Unai Emery

Unai Emery dan 'Sejuta' Problemnya di Arsenal

11 Februari 2020 12:54 WIB
comment
83
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Unai Emery usai laga final Liga Europa 2019. Foto: Reuters/Phil Noble
zoom-in-whitePerbesar
Unai Emery usai laga final Liga Europa 2019. Foto: Reuters/Phil Noble
ADVERTISEMENT
Sudah dua bulan Unai Emery angkat kaki dari Arsenal. Pelatih asal Spanyol itu tidak pergi dengan baik-baik. Dia dipecat oleh manajemen klub karena rentetan hasil buruk yang ditelan Arsenal (tujuh pertandingan tanpa kemenangan).
ADVERTISEMENT
Sialnya, kondisi Arsenal belum berubah hingga sekarang. Freddie Ljungberg dan Mikel Arteta yang ditunjuk sebagai pewaris rezim Emery pun tak cukup mampu mengangkat performa tim.
Tengok saja posisi Arsenal yang kini cuma nangkring di urutan 10 klasemen Premier League dengan torehan 31 poin, berjarak 10 angka dari Chelsea di posisi empat.
Arteta menyalami Nicolas Pepe di laga melawan Leeds United. Foto: REUTERS/Eddie Keogh
Emery, yang kini masih menganggur, menegaskan bahwa pencapaiannya bersama Arsenal tidaklah buruk. Toh, The Gunners memang sudah mengalami inkonsistensi sebelum kedatangannya.
"Dua tahun sebelum saya tiba, performa Arsenal sudah turun. Kami menghentikannya dan mulai bangkit dengan lolos ke final Liga Eropa dan tempat kelima di klasemen akhir liga," kata Emery kepada France Football.
ADVERTISEMENT
"Hanya (berjarak) satu poin dari Tottenham Hotspur, terlepas dari kenyataan bahwa kami cuma meraih satu poin dalam lima pertandingan terakhir kami."
Emery ada benarnya. Dia berhasil mengantar Arsenal finis di posisi kelima klasemen akhir Premier League edisi 2018/19. Sebagai pembanding, torehan itu masih lebih baik dibanding periode terakhir Arsene Wenger yang cuma berakhir di posisi keenam pada klasemen akhir.
Unai Emery memimpin sesi latihan Arsenal. Foto: Reuters/Paul Childs
Gelar juara Liga Europa juga nyaris direngkuh oleh Alexandre Lacazette cs. sebelum akhirnya takluk dari Chelsea di partai pemungkas. Yah, torehan yang tak buruk untuk musim perdana Emery.
"Namun, kami kehilangan empat kapten: [Laurent] Koscielny, [Petr] Cech, [Aaron] Ramsey dan [Nacho] Monreal. Mereka adalah figur penting musim ini yang berguna untuk membawa kami berada di jalur yang benar," tutur Emery.
ADVERTISEMENT
"Di sisi lain, beberapa pemain bintang tidak memiliki sikap yang baik dan meminta lebih dari apa yang mereka berikan," lanjut Emery.
Arsenal memang kehilangan sosok pemimpin di lapangan pasca-kepergian Koscielny, Cech, Ramsey, dan Monreal. Granit Xhaka yang jadi jenderal anyar malah sempat bikin ulah.
Alhasil, jabatan kapten pun dipindahkan ke Pierre-Emerick Aubameyang, pemain yang baru dua musim berseragam Arsenal. Sementara, wakil kapten dipegang oleh Hector Bellerin. Ya, pemain yang baru mentas lima kali di Premier League musim ini.
Penyerang Arsenal, Pierre-Emerick Aubameyang, saat mendapatkan kartu merah di laga versus Crystal Palace. Foto: Reuters/John Sibley
"Dengan mempertimbangkan semua aspek di atas, kami masih perlu waktu untuk berhasil dengan transisi kami ke Arsenal baru, seperti yang saya inginkan," jelas Emery.
Mungkin saja Arsenal terlalu terburu-buru buat memecat Emery. Faktanya, bila membandingkan persentase kemenangan, Emery masih lebih unggul dari Ljungberg dan juga Arteta. Rasio kemenangan Emery mencapai 55,13%. Bandingkan dengan Arteta yang cuma mengukir 26,5% serta Ljungberg di angka 16,6%.
ADVERTISEMENT
-----
Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer, gratis! Ayo buruan daftar di sini.
Bagi yang mau nonton langsung siaran liga Inggris bisa ke MolaTV dan bagi yang ingin merasakan kemeriahan Nobar Supersoccer bisa cek list schedule nya di SSCornerID.
Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV, dan jersi original.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten