Van Dijk: Ballon d'Or? Untuk Messi Saja

2 Juni 2019 18:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Harry Kane dijegal oleh Virgil van Dijk. Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach
zoom-in-whitePerbesar
Harry Kane dijegal oleh Virgil van Dijk. Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach
ADVERTISEMENT
Sinar Virgil van Dijk berlanjut saat Liverpool menang 2-0 atas Tottenham Hotspur di final Liga Champions, Minggu (2/6/2019) dini hari WIB.
ADVERTISEMENT
Bek asal Belanda itu tak cuma menjaga keperawanan gawang The Reds, tetapi juga memamerkan kemampuan individu dalam menjegal dribel lawan. Salah satu korbannya adalah Son Heung-min pada pertengahan babak kedua.
Berbekal kecepatannya, Son sebetulnya sudah mengungguli langkah Van Dijk. Namun, Van Dijk tiba-tiba menempel untuk memperlambat laju Son, kemudian melakukan sapuan sehingga cuma berbuah sepak pojok dari Spurs.
Momen itu cuma satu dari sedikit contoh. Karena sudah 64 kali lawan coba melewati Van Dijk, tetapi selalu berujung kegagalan di berbagai ajang musim ini.
Son Heung-min diadang oleh Virgil van Dijk dan Joel Matip. Foto: REUTERS/Toby Melville
Statistik apik tersebut turut membantu Van Dijk memenangi penghargaan Pemain Terbaik PFA (Asosiasi Pesepak Bola Profesional) serta Pemain Terbaik Premier League. Lantas, setelah kesuksesan di Liga Champions, apakah sudah saatnya Van Dijk menatap Ballon d'Or?
ADVERTISEMENT
Menjawab pertanyaan tersebut, Van Dijk menampik kansnya. Dia melihat peluang lebih besar justru menjadi milik Lionel Messi. Pemilik nama terakhir bermodalkan penghargaan topskorer di La Liga (36 gol) serta Liga Champions (12 gol).
"Menurut saya, Messi adalah pemain terbaik terlepas apakah dirinya bermain di final atau tidak. Sudah seharusnya Messi memenangi Ballon d'Or, sehingga saya tidak memikirkan penghargaan itu," ucap Van Dijk sebagaimana dilansir oleh Goal.
"Namun, apabila ternyata memenanginya, saya tentu akan menerima," kata sosok 27 tahun itu.
Alih-alih berhasrat menambah koleksi gelar individual, Van Dijk memilih untuk mengejar trofi-trofi yang belum tercapai musim ini. Target terbesar tentu saja ajang Premier League.
Wajar saja, lantaran persaingan gelar juara liga berakhir kurang mengenakkan untuk Liverpool. The Reds sudah mengumpulkan 97 poin yang mematahkan rekor klub, tetapi itu tak cukup mengantarkan mereka ke podium juara. Adalah Manchester City yang keluar sebagai kampiun berbekal keunggulan satu angka.
ADVERTISEMENT
"Kami mengakhiri musim dengan gelar juara Liga Champions. Kendati begitu, kami harus mempertahankan rasa lapar. Setiap orang memulai dari nol lagi pada Juli nanti," ujar Van Dijk.
"Kami perlu bersaing dengan Manchester City dan merasa cukup ambisius. Diperlukan malam seperti ini (momen saat menjuarai Liga Champions) beberapa kali dalam semusimnya," kata dia.