Wasit Tunisia vs Mali yang Kontroversial Dilarikan ke RS Usai Laga, Kenapa?

16 Januari 2022 14:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Mali saat protes kepada wasit saat melawan Tunisia pada pertandingan Grup F Piala Afrika di Limbe Omnisport Stadium, Limbe, Kamerun.  Foto: Mohamed Abd El Ghany/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Mali saat protes kepada wasit saat melawan Tunisia pada pertandingan Grup F Piala Afrika di Limbe Omnisport Stadium, Limbe, Kamerun. Foto: Mohamed Abd El Ghany/REUTERS
ADVERTISEMENT
Janny Sikazwe menuai kontroversi saat memimpin duel Tunisia vs Mali di Piala Afrika 2021, Rabu (12/1) lalu. Usai pertandingan, wasit asal Zambia itu langsung dilarikan ke rumah sakit (RS).
ADVERTISEMENT
Pertandingan Grup F tersebut berakhir untuk kemenangan 1-0 Mali. Namun, Tunisia dibuat marah dengan keputusan wasit yang menghentikan laga sebanyak dua kali sebelum 90 menit.
Pertama, Sikazwe meniup peluit pada menit ke-85. Setelah menerima kemarahan tim Tunisia, ia mengisyaratkan laga kembali dilanjutkan, namun kemudian menyelesaikan laga di menit 89:47.
Setelahnya, kekacauan benar-benar terjadi. Sekitar 35 menit usai laga, pertandingan kembali dilanjutkan untuk tiga menit terakhir, tetapi Tunisia enggan memasuki lapangan.
Pemain Mali Ibrahima Kone berusaha melewati pemain Tunisia pada pertandingan Grup F Piala Afrika di Limbe Omnisport Stadium, Limbe, Kamerun. Foto: Mohamed Abd El Ghany/REUTERS
Kendati kontroversial, Essam Abdel-Fatah selaku kepala wasit AFCON membela kinerja Sikazwe. Menurutnya, Sikazwe menderita efek dari tingkat panas 34 derajat celsius di Stadion Limbe Omnisport, Limbe, Kamerun.
“Itu menyebabkan dia kehilangan waktu di menit ke-80, dan dia mengakhiri pertandingan di menit ke-85. Ia kembali setelah mendapat arahan dari staf asisten dan kemudian kembali menyelesaikan pertandingan pada menit ke-89."
ADVERTISEMENT
"Ketika krisis terjadi dan keberatan dan kontrol hilang dalam pertandingan, wasit keempat adalah orang yang akan menyelesaikan pertandingan [bukan Sikazwe], tetapi salah satu dari kedua tim menolak," tambahnya.
Pemain Mali Falaye Sacko berebut bola dengan pemain Tunisia Naim Sliti pada pertandingan Grup F Piala Afrika di Limbe Omnisport Stadium, Limbe, Kamerun. Foto: Mohamed Abd El Ghany/REUTERS
Pemberhentian pertandingan sebelum 90 menit tersebut memang paling mencolok. Namun, sebelumnya Sikazwe juga memberi dua tendangan penalti, satu kartu merah, dan menolak keputusan VAR.
Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF) tengah menindaklanjuti masalah tersebut. Saat ini, dokumen-dokumen dari laga tersebut telah diteruskan ke badan yang kompeten.
"Sehubungan dengan pertandingan Piala Afrika antara Tunisia dan Mali yang dimainkan di Limbe pada 12 Januari 2022, CAF mengumpulkan semua laporan yang diperlukan dari ofisial pada pertandingan tersebut," tulis pernyataan CAF di laman resmi.
"CAF meneruskan dokumen-dokumen ini ke badan CAF yang kompeten. Pada tahap ini, CAF tidak dalam posisi untuk memberikan komentar lebih lanjut sampai badan yang bertanggung jawab menunjukkan jalan ke depan," tutup pernyataan tersebut.
ADVERTISEMENT