
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Musim ini, kondisi keuangan FK Senica kian mendapatkan sorotan. Beberapa waktu lalu, klub Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman dilaporkan terlilit utang hingga 1 juta euro (sekitar Rp 15,7 miliar). Gaji para pemain juga tertunggak.
Presiden UFP, Jan Mucha Jr. menilai krisis finansial yang dialami FK Senica sudah sangat buruk, meski sudah berganti-ganti kepengurusan.
''Situasi di Senica sangat buruk. Ini bukanlah hal yang baru, kita semua sudah tahu itu. Senica telah lama menaruh beban kepada pemilik sebelumnya,'' kata Jan Mucha, dikutip dari Sport SK.
''Masalah di klub dimulai pada masa kepemilikan [orang] Venezuela, lalu berlanjut di era kepemilikan yang lain. Jelas, tidak ada yang membuat iri kepemimpinan saat ini, karena telah mewarisi utang yang besar,'' lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...
0 01 April 2020
S
Sedang memuat...

''Situasi semakin tak tertahankan! Pemain dan karyawan klub yang menanggung itu,'' tegas Jan Mucha.
Jan Mucha hingga saat ini juga masih berhubungan dengan beberapa orang di FK Senica. Ia mengetahui bahwa upaya-upaya sudah ditempuh para pemain, namun tak kunjung menemukan hasil.
''Banyak yang telah mengajukan tuntutan hukum atau sengketa ke FIFA, tapi keputusan itu tidak menghasilkan uang ke rekening mereka. Pertanyaannya adalah siapa dan bagaimana menjamin stabilitas keuangan klub sepanjang musim?'' katanya.
''Tidak ada dana di klub dan tidak ada mekanisme yang akan melindungi pemain dan karyawan lain dari kekurangan klub. Situasi berakhir untuk tahun kedua berturut-turut dengan utang jutaan dolar yang hanya dibayar oleh karyawan,'' pungkasnya.

FK Senica menjalani musim yang berat. Musim ini, mereka finis di posisi ketujuh Regular Season. Alhasil, FK Senica harus berjuang di Grup Degradasi untuk lolos dari degradasi musim ini.
ADVERTISEMENT
Namun, peluang untuk lolos dari degradasi terbilang besar. Pasalnya, FK Senica kini menduduki urutan ketiga dari enam klub yang berlaga di Grup Degradasi Liga Slowakia 2021/22.