Laga Tottenham Hotspur vs Arsenal

Tottenham Hotspur vs Arsenal: Taktik Defensif Jose Mourinho Menangkan Spurs

13 Juli 2020 11:10 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jose Mourinho, pelatih Tottenham Hotspur. Foto: Neil Hall/Pool via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Jose Mourinho, pelatih Tottenham Hotspur. Foto: Neil Hall/Pool via REUTERS
ADVERTISEMENT
Laga Tottenham Hotspur vs Arsenal, Minggu (12/7/2020) malam WIB, berakhir manis untuk skuat besutan Jose Mourinho. Ya, The Lilywhites menang 2-1 atas The Gunners.
ADVERTISEMENT
Siasat apa yang dipakai The Special One hingga dia bisa membawa Tottenham memenangi laga Derbi London Utara tersebut? Well, sebagaimana ciri khasnya: Bertahan.
Mikel Arteta tampaknya cukup dibuat frustrasi dengan gaya bermain pragmatisnya tersebut. Menurutnya, Harry Kane dan kolega hanya menunggu bola dalam laga pekan ke-35 Premier League 2019/20 itu.
''Mereka hanya bisa bermain menunggu. Bahkan mereka kesulitan dalam mengembangkan permainan. Harus kami akui bahwa sulit melancarkan serangan dengan garis pertahanan lawan yang rendah,'' kata Arteta kepada Sky Sports.
Manajer Arsenal Mikel Arteta, saat laga Tottenham Hotspur vs Arsenal di Stadion Tottenham Hotspur, London, Inggris. Foto: Tim Goode/Pool via REUTERS
Per WhoScored, Arsenal memegang penguasaan bola hingga 62,7%. Poros serangan ada pada Dani Ceballos dan Granit Xhaka, sambil juga memanfaatkan pergerakan Hector Bellerin, Nicolas Pepe, dan Kieran Tierney yang rajin menyisir sisi sayap.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, Arsenal mampu unggul lebih dulu via tembakan Alexandre Lacazette dari luar kotak penalti. Lantas, bagaimana dengan permainan Tottenham?
Well, seperti kata Arteta, tuan rumah lebih senang menunggu bola. Namun, mereka melancarkan pressing yang ketat bahkan sejak di sepertiga akhir.
Ketika para pemainnya berhasil merebut bola, entah itu karena eror pemain Arsenal atau bukan, Tottenham langsung membawa bola ke depan. Paling utama, mereka memanfaatkan kecepatan Son Heung-min dan Lucas Moura. Hasilnya, tiga poin jadi milik mereka.
Harry Winks dan Toby Alderweireld berselebrasi di laga Tottenham Hotspur vs Arsenal. Foto: Tim Goode/Reuters
Gol kemenangan mereka dicetak oleh Son Heung-min dan Toby Alderweireld. Dan asal tahu saja, meski kalah pengusaan bola, Tottenham bisa melepas sembilan tembakan akurat--termasuk gol itu--dari 15 kali percobaan.
Bandingkan dengan Arsenal, mereka cuma membuat empat tembakan akurat--satu jadi gol--dari 15 kali percobaan. Kalah efektif.
ADVERTISEMENT
Si pelatih asal Portugal juga mengakuinya, kok. Bahkan dia bilang, timnya nyaman dengan permainan defensif tersebut.
"Pada periode awal babak kedua, ketika mereka lebih menguasai bola, terutama di setengah area kami, kami cukup nyaman dalam situasi itu dan dua gelandang melakukan pekerjaan yang baik," katanya.
Manajer Tottenham Hotspur Jose Mourinho, saat laga Tottenham Hotspur vs Arsenal di Stadion Tottenham Hotspur, London, Inggris. Foto: Tim Goode/Pool via REUTERS
Ya, Harry Winks dan Giovani Lo Celso selaku dua gelandang yang diduetkan di tengah mampu menyulitkan Arsenal dalam mengkreasi serangan, serta melancarkan transisi dari bertahan ke menyerang.
Tampaknya, Mourinho memang tak perlu mengubah gaya permainannya di mana pun dia melatih. Bahkan, seorang eks pemain Arsenal bilang, kunci Mourinho bisa memberi trofi juara bagi Tottenham adalah dengan mempertahankan gaya bermainnya.
"Anda tak masuk ke Tottenham dan mengubah cara bermain Anda untuk para pemain yang tak pernah memenangi apa pun. Anda memastikan bahwa mereka bermain dengan cara Anda, lalu Anda memberi mereka trofi juara," kata Paul Merson di acara Soccer Saturday, dilansir Sky Sports.
ADVERTISEMENT
Yes, mungkin lain kali, publik bisa menjuluki Jose Mourinho sebagai The Pragmatic One atau The Special Defense One.
---
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten