news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Wasit Wahyudin Tolak Tawaran Uang Damai Rp 20 Juta, Ini Pengakuannya

14 Juli 2020 15:38 WIB
Kostum wasit baru di acara Gojek Traveloka Liga 1 Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kostum wasit baru di acara Gojek Traveloka Liga 1 Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Sepak bola Indonesia kembali tercoreng menyusul dugaan penganiayaan wasit di Bekasi. Meski terjadi di turnamen antarkampung (tarkam), aksi keji tersebut kadung menyita perhatian dari pencinta kulit bundar nasional.
ADVERTISEMENT
Seorang wasit bernama Wahyudin menjadi korban dugaan penganiayaan ketika memimpin pertandingan tarkam di Stadion Patriot Candrabhaga, Minggu (12/7) lalu. Atas kejadian itu, ia akhirnya memutuskan untuk melaporkannya ke polisi.
“Setelah saya berunding dengan keluarga dan persatuan wasit, akhirnya saya buat laporan (polisi). Tujuan saya ini demi harga diri saya, keluarga, dan seluruh wasit di Indonesia, juga biar pemain jera sehingga selanjutnya enggak ada lagi kejadian seperti ini,” ujar Wahyudin kepada kumparan, Selasa (14/7).
Wasit 29 tahun ini mengaku sempat bertemu dengan panitia dan tim dari pemain yang dilaporkannya di Polres Bekasi, Senin (13/7). Dari perundingan itu, tim Champas FC yang dilaporkan Wahyudin, sempat menawarkan sejumlah nominal uang untuk berdamai.
ADVERTISEMENT
“Mereka minta damai, awalnya mau kasih saya Rp 5 juta, enggak saya terima. Lalu, dinaikin lagi jadi Rp 20 juta, tetap enggak bisa. Karena buat saya ini bukan masalah nominal, tapi sudah menyangkut harga diri saya, keluarga, dan wasit. Berapa pun nominalnya tetap saya enggak mau damai,” tegasnya.
Menurutnya, ada dua orang pemain yang dilaporkannya dalam kasus dugaan penganiayaan itu. Keduanya merupakan pemain dari Champas FC, yakni Nager Dumatubun dan Iner Sontani.
Wahyudin, wasit yang diduga jadi korban penganiayaan dalam laga sepak bola tarkam di Bekasi Foto: Dok. Istimewa
“Saya sudah serahkan saja sekarang prosesnya ke polisi. Saya tinggal menunggu keputusannya nanti seperti apa,” pungkasnya.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.