi Piala Asia U-16 2018, September 2017, Timor Leste ditekuk dengan skor 1-3. Sementara pada Piala AFF U-16 2018, Timnas U-16 berhasil melumat Timor Leste tiga gol tanpa balas.
Berharap Tuah Sutan Zico
Salah satu penyerang andalan Timnas U-19 saat ini, Sutan Zico, bisa menjadi tumpuan untuk menggempur Timor Leste. Pasalnya, Zico selalu berhasil mencatatkan nama di papan skor setiap kali bersua Timor Leste.
ADVERTISEMENT
Pada pertemuan pertama dengan tim 'Bumi Lorosae' di Rajamangala Stadium, Zico memborong tiga gol ke gawang Timor Leste untuk membawa Timnas U-16 menang 3-1.
Kemudian pada pertemuan kedua dengan Timor Leste di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Jawa Timur, Zico melesakkan satu gol dalam kemenangan 3-0 untuk Timnas U-16. Lantas, pada Piala AFF U-19 lalu, Zico juga menyumbang satu gol dari 4 gol yang dicetak Timnas U-19 .
Maksimalkan Kecepatan Pemain dan Lebar Lapangan
Fakhri umumnya mengusung skema permainan Timnas U-19 dalam pakem dasar 4-3-3 atau 4-4-2. Dengan pola seperti ini, Timnas U-19 bisa membombardir pertahanan Timor Leste dengan mengandalkan kecepatan pemain dan lebar lapangan.
Menilik pertemuan-pertemuan sebelumnya, pola permainan seperti itu terbukti ampuh untuk menembus pertahanan Timor Leste yang kerap menumpuk pemain di area permainan sendiri.
ADVERTISEMENT
Ambil contoh saat ajang Piala AFF U-16 2018. Tiga gol yang dicetak Indonesia semuanya berawal dari pergerakan di sisi lapangan. Bagus Kahfi, Zico, atau Supriadi bisa menjadi sosok yang menarik pemain belakang lawan untuk bergerak melebar.
Kondisi itu memungkinkan pemain di lini kedua seperti David Maulana, Beckham Putra, hingga Rizky Ridho Ramadhani mendapat ruang kosong untuk menembak atau memberi umpan tarik ke area penalti lawan.
Bola Mati Bisa Menjadi Solusi
Sepak bola reaktif yang kemungkinan besar bakal diterapkan Timor Leste di laga nanti malam berpotensi menyulitkan Timnas U-19 menyerang dengan skema permainan terbuka. Aliran bola dari lini tengah atau ke area sisi lapangan kemungkinan sudah diantisipasi pelatih Timor Leste, Eduardo Pereira.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, bukan berarti tak ada cara. Untuk mengantisipasi kemungkinan kebuntuan dalam open play, Timnas U-19 bisa memaksimalkan bola mati yang didapatkan.
Toh, cara ini bahkan terbukti ampuh pada pertemuan terakhir di Piala AFF. Tiga dari empat gol yang disarangkan Timnas U-19 berawal dari skema bola mati, sedangkan satu gol lainnya lahir lewat eksekusi tendangan penalti.
***
Dukung terus Timnas Indonesia di berbagai ajang dan saksikan serunya rangkaian kegiatan pertandingan 'Skuat Garuda' hanya di Mola TV .