Tuan Rumah Piala AFF 2020 Belum Ditentukan, Indonesia Berpeluang?
PerbesarADVERTISEMENT
Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) telah merampungkan drawing Piala AFF 2020 (2021) pada Selasa (21/9) siang WIB. Namun, lokasi turnamen itu akan diselenggarakan hingga kini masih menjadi teka-teki.
ADVERTISEMENT
AFF menegaskan bahwa faktor kesehatan dan keselamatan menjadi prioritas utama dalam ajang yang akan dihelat 5 Desember 2021 hingga 1 Januari 2022 itu. Mereka memastikan edisi kali ini akan dihelat secara terpusat, namun tuan rumah belum ditentukan.
''AFF bekerja keras merencanakan turnamen yang aman dan terjamin di bulan Desember. Oleh karena itu, AFF telah memutuskan perihal tuan rumah di turnamen tahun ini ditempatkan terpusat, alih-alih format kandang-tandang seperti biasa,'' tulis keterangan AFF dalam laman resmi mereka.
''AFF saat ini sedang dalam tahap akhir pemilihan negara tuan rumah untuk turnamen terpusat dan akan mengumumkan detailnya dalam beberapa minggu ke depan."
"AFF percaya bahwa ini adalah langkah yang paling memungkinkan untuk menggelar turnamen dengan cara paling aman dan mengutamakan keselamatan semua tim, pemain, pelatih, staf, dan penggemar dengan lebih baik,'' jelas mereka.
ADVERTISEMENT
Lantas, negara mana yang paling memungkinkan ditunjuk menggelar Piala AFF 2020 mendatang? Apakah Indonesia juga berpeluang?
AFF menekankan bahwa pemilihan tuan rumah secara terpusat akan mengutamakan faktor kesehatan. Tentunya, tuan rumah yang bakal ditunjuk nanti juga harus punya fasilitas serta akomodasi yang memadai.
Hal ini berkaitan dengan kondisi pandemi COVID-19 di masing-masing negara peserta Piala AFF 2020. Sayangnya, per Selasa (21/9) malam WIB, Indonesia menempati urutan teratas total kasus Covid-19, dengan total kasus 4.195.958 (menurut data Worldometers).
Kendati demikian, hal itu tak serta merta menutup peluang Indonesia menjadi tuan rumah Piala AFF 2020. Sebab, ada variabel yang lebih penting untuk dipertimbangkan: Total kasus aktif.
Jika menilik variabel tersebut, Indonesia ada di peringkat kelima dengan total kasus aktif per Selasa (21/9) malam 52.447 jiwa. Di urutan teratas masing-masing diisi Vietnam (214.113 kasus), Malaysia (207.698 kasus), Filipina (171.142 kasus) dan Thailand (131.655 kasus).
ADVERTISEMENT
Di bawah Indonesia, ada Myanmar (30.861 kasus aktif), Laos (13.815 kasus), Singapura (7.572 kasus), Kamboja (5.018 kasus), Brunei (1.679 kasus) dan Timor Leste (1.319 kasus).
Sekilas, Timor Leste tampak merupakan negara yang paling aman jika menggunakan variabel tersebut. Namun, patut diingat, tuan rumah Piala AFF 2020 juga harus siap secara infrastruktur.
Timor Leste dalam beberapa tahun terakhir masih berkutat dengan persoalan infrastruktur sepak bola. Lalenok United, wakil Timor Leste di Piala AFC 2020, bahkan sampai meminjam Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali, karena markasnya tak memenuhi standar.
Karena itu, jika 2 faktor tersebut dipertimbangkan, rasa-rasanya Singapura layak menjadi tuan rumah Piala AFF 2020. Mereka ada di urutan 4 terbawah soal kasus aktif COVID-19 dan punya fasilitas mumpuni.
ADVERTISEMENT
Mereka punya National Stadium (markas Timnas Singapura), yang sudah sering dipakai di pertandingan kelas dunia. Di sana juga ada Jalan Besar Stadium dan Jurong West Stadium yang kerap dipakai wakil Singapura di Piala AFC.
Untuk Indonesia saat ini tampaknya memang masih sulit. Namun, melihat tren penurunan kasus dalam beberapa pekan terakhir, hingga pelonggaran-pelonggaran yang sudah diterapkan dalam beberapa level PPKM di berbagai daerah, peluang Indonesia menjadi tuan rumah Piala AFF 2020 tetap terbuka.
Indonesia terakhir kali menjadi tuan rumah adalah pada edisi Piala AFF 2010. Ketika itu, skuad asuhan Alfred Riedl mampu menembus hingga babak final sebelum ditumbangkan Malaysia dengan agregat gol 4-2.
***