Tunjangan Pemain Kalteng Putra Masuk dalam Gugatan ke NDRC

22 April 2020 21:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Kalteng Putra mempertahankan bola. Foto: Dok. LIB
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Kalteng Putra mempertahankan bola. Foto: Dok. LIB
ADVERTISEMENT
Perkara sengketa tunggakan gaji pemain Kalteng Putra pada musim 2019 sudah disidangkan NDRC (National Dispute Resolution Chamber) pada Selasa (21/4/2020). Setelah diperiksa oleh lima majelis, sidang NDRC memutuskan 'Laskar Isen Mulang' kudu melunasi utang dalam 45 hari ke depan.
ADVERTISEMENT
Jika tidak, hukuman tambahan menanti. NDRC sudah menyiapkan sanksi larangan pendaftaran pemain selama tiga periode (1,5 musim).
Dengan kata lain, gugatan pemain dimenangkan. Menariknya, tak cuma tuntutan pelunasan gaji yang dikabulkan NDRC, tapi juga tunjangan lain yang dijanjikan klub.
Misalnya saja, O. K. John yang punya tunjangan bonus saat mencetak clean-sheet. Lalu Yoo Hyun-koo punya tunjangan kontrakan rumah dan tiket pesawat dari Korea Selatan untuk keluarganya.
“Memang ada yang gaji dan bonus, atau tiket pesawat serta rental rumah yang belum reimburse. Macam-macam (tunjangan). Setiap pemain ‘kan gugatannya juga berbeda-beda,” ujar Mahardika Aji, Sekretaris Jenderal APPI (Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia).
Dikonfirmasi terpisah, Yoo Hyun-koo membenarkan perihal tunjangan yang dimasukkan ke dalam tuntutan. Soalnya, tunjangan tersebut masuk dalam kontrak pemain asal Korea Selatan tersebut.
Pelatih Kalteng Putra (kiri), Gomes de Olivera dan Yoo Hyun-goo (kanan) dalam sesi jumpa pers sebelum laga perempat final Piala Presiden 2019. Foto: Alan Kusuma/kumparan
Kalau dijumlah, besar kewajiban yang mesti dibayar Kalteng Putra kepada Yoo sebesar Rp210 juta. Detailnya, satu bulan gaji Agustus 2019 (Rp75 juta), kompensasi (Rp75 juta), dan pembayaran rumah kontrakan serta tiket pesawat (Rp60 juta).
ADVERTISEMENT
“Ya, benar. Ada gaji, sewa rumah, dan tiket pesawat buat saya dan keluarga,” ujarnya saat dihubungi kumparanBOLA, Rabu (22/4/2020).
Lebih lanjut, Yoo sudah mendengar kasus tunggakan gaji pemain Kalteng Putra sudah memasuki babak baru. Ia berharap keputusan NDRC bisa membuat haknya segera dibayar manajemen Laskar Isen Mulang.
Pasalnya, gelandang 37 tahun itu merupakan salah satu pemain yang sama sekali belum mendapat cicilan pembayaran. Padahal, menurut catatan APPI, Kalteng Putra sudah mencicil kewajiban kepada beberapa pemain.
“Saya belum ada komunikasi juga. Waktu keluar dari Kalteng Putra, manajemen tidak angkat telepon dan membalas pesan. Janjinya seminggu setelah saya keluar sudah dilunasi. Saya tidak tahu kalau sudah ada cicilan dari klub. Sama sekali belum terima. Mungkin karena saya keluar di putaran pertama. Soalnya, pemain yang keluar di putaran kedua sudah dapat semua,” kata Yoo.
Detail jumlah tunggakan gaji Kalteng Putra kepada tiga pemain. Foto: APPI
ADVERTISEMENT
Yoo tidak mengerti mengapa perlakuan manajemen seperti itu. Padahal, selama berkostum Laskar Isen Mulang, ia mengaku tak punya masalah.
Pemain asal Korea Selatan itu bahkan mengaku keluar dari Kalteng Putra dengan cara baik-baik.
“Saya juga punya kebutuhan buat hidup keluarga di sini. Sekarang saya tinggal di Palembang. Setelah ada keputusan dari NDRC pun belum ada komunikasi lagi dari Kalteng Putra. Saya keluar baik-baik. Kenapa Kalteng Putra seperti ini. Harusnya contoh Sriwijaya dan Semen Padang. Mereka melunasi utang ke pemain karena takut tidak bisa main di liga, apalagi pemain asing,” tutur Yoo.
---
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
---
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.