Tundukkan Bologna, Tren Positif Milan Terjaga

9 Desember 2019 4:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bendera AC Milan di San Siro. Foto: Reuters/Daniele Mascolo
zoom-in-whitePerbesar
Bendera AC Milan di San Siro. Foto: Reuters/Daniele Mascolo
ADVERTISEMENT
AC Milan kembali meraih hasil positif. Rossoneri menang 3-2 saat bertamu ke kandang Bologna, Renato Dall'Ara, pada Senin (9/12/2019) dini hari WIB.
ADVERTISEMENT
Lesakan Milan dibuat Krzysztof Piatek, Theo Hernandez, dan Giacomo Bonaventura. Sementara gol Bologna lahir dari Nicola Sansone dan aksi bunuh diri Theo.
Kemenangan ini mengantar Milan naik satu peringkat ke posisi 10 dengan raihan poin 20. Untuk Bologna, mereka masih stay di peringkat 13 karena baru mengemas 16 angka.
Stefano Pioli menurunkan komposisi serupa saat menang atas Parma pekan lalu. Krzysztof Piatek sebagi ujung tombak masih ditopang oleh Suso dan Hakan Calhanoglu di kedua tepi.
Lalu Giacomo Bonaventura kembali dipercaya buat melengkapi trio lini tengah, bersama Franck Kessie dan Ismael Bennacer.
Satu nama yang tak boleh ketinggalan: Theo Hernandez. Bek yang diboyong dari Real Madrid itu sedang on-fire usai sukses mencetak gol kemenangan atas Parma.
ADVERTISEMENT
Saat Milan menunjukkan perbaikan performa secara perlahan, Bologna sedang angin-anginan, nih. Mereka baru saja dibungkam Udinese 0-4 di Coppa Italia. Padahal, Rossoblu sebelumnya sukses menjungkalkan Napoli di San Paolo pada giornata 13.
Sinisa Mihajlovic juga dipersulit dengan absennya para pemain pentingnya: Gary Medel (suspensi) dan Roberto Soriano (cedera). Untuk menyiasatinya, arsitek berumur 50 tahun itu memasang Andrea Poli di pos gelandang bertahan. Sementara pada divisi serangan, Rodrigo Palacio serta Nicola Sansone masih jadi andalan.
Langkah Pioli untuk kembali memasang Bonaventura di area sentral terbukti moncer. Lini tengah mereka relatif stabil. Baik itu dalam bertahan maupun membantu serangan.
Itulah yang kemudian membuat Bologna kesulitan membongkar pertahanan Milan. Memang, mereka sempat melepaskan satu tembakan tepat sasaran di awal pertandingan. Tapi, ya, cuma itu ancaman yang mampu dituai tuan rumah di babak pertama.
ADVERTISEMENT
Lain cerita dengan Milan. Serangan mereka dari sisi sayap kerap membahayakan pertahanan Bologna. Suso dari tepi kanan, sedangkan Calhanoglu-Theo di sisi sebaliknya.
Theo Hernandez merayakan golnya bersama Suso. Foto: AFP/Miguel Medina
Hanya butuh 15 menit bagi Milan untuk mencetak angka. Melalui eksekusi penalti Piatek, tepatnya. Wasit Daniele Chiffi menunjuk titik putih usai Mattia Bani melakukan pelanggaran di kotak terlarang.
Kombinasi Theo dan Suso berbuah hasil di menit 32. Usai menerima umpan terobosan dari Suso, adik kandung Lucas Hernandez itu melakukan sontekan kaki kanan yang tak mampu diadang Lukasz Skorupski.
Lucunya, Theo juga membobol gawang Milan delapan menit berselang. Berniat menyapu bola sepak pojok Bologna, si kulit bundar justru meluncur ke gawang yang dijaga Gianluigi Donnarumma.
ADVERTISEMENT
Milan makin mengukuhkan dominasinya di babak kedua. Baru semenit waktu istirahat usai, mereka sukses memperlebar keunggulan. Adalah Bonaventura yang mencatatkan namanya di papan skor. Eks pemain Atalanta itu mencetak golnya dengan tendangan melengkung dari luar kotak penalti Bologna.
Besarnya margin membuat Mihajlovic mengaktifkan mode serangannya. Mattias Svanberg dan Federico Santander dimasukkan di pertengahan babak kedua.
Langkah ini memang lumayan mendongkrak agresivitas Bologna. Tercatat dua upaya berhasil mereka lontarkan via Andreas Skov Olsen dan Poli. Namun, itu masih belum cukup kuat untuk melumpuhkan Donnarumma.
Akhirnya Bologna berhasil memperkecil jarak di menit 84. Mereka terbantu dengan kecerobohan Mateo Musacchio melanggar Olsen di kotak terlarang. Sansone yang ditunjuk sebagai algojo pun sukses menunaikan tugasnya.
ADVERTISEMENT
Namun, Bologna gagal berpacu dengan waktu. Mereka urung mencetak gol tambahan hingga laga usai. Milan pun keluar sebagai pemenang laga dengan keunggulan 3-2.