UEFA Periksa Madrid, Barcelona, Juventus karena Bandel Tak Tinggalkan ESL

12 Mei 2021 19:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
European Super League. Foto: Instagram/@european.super_league
zoom-in-whitePerbesar
European Super League. Foto: Instagram/@european.super_league
ADVERTISEMENT
Madrid, Barcelona, dan Juventus sampai saat ini masih 'bandel' belum mau tinggalkan proyek European Super League (ESL). Alhasil, UEFA mengambil tindakan investigasi terhadap ketiga klub tersebut.
ADVERTISEMENT
European Super League atau ESL tadinya memiliki 12 klub pendukung: Madrid, Barcelona, Atletico Madrid dari Spanyol; Juventus, AC Milan, Inter Milan dari Italia; Manchester United (MU), Man City, Liverpool, Arsenal, Chelsea, Tottenham dari Inggris.
Kemudian; hanya Madrid, Barcelona, dan Juventus yang bertahan; sedangkan yang lainnya mundur. Teranyar, UEFA menyatakan akan melakukan investigasi terbuka pada tiga klub itu.
"Sesuai dengan Pasal 31 (4) Peraturan Disiplin UEFA, Inspektur Etika dan Disiplin UEFA hari ini telah ditunjuk untuk melakukan penyelidikan disipliner mengenai kemungkinan pelanggaran kerangka hukum UEFA oleh Real Madrid CF, FC Barcelona dan Juventus FC sehubungan dengan apa yang disebut proyek 'Super League'," kata UEFA pada Rabu (12/5).
"Informasi lebih lanjut mengenai masalah ini akan tersedia pada waktunya," pungkas UEFA.
Logo UEFA. Foto: Reuters/Denis Balibouse
Padahal, pada pekan lalu, klub pendiri ESL telah mengkritik UEFA terkait sanksi. Intinya, mereka merasa menderita atas segala penyudutan dan membawa isu ancaman pada industri sepak bola.
ADVERTISEMENT
"Klub pendiri telah menderita, dan terus menderita, tekanan, ancaman, dan pelanggaran pihak ketiga yang tidak dapat diterima untuk meninggalkan proyek dan karena itu berhenti dari hak dan kewajiban mereka untuk memberi solusi bagi ekosistem sepak bola melalui proposal konkret dan dialog konstruktif."
“Ini tidak dapat ditoleransi di bawah supremasi hukum dan Pengadilan telah memutuskan untuk mendukung proposal Super League, memerintahkan FIFA dan UEFA untuk, baik secara langsung atau melalui badan afiliasinya, menahan diri dari mengambil tindakan apa pun yang dapat menghalangi inisiatif ini dengan cara apa pun sementara proses pengadilan sedang ditunda."
“Kami sepenuhnya menyadari keragaman reaksi terhadap inisiatif Super League dan, akibatnya, kebutuhan untuk merefleksikan alasan beberapa dari mereka. Kami siap untuk mempertimbangkan kembali pendekatan yang diusulkan, jika perlu."
ADVERTISEMENT
“Namun, kami akan sangat tidak bertanggung jawab jika, menyadari kebutuhan dan krisis sistemik di sektor sepak bola yang membuat kami mengumumkan Super League, kami meninggalkan misi itu untuk memberi jawaban efektif dan berkelanjutan atas pertanyaan eksistensial yang mengancam industri sepak bola," tandas mereka.
***