Timnas U-23 vs Vietnam: Menanti Skema Alternatif Indra Sjafri

10 Desember 2019 12:43 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Timnas U-23 Indonesia Saddil Ramdani (kiri) melakukan selebrasi bersama Evan Dimas di Stadion City of Imus Grandstand, Filipina, Kamis (5/12). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Timnas U-23 Indonesia Saddil Ramdani (kiri) melakukan selebrasi bersama Evan Dimas di Stadion City of Imus Grandstand, Filipina, Kamis (5/12). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
ADVERTISEMENT
Usai membawa Timnas U-23 Indonesia ke semifinal SEA Games 2019, dengan lantangnya Indra Sjafri menyebut Timnas U-23 berhasil menyulap grup neraka menjadi grup surga. Indra bahkan turut berucap bahwa justru Vietnam yang seakan terperangkap di grup neraka.
ADVERTISEMENT
Ini berkaitan dengan nasib Vietnam yang nyaris tak lolos ke semifinal. Walau begitu, Indra juga mesti mengingat bahwa Vietnam adalah satu-satunya tim yang mengalahkan Timnas U-23 di babak grup. Selasa (10/12/2019), Timnas U-23 dan Vietnam akan kembali bersua di final.
Ada banyak aspek yang wajib diperbaiki Indra pada perjumpaan keduanya dengan Vietnam ini, apalagi pada pertemuan sebelumnya, Timnas U-23 tak cuma kalah skor. Timnas U-23 tidak mampu mengembangkan permainan hampir sepanjang laga.
Timnas U-23 rayakan kemenangan. Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Sepuluh menit pertama memang menjadi milik Timnas U-23. Namun, setelahnya mereka begitu sulit untuk sekadar menguasai bola.
Pressing super ketat dengan garis pertahanan tinggi yang diperagakan pasukan Vietnam menjadi penyebab utama sehingga laga berjalan satu arah.
Timnas U-23 sepanjang SEA Games 2019 sebetulnya mengandalkan serangan balik guna mendulang gol. Pendekatannya begini: Tepat setelah merebut bola, seorang pemain akan langsung mengalirkannya ke sisi sayap, kemudian pemain tersebut tinggal berkreasi.
ADVERTISEMENT
Skema tersebut seharusnya bisa bekerja jika bertanding melawan tim dengan gaya bermain menyerang total seperti Vietnam. Sayangnya, serangan balik seakan tak mempan buat pasukan Park Hang-seo di laga fase grup tadi.
Salah satu penyebabnya adalah transisi bertahan Vietnam yang bagus. Reaksi para pemain Vietnam juga amat cepat. Tiap kali kehilangan bola, mereka dengan cekatan memberi gangguan agar lawan tak mampu melepas bola dengan akurat.
Pelatih Timnas U-23 Indonesia, Indra Sjafri (kiri) sebelum laga final sepak bola putra SEA Games 2019. Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan
Besar kemungkinan hal serupa akan kembali mereka terapkan pada final. Pendekatan itu bahkan bisa lebih sempurna karena ini menjadi pertemuan kedua mereka. Dalam konferensi pers jelang laga, Park Hang-seo sudah menegaskan bakal mewaspadai serangan cepat skuat Garuda.
Yang perlu dan wajib dilakukan Indra Sjafri adalah merencanakan skema alternatif buat anak asuhnya. Ada banyak pilihan bila disesuaikan dengan kondisi skuat Timnas U-23 saat ini.
ADVERTISEMENT
Dua di antaranya adalah melalui sepakan jarak jauh dan bola mati. Tatkala melawan Vietnam di fase grup, dua skema tersebut beberapa kali berujung peluang. Satu-satunya gol Timnas U-23 yang dicetak Sani Riski kala itu bahkan berasal dari bola mati.
*** Laga final sepak bola SEA Games 2019 antara Timnas U-23 Indonesia dan Timnas U-23 Vietnam akan digelar di Rizal Memorial Stadium pada Selasa (10/12/2019). Sepak mula berlangsung pada 19.00 WIB.