Hatice Cengiz

Tunangan Jamal Khashoggi soal Takeover Newcastle: Moral Mesti di Atas Segalanya

11 Mei 2020 10:20 WIB
comment
15
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Emblem Newcastle United di St James' Park. Foto: AFP/Lindsey Parnaby
zoom-in-whitePerbesar
Emblem Newcastle United di St James' Park. Foto: AFP/Lindsey Parnaby
ADVERTISEMENT
Tunangan almarhum Jamal Khashoggi, Hatice Cengiz, melanjutkan perlawanannya untuk mencegah pembelian (takeover) Newcastle United oleh Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MbS). Kali ini, Cengiz mengingatkan bahwa moral mesti berada di atas segalanya.
ADVERTISEMENT
MbS memang menjadi investor utama dari takeover Newcastle. Menurut BBC, 80% dari sekitar 300 juta poundsterling yang dibutuhkan dalam takeover tersebut berasal dari Public Investment Fund (PIF) Arab Saudi yang dipimpin oleh MbS.
Keterlibatan MbS memicu penolakan. MbS memang memiliki berbagai permasalahan menyoal hak asasi manusia (HAM). Nama MbS semakin buruk setelah ia diduga menjadi dalang pembunuhan Khashoggi pada 2018 lalu.
MbS sebenarnya menolak tuduhan tersebut. Namun, rapporteur PBB, Agnes Callamard, menyatakan kepada BBC bahwa ada bukti yang kredibel menyoal keterlibatan MbS dan beberapa petinggi Arab Saudi dalam pembunuhan Khashoggi.
Hatice Cengiz, tunangan almarhum Jamal Khashoggi. Foto: OZAN KOSE / AFP
Dari situ, Cengiz meminta semua pihak yang terlibat untuk mempertimbangkan takeover Newcastle United. Cengiz menyatakan bahwa semestinya tak ada tempat buat pembunuh di sepak bola Inggris.
ADVERTISEMENT
“Moral mesti di atas segalanya. Pesan saya kepada manajemen Newcastle dan pengambil keputusan adalah: Kita mesti mempertimbangkan nilai etika, jangan hanya uang dan politik. Uang tak bisa membeli segalanya,” kata Cengiz kepada BBC.
“Tak boleh ada tempat buar orang yang diduga terlibat dalam pembunuhan atau tindakan tercela,” lanjut wanita asal Turki itu.
Ini bukan pertama kalinya Cengiz menunjukkan keberatannya terhadap rencana takeover Newcastle oleh MbS. Pada akhir April 2020, Cengiz secara terbuka meminta Premier League membatalkan rencana takeover Newcastle.
Cengiz mengakui bahwa mungkin ada yang menilai bahwa ini sekadar pembelian. Namun, ada yang lebih luas dari itu. Cengiz memang pernah menyatakan bahwa pembelian Newcastle United adalah upaya Arab Saudi untuk membersihkan citra mereka.
ADVERTISEMENT
“Kami tak ingin kesepatakan ini berlanjut. Kami tak hanya bicara soal pembunuhan, tetapi tentang upaya menjaga masa depan, HAM, dan keadilan di Timur Tengah.”
“Ini mungkin hanya terlihat seperti pembelian biasa. Namun, ada yang lebih besar dari sekadar pembelian biasa. Arab Saudi mencoba untuk menunjukkan wajah mereka, tetapi ada wajah lain yang mereka sembunyikan. Maka, kami ingin takeover ini tak terjadi,” pungkas Cengiz.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk, bantu donasi atasi dampak corona!
-----
Ayo, ikutan Home of Premier League dan menangi 1 unit SmartTV dan 2 Jersi Original klub Liga Inggris. Buruan daftar di sini.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten