Xavi Akhirnya Debut sebagai Pelatih, Seperti Apa Hasilnya?

23 Juli 2019 15:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Xavi saat memberikan instruksi kepada pemainnya di laga debutnya sebagai pelatih. Foto: Dok. Al Sadd
zoom-in-whitePerbesar
Xavi saat memberikan instruksi kepada pemainnya di laga debutnya sebagai pelatih. Foto: Dok. Al Sadd
ADVERTISEMENT
Xavi Hernandez menjadi pemain legendaris Barcelona berikutnya yang melanjutkan karier sepak bolanya sebagai pelatih. Menariknya, pria yang akrab disapa Xavi ini melangsungkan pertandingan perdananya sebagai pelatih di Catalunya.
ADVERTISEMENT
Ya, pada Senin (22/7/2019) WIB, Xavi memimpin timnya, Al Sadd, di pertandingan pramusim melawan klub penghuni divisi tiga Liga Spanyol, Palamos. Pertandingan ini dilangsungkan di Estadi Palamos Costa Brava, markas Palamos yang terletak di Catalunya.
Sebelum masuk ke bagaimana tim asuhan Xavi bermain, mari menengok gayanya di pinggir lapangan. Pria berusia 39 tahun ini tampak santai dengan kaus polo, celana jeans, plus sepatu lari yang mengilat. Kendati simpel, Xavi tetap terlihat berkelas.
Xavi tampaknya terinspirasi dari senior sekaligus mentornya, Pep Guardiola, untuk urusan fashion ini. Dalam pertandingan pramusim, Guardiola juga selalu mengenakan pakaian yang simpel.
Pada pertandingan Premier League Asia Trophy 2019 melawan West Ham United di Hong Kong, Rabu (17/7) WIB, Guardiola terlihat hanya mengenakan kaus dan celana bahan biasa, dilengkapi dengan sneakers.
ADVERTISEMENT
Menariknya, gaya berpakaian tak menjadi satu-satunya hal yang ditiru Xavi dari Guardiola. Skema dan gaya main Al Sadd binaan Xavi pun serupa dengan permainan tim yang diasuh oleh Guardiola.
Pep Guardiola di laga PL Asia Trophy 2019 melawan West Ham United. Foto: HECTOR RETAMAL / AFP
Menurut pemaparan Sport, Xavi menggunakan skema 4-3-3 di laga melawan Palamos--skema yang kerap Guardiola gunakan pada hampir semua tim yang pernah ia latih. Lewat skema tersebut, klub raksasa dari Qatar tersebut menggunakan penguasaan bola sebagai dasar dari permainannya. Dari situ, jelas Al Sadd memainkan banyak operan-operan pendek yang dibangun dari kaki kiper.
Cara bertahan Al Sadd juga serupa dengan apa yang dilakukan tim-tim asuhan Guardiola, yaitu menekan lawan setinggi-tingginya. Ketika salah satu pemainnya kehilangan bola, Xavi langsung meneriaki pemain lainnya untuk segera menekan lawan.
ADVERTISEMENT
Dari situ, bisa dilihat bahwa Xavi adalah pelatih yang aktif dan gaya bermainnya proaktif. Kenyataannya memang seperti itu. Ia kerap kali mengoreksi pemainnya. Bahkan, ia tak segan untuk memanggil pemainnya ke pinggir lapangan, dan memberikan instruksi langsung.
Singkatnya, cetak biru Barcelona, dan pengaruh Guardiola terlihat jelas dari permainan Al Sadd asuhan Xavi. Kendati begitu, partner sejati Andres Iniesta itu masih memiliki pekerjaan yang banyak untuk mematangkan permainan anak buahnya.
Ya, hasil pertandingan melawan Palamos ini terbilang tak menyenangkan bagi Xavi dan Al Sadd. Klub divisi tiga itu berhasil menahan imbang lawannya dengan skor 1-1. Al Sadd bahkan tertinggal lebih dahulu dari lawannya, dan baru mencetak gol lima menit sebelum waktu normal berakhir lewat kaki gelandang serang asal Korea Selatan, Nam Tae-hee.
ADVERTISEMENT