Valentino Simanjuntak, kok, Malah Berterima Kasih dengan #GerakanMuteMassal?

13 April 2021 22:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Valentino Simanjuntak. Foto: Instagram/@radotvalent
zoom-in-whitePerbesar
Valentino Simanjuntak. Foto: Instagram/@radotvalent
ADVERTISEMENT
Presenter Valentino Simanjuntak belakangan jadi perbincangan. Paling baru ada seruan di media sosial Twitter dengan #GerakanMuteMassal yang ditujukan kepada dirinya.
ADVERTISEMENT
Valen, demikian sapaan karibnya, tengah mendapat sorotan lantaran gayanya sebagai komentator sepak bola. Pria 38 tahun ini dituding kerap menggunakan diksi hiperbola yang dibawakannya saat memandu pertandingan di Piala Menpora 2021.
Beberapa pegiat media sosial dan penggemar sepak bola banyak yang melontarkan kritik. Rata-rata dari mereka menyuarakan agar Valen tak lagi melakukan aksinya yang dinilai minim memberikan edukasi.
Velen merespons seruan ini dengan bijak. Alih-alih melontarkan amarah, ia justru mengucapkan terima kasih. Bebererapa di antaranya ia tunjukan kepada presenter olahraga senior, Olan Fatah.
"Gua berterima kasih. Satu, Olan Fatah, sudah mulai berbicara tentang menjadi komentator yang sebenarnya itu seperti apa. Jadi, Bang Olan, terima kasih ya karena sudah mengajari adiknya ini bagaimana menjadi komentator yang baik. Karena kalau menurut beliau kan kalau mau [bawain acara] hiburan di Dahsyat aja," ujar Valen melalui kanal Youtube Jebreeet Media, Selasa (13/4).
ADVERTISEMENT
Cuitan Olan sejatinya sudah ada sejak 2018 silam. Ketika itu, pria yang kerap wara-wiri memandu pertandingan Serie A di medio 1990-an itu sempat menyentil dengan situasi yang saat ini dialami Valen kendati tidak menyebutkan nama.
Nah, beberapa hari belakangan dari admin Twitter Bali United menyentil Valen. Pada Minggu (11/4) malam, Bali United menulis twit yang agak mengkritik Valentino, terutama soal gaya komentatornya yang disebut 'Hiperbola' sambil me-mention akun ofisial Indosiar.
Aksi ini terus meluas hingga akhirnya #GerakanMuteMassal muncul.
"Terus ada yang mulai. Gimana, nih, kita jalankan enggak gerakan mute massal ini? Gua berterima kasih pada semuanya, karena kalianlah gua bisa menjalankan hari pertama puasa bareng teman-teman,'' kata Valen.
''Gua kan non muslim tapi gua akhirnya mengalami dua tahun ini rasa lapar itu ternyata gampang gua tanggulangi, udah terbiasa. Yang susah hawa nafsu untuk hajar balik, menyerang, baper, dan hari ini gua senang bisa ngomong gini setulus hati tidak ada emosi, tak ada kemarahan," tandasnya.
ADVERTISEMENT
***