Tua-tua Keladi! Ini 5 Pemain yang Raih Ballon d’Or di Usia Senja

16 Juli 2021 11:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Trofi Ballon d'Or. Foto: Thomas SAMSON / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Trofi Ballon d'Or. Foto: Thomas SAMSON / AFP
ADVERTISEMENT
Ballon d’Or adalah salah satu penghargaan individu paling bergengsi bagi pemain sepak bola. Gelar pemain terbaik dunia ini pertama kali diberikan pada 1956 yang dikonsep oleh France Football.
ADVERTISEMENT
Awalnya, nominasi pemenang Ballon d’Or ditentukan oleh suara jurnalis di seluruh dunia. Namun, pada 2007 FIFA mengubah aturan dengan semua kapten dan pelatih tim nasional memiliki hak suara untuk menentukan.
Kebanyakan pemenang Ballon d’Or diraih oleh pemain dengan usia muda, bahkan hanya segelintir yang memenangkan di atas 30 tahun. Diwartakan Sportskeeda, berikut 5 pemain tertua yang mampu memenangi Ballon d’Or.

Fabio Cannavaro (2006 - 33 tahun 74 hari)

Pelatih Guangzhou Evergrande, Fabio Cannavaro. Foto: AFP
Musim 2005/06 menjadi tahun terbaik dalam karier Cannavaro. Bek tangguh ini mampu membawa Juventus juara Liga Italia dan Italia juara Piala Dunia 2006. Sayangnya, gelar yang diraih Bianconeri harus dibatalkan lantaran adanya skandal pengaturan skor.
Atas pencapaiannya, tidak ada yang bisa membantah kehebatan Cannavaro untuk memenangkan Ballon d’Or. Ia sekaligus menjadi bek terakhir yang memenangkan gelar pemain terbaik dunia itu hingga hari ini.
ADVERTISEMENT

Luka Modric (2018 - 33 tahun 84 hari)

Pemain Kroasia Luka Modric berselebrasi di Stadion Hampden Park, Glasgow, Skotlandia, Inggris, Selasa (22/6). Foto: Pool via REUTERS/Andy Buchanan
Kroasia secara mengejutkan melangkah ke final Piala Dunia 2018 sebelum akhirnya ditaklukkan Prancis 2-4. Meski hasil tidak sempurna, pencapaian Kroasia ini banyak diapresiasi oleh penggemar sepak bola.
Luka Modric menjadi pemain kunci yang membawa Kroasia main di final turnamen terbesar dunia itu. Bersama Real Madrid, ia juga membawa Los Blancos mengangkat trofi Liga Champions untuk ke-13 kalinya di tahun yang sama.
Pencapaian bersama klub dan tim nasional ini membawa Modric menjadi pemain terbaik dunia dengan mengalahkan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi. Ia jadi satu-satunya pemain yang memenangkan gelar ini selain Ronaldo dan Messi sejak 2008.

Alfredo Di Stefano (1959 - 33 tahun 161 hari)

Di Stefano nyaris bergabung dengan Barca. Foto: Reuters
Legenda Real Madrid ini menjadi salah satu pemain yang memenangkan gelar pemain terbaik dunia lebih dari sekali. Terakhir, ia mampu meraihnya pada 1959 sekaligus menjadi salah satu pemain tertua yang berhasil mendapat gelar Ballon d’Or.
ADVERTISEMENT
Di Stefano juga meraih gelar Super Ballon d’Or pada 1989 atas pencapaian luar biasanya selama bermain dengan mencetak lebih dari 300 gol dan memenangkan 17 trofi bersama Real Madrid. Namanya diabadikan menjadi salah satu stadion Los Blancos.

Lev Yashin (1963 - 34 tahun 55 hari)

Mantan kiper timnas Uni Soviet, Lev Yashin. Foto: STAFF / AFP
Lev Yashin adalah satu-satunya kiper yang pernah memenangkan gelar pemain terbaik dunia hingga hari ini. Pemain dengan julukan Black Spider telah menghabiskan seluruh kariernya bersama Dynamo Moscow.
Sesuai catatan FIFA, ia telah membuat 150 penyelamatan penalti dan mencatat 250 nir bobol selama kariernya. Ia hanya kebobolan tujuh gol ketika klubnya menjuarai liga domestik kelima mereka pada musim 1962-63. Ia juga tampil menawan bersama Uni Soviet di Piala Dunia 1962. Keberhasilannya itu membawanya meraih gelar Ballon d’Or pada 1963.
ADVERTISEMENT

Stanley Matthews (1956 - 41 tahun 317 hari)

Sir Stanley Matthews adalah pemain pertama dan tertua yang memenangkan penghargaan Ballon d'Or pada tahun 1956. Pemain Blackpool dan Timnas Inggris ini bermain sebagai sayap yang memiliki kecepatan membawa bola.
Kemenangannya di Piala FA 1953 bersama Blackpool, di mana mereka mencetak tiga gol dalam 35 menit terakhir untuk memastikan kemenangan 4-3 menjadi momen yang tak terlupakan. Laga itu kemudian dikenal sebagai Matthews Final.
Berkat eksploitasi sebagai pemain, Matthews dianugerahi gelar kebangsawanan saat dia masih bermain. Ia juga menerima Ballon d’Or pada tahun 1956 mengalahkan Alfredo Di Stefano. Ia masih bermain sepak bola hingga umurnya mencapai 50 tahun.

Penulis: Thontowi Wallace