Tolak Bhayangkara FC, Benarkah Indra Sjafri Cuma Fokus Bersama PSSI?

25 Februari 2020 22:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Indra Sjafri saat ditemui di kawasan Hotel Sultan, Jumat (18/10/2019).
 Foto: Rafael Ryandika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Indra Sjafri saat ditemui di kawasan Hotel Sultan, Jumat (18/10/2019). Foto: Rafael Ryandika/kumparan
ADVERTISEMENT
Pengangkatan Indra Sjafri menjadi Direktur Teknik (Dirtek) PSSI melahirkan polemik baru. Bukan soal kemampuannya di kursi tersebut, tapi mengenai jabatan lain dan tawaran dari Bhayangkara FC.
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui, sebelum resmi menjadi Dirtek PSSI, Indra sudah duduk di posisi Penasihat Pembinaan Usia Muda PSIM Yogyakarta sejak Juni 2019. Terbaru, Bhayangkara menawari kursi direktur teknik klub.
Namun, untuk posisi Dirtek Bhayangkara, Indra sudah terang-terangan menolak. Ia mengaku lebih memilih menjabat Dirtek PSSI.
“Itu ‘kan wacana yang terjadi. Saya dari dulu selalu fokus kepada satu pekerjaan. Makanya, saya akan berjuang di Dirtek (PSSI). Di mana pun saya berada harus bermanfaat. Atas izin Allah, saya akan memanfaatkan kemampuan kepelatihan. Sekarang sudah setop (penawaran). Saya mau fokus membantu Ketua Umum PSSI dulu,” kata Indra.
Kontrak pun sudah diteken Indra. Artinya, ia resmi meninggalkan jabatan asisten pelatih Timnas Indonesia yang seharusnya masih berjalan dua tahun ke depan.
Indra Sjafri. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
“Surat keputusan baru saja. Kontrak saya di Timnas itu dua tahun plus dua. Jadi, kalau setelah dua tahun saya dianggap masih bermanfaat, ya, diperpanjang dua tahun lagi. Namun, ada tugas baru bahwa saya ditunjuk Komite Eksekutif PSSI menjadi Dirtek. Saya selalu semangat di setiap pekerjaan yang diberikan,” ujar Indra.
Meski sudah punya pengakuan tegas, Indra tetap masih berkutat dengan polemik. Menampik tawaran Bhayangkara, Indra masih punya jabatan di PSIM. Hanya itu yang hingga kini masih buram.
Pria 57 tahun itu seharusnya juga melepaskan kursi di PSIM. Pasalnya, Mochammad Iriawan—Ketua Umum PSSI—sudah memberikan ultimatum bahwa dilarang untuk merangkap jabatan.