Tunisia Minta Laga Lawan Mali Diulang Buntut Kontroversi Wasit

13 Januari 2022 9:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Mali saat protes kepada wasit saat melawan Tunisia pada pertandingan Grup F Piala Afrika di Limbe Omnisport Stadium, Limbe, Kamerun.  Foto: Mohamed Abd El Ghany/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Mali saat protes kepada wasit saat melawan Tunisia pada pertandingan Grup F Piala Afrika di Limbe Omnisport Stadium, Limbe, Kamerun. Foto: Mohamed Abd El Ghany/REUTERS
ADVERTISEMENT
Laga Tunisia melawan Mali di Piala Afrika, Rabu (12/1) malam WIB, menyisakan banyak kisah. Pertandingan yang dimenangi Mali dengan skor 1-0 itu berakhir dengan kontroversial menyusul keputusan dari wasit. Tunisia pun dilaporkan meminta laga tersebut diulang.
ADVERTISEMENT
Kontroversi bermula manakala Janny Sikazwe yang menjadi pengadil memberhentikan laga sebelum waktu memasuki 90 menit. Kacaunya lagi, sang wasit melakukan itu sebanyak dua kali.
Pertama, Sikazwe menghentikan laga di menit 85. Keputusan tersebut membuat pelatih dan ofisial Tunisia bingung dan marah, wasit lalu memberi isyarat untuk melanjutkan laga.
Pada menit 89:47, peluit panjang kembali dibunyikan tanda pertandingan berakhir. Pelatih dan ofisial Tunisia langsung menyerbu wasit sambil mengamuk dan menunjuk-nunjuk jam tangan.
Pemain Mali Falaye Sacko berebut bola dengan pemain Tunisia Naim Sliti pada pertandingan Grup F Piala Afrika di Limbe Omnisport Stadium, Limbe, Kamerun. Foto: Mohamed Abd El Ghany/REUTERS
Pukul 22:14 WIB, kontributor The Athletic melaporkan konferensi pers pelatih Mali, Mohamed Magassouba, diinterupsi. Ofisial Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF) menerobos masuk dan mengatakan laga akan kembali dimulai untuk tiga menit terakhir.
Pukul 22:29 WIB, pertandingan resmi dimulai kembali. Para pemain Mali sudah memasuki lapangan. Sebelumnya, kiper Mali Ibrahim Bosso Mounkoro, sudah menerima penghargaan Man of the Match.
ADVERTISEMENT
Pukul 22:37 WIB, Tunisia urung memasuki lapangan. Para pemain Mali dan Sikazwe sudah menunggu dan akhirnya peluit panjang dibunyikan kembali, tanda laga benar-benar berakhir.
Usai laga, pelatih Tunisia, Mondher Kebaier, menilai keputusan wasit merupakan hal yang tak masuk akal. Dilaporkan beIN SPORTS, pihak Tunisa juga telah meminta kepada Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF) untuk mengulang laga tersebut.
Pemain Mali Ibrahima Kone berusaha melewati pemain Tunisia pada pertandingan Grup F Piala Afrika di Limbe Omnisport Stadium, Limbe, Kamerun. Foto: Mohamed Abd El Ghany/REUTERS
"Pada menit ke-85, wasit meniup peluit akhir, dan diulangi pada menit ke-89. Seharusnya, masih ada 7-8 menit tambahan waktu. Bahkan, wasit cadangan sedang bersiap-siap mengangkat papan (menunjukkan waktu tambahan), tapi kemudian peluit ditiupkan. Keputusannya sungguh tak masuk akal," ujar Kebaier.
"Pemain kami sudah berendam di air dingin selama 35 menit sebelum akhirnya mereka dipanggil lagi untuk masuk ke lapangan. Saya telah melatih untuk waktu yang lama, tapi belum pernah melihat hal seperti ini," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Dengan kemenangan tersebut, Mali kini memimpin klasemen Grup F dengan tiga poin. Sementara, Tunisia tersungkur di dasar klasemen.