Xavi Akui Barcelona Kini Pada Fase Terburuk dalam Sejarah Liga Champions

1 November 2022 9:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain FC Barcelona mengheningkan cipta sebelum pertandingan untuk para korban kerusuhan di Stadion Kanjuruhan saat Pertandingan Liga Champions di San Siro, Milan, Italia. Foto: Daniele Mascolo/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Pemain FC Barcelona mengheningkan cipta sebelum pertandingan untuk para korban kerusuhan di Stadion Kanjuruhan saat Pertandingan Liga Champions di San Siro, Milan, Italia. Foto: Daniele Mascolo/Reuters
ADVERTISEMENT
Pelatih Barcelona, Xavi Hernandez, mengakui Barcelona sekarang sedang dalam fase terburuk sepanjang sejarah keterlibatannya di Liga Champions. Blaugrana sudah pasti tersingkir dari Liga Champions 2022/23 usai keok 0-3 dari Bayern Muenchen, Kamis (27/10) lalu.
ADVERTISEMENT
Hasil itu membuat Barcelona bercokol di posisi ketiga dengan 4 poin saja. Sementara itu Inter Milan yang menempati posisi kedua telah memiliki 10 poin, sehingga dengan hanya tersisa satu laga mustahil bagi tim besutan Xavi untuk lolos dari Grup C kali ini.
Kendati tak memiliki asa lagi, Xavi tetap ingin menyelesaikan Liga Champions musim ini dengan kemenangan di laga penutup. Barcelona bakal bersua Viktoria Plzen pada Rabu (2/11) dini hari WIB.
"Kami tidak punya apa-apa untuk dimainkan, tetapi [Viktoria Plzen] ini adalah pertandingan penting. Kami ingin mengakhiri kompetisi ini dengan baik," kata Xavi, dikutip dari ESPN.
Pelatih FC Barcelona Xavi Hernandez menendang bola saat pertandingan Barcelona vs Espanyol di Stadion Camp Nou, Barcelona, Spanyol, Sabtu (20/11). Foto: Albert Gea/REUTERS
“Kami sendiri kehilangan [kesempatan untuk lolos]. Kami memiliki kesempatan, dan itu lepas dari kami. Ada detail seperti keputusan wasit dan situasi yang merugikan, tetapi Anda harus kritis terhadap diri sendiri," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
“Kami telah mencoba bersaing di Liga Champions dan itu tidak cukup. Langkah-langkah yang kami ambil sehubungan dengan tahun lalu lebih kecil dari yang kami harapkan, tetapi kami harus bersabar dan terus bekerja," lanjut Xavi dengan optimis.
Pemain FC Barcelona Robert Lewandowski beraksi dengan pemain Inter Milan Hakan Calhanoglu saat Pertandingan Liga Champions di San Siro, Milan, Italia. Foto: Daniele Mascolo/Reuters
Imbas kegagalan di Liga Champions, Barcelona bakal mengarungi Liga Europa untuk musim depan. Walau harus turun kasta, Xavi tetap berambisi merengkuh gelar di ajang tersebut dengan skuad yang lebih baik.
"Kami harus bertahan dan tidak perlu ragu. Kami berada di Liga Europa. Kami berada di jalur yang benar. Gelar akan dimenangkan pada 2023, kami harus menunggu untuk melihat apakah kami memiliki opsi," tegasnya.
Menilai kegagalan Barcelona di Liga Champions musim ini, Xavi sebetulnya masih tidak percaya. Menurutnya, sejak awal musim Barcelona sudah menunjukkan tren positif selama melakoni pertandingan di La Liga.
ADVERTISEMENT
“Barca adalah roller coaster emosi. Kami bermain imbang melawan Rayo [Vallecano di La Liga] dan semuanya berantakan dan kemudian kami mengalahkan La Real [Sociedad] dan semuanya fantastis. Kami memainkan pertandingan hebat melawan Villarreal dan Athletic Club dan di Valencia kami pantas menang lebih awal. Kami tidak' tidak harus kehilangan identitas, apa pun yang diperlukan," jelas eks penggawa Barcelona itu.
Sergio Busquets dari FC Barcelona dengan Gerard Pique dari FC Barcelona sebelum pertandingan. Foto: Albert Gea/Reuters
Meski harus menelan kenyataan pahit, kini Xavi ingin kembali fokus ke sisa pertandingan Blaugrana sebelum jeda Piala Dunia 2022. Barcelona memiliki tiga laga sisa sebelum jeda internasional yakni melawan Viktoria Plzen, Almeria dan Osasuna.
“Kami memiliki tiga pertandingan tersisa dan kemudian satu setengah bulan untuk merencanakan pasar musim dingin. Kami akan duduk dengan presiden dan manajemen olahraga dan melihat apa yang bisa kami tandatangani dan kami tidak mengesampingkan apa pun," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Adapun Barcelona memang tercatat tampil lebih buruk ketimbang musim lalu di Liga Champions. Pasalnya pada musim 2021/22, Barcelona sebetulnya juga gagal lolos karena hanya menempati posisi ketiga, tapi mereka kala itu bisa mengemas 7 poin.
Pertandingan FC Barcelona vs Paris St Germain di Stadion Camp Nou, Barcelona, Spanyol, Selasa (16/2). Foto: Albert Gea/REUTERS
Sementara itu pada musim 2020/21, Barcelona masih layak lolos ke babak 16 besar usai menempati posisi kedua dengan koleksi 15 poin. Sayangnya, Barcelona harus takluk di tangan PSG dengan agregrat 5-2 dalam dua pertemuan.