Zainudin Amali: Semoga Kita Tak Disanksi FIFA, tapi Saya Tak Yakin

30 Maret 2023 13:05 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum PSSI periode 2023-2027 Erick Thohir (kiri) berbincang dengan Wakil Ketua Zainudin Amali sebelum menyampaikan keterangan pers usai bertemu Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (20/2/2023).  Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PSSI periode 2023-2027 Erick Thohir (kiri) berbincang dengan Wakil Ketua Zainudin Amali sebelum menyampaikan keterangan pers usai bertemu Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (20/2/2023). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
FIFA sudah resmi mencabut status Indonesia selaku tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI, Zainudin Amali, mengaku ragu bahwa sepak bola Indonesia akan bebas dari sanksi FIFA.
ADVERTISEMENT
Kepastian batal itu diputuskan usai pertemuan Presiden FIFA, Gianni Infantino; dan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, di Doha, Qatar, Rabu (29/3) malam WIB. FIFA memang belum mengumumkan sanksi yang akan diberikan kepada PSSI, tetapi federasi sepak bola dunia itu telah mengindikasikan bahwa akan ada sanksi.
"Ya kita berdoa supaya, tidak ada [sanksi dari FIFA], tapi saya tidak yakin," terangnya kepada kumparan, Kamis (30/3).
"Sedih dan kecewa. Dan kalau menolak, dari Juli 2022, kita sudah tahu Israel lolos, kok, diam-diam saja. Itu kata FIFA, 'Juli Anda sudah tahu, kok, marahnya sudah menjelang mau drawing?', untung mereka belum jual tiket. Kalau sudah jual tiket, merek, akan dikomplain sponsor, banyak hal dialami FIFA, makanya kalau enggak sampai disanksi saja sudah bagus kita," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Sepeda motor melintas di dekat papan promosi Piala Dunia U-20 Indonesia 2023 di kawasan Kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis (30/3/2023). Foto: Aprillio Akbar/Antara Foto
Zainudin memperkirakan, PSSI akan disanksi seperti pada 2015 saat FIFA menjatuhkan hukuman kepada PSSI setelah adanya intervensi pemerintah (Kemenpora). Alhasil, Timnas Indonesia dibekukan dan tidak bisa mengikuti Kualifikasi Piala Dunia 2018 serta Piala Asia 2019.
"Ya, di-banned lagi kayak 2015. Nah kan kalau di-banned enggak bisa tanding di semua level sampai ASEAN. FIFA Matchday enggak boleh lagi. Saya enggak tahu bentuknya, kemarin kita di-banned karena pemerintah intervensi federasi, ini case pasti beda. Ini bisa lebih besar [sanksinya] karena ingkari komitmen sebagai anggota," tutur Zainudin.
Menpora Zainudin Amali selaku calon Wakil Ketua Umum PSSI menghadiri Kongres Luar Biasa Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) 2023 di Jakarta, Kamis (16/2/2023). Foto: Aprilio Akbar/ANTARA FOTO
"Makanya sampai tanda tangan government guarantee itu diulang dua kali, kan tanda tangan sebelumnya saat masa Pak Presiden Jokowi periode pertama, begitu kedua terpilih lagi, diminta tanda tangan lagi. Bu Sri mulyani sempat keluhkan kan saya sudah tanda tangan, itu government guarantee jadi selain presiden, ada menkeu, menkumham, menaker, menkominfo, Kapolri."
ADVERTISEMENT
"Jadi, Kemenkumham terkait visa, menaker soal tenaga kerja akan datang jangan dipersulit, tenaga kerja FIFA, kominfo terkait jaringan internet karena media asing akan banyak, akan diliput oleh banyak media dan itu pertandingan langsung, Kapolri urus keamanan," tandasnya.