Tokoh Fan Persipura soal 7 Tuntutan ke PSSI: Berbau Politis, Penggiringan Opini

Frangky Abuuryaan Griapon (Angky) tokoh suporter Persipura Jayapura Foto: Instagram @capo_angky

Tokoh fan Persipura Jayapura angkat suara soal aksi tujuh tuntutan dari pihak yang mengatasnamakan Komunitas Masyarakat Papua di Jakarta (Kompaja) dan Persipura Mania Jakarta yang dilayangkan kepada PSSI. Menurutnya, gerakan tersebut berbau politis.

Frangky Abuuryaan Griapon (Capo Angky) selaku tokoh suporter Persipura menjelaskan bahwa pihaknya tak setuju dengan gerakan tersebut. Ia menilai, tujuh tuntutan itu berbau politis dan seakan merupakan upaya menutupi bobroknya manajemen Persipura musim ini.

''Pada dasarnya yang hadir di sana itu bukan suporter, tapi mengatasnamakan suporter kepada media, padahal mereka itu pemerhati sepak bola Papua,'' lanjutnya.

Komunitas Masyarakat Papua di Jakarta (Kompaja) dan Persipura Mania Jakarta menemui PSSI di Jakarta, Kamis (7/4). Foto: Dok Michael Himan

''Dari tujuh tuntutan tersebut, seperti mengarah untuk membela manajemen [Persipura] tanpa melihat letak permasalah sebenarnya yang membuat tim ini degradasi,'' dirinya menambahkan.

Capo Angky menilai, aksi itu merupakan penggiringan opini publik. Gagalnya Persipura musim ini menurutnya adalah kesalahan manajemen, jadi tak perlu menyalahkan pihak-pihak lain.

''Kami lihat ada penggiringan opini publik untuk menutupi buruknya kinerja manajemen dalam mengelola Persipura. Ada banyak faktor yang menyebabkan Persipura terdegradasi,'' katanya.

Pada 7 April lalu, pihak yang mengatasnamakan Kompaja dan Persipura Mania Jakarta menyambangi kantor PSSI. Mereka melayangkan tujuh tuntutan, di antaranya mendesak PSSI mendiskualifikasi Persib Bandung dan Barito Putera karena dugaan match fixing yang menyebabkan Persipura terdegradasi ke Liga 2.

7 Tuntutan Kompaja & Persipura Mania kepada PSSI: