Zinedine Zidane Beberkan Alasan Tinggalkan Real Madrid

1 Juni 2021 5:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ekspresi pelatih Real Madrid Zinedine Zidanesaat laga melawan Manchester City di Stadion Etihad, Manchester, Inggris, Jumat (7/8). Foto: Peter Powell/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ekspresi pelatih Real Madrid Zinedine Zidanesaat laga melawan Manchester City di Stadion Etihad, Manchester, Inggris, Jumat (7/8). Foto: Peter Powell/REUTERS
ADVERTISEMENT
Zinedine Zidane buka suara soal keputusannya untuk meninggalkan Real Madrid. Pelatih asal Prancis itu mengaku merasa kecewa dengan perlakuan Los Blancos serta presiden klub, Florentino Perez, kepada dirinya.
ADVERTISEMENT
Zidane resmi mundur dari Madrid pada 27 Mei 2021. Keputusan ini datang setelah dia gagal membawa Madrid menang trofi di musim 2020/21.
Sebelum ini, Zidane belum pernah buka suara soal alasan dia mundur. Bahkan, Zidane tak melakukan konferensi pers perpisahan.
Ia baru mengomentari soal keputusannya meninggalkan Madrid lewat sebuah surat yang dipublikasikan di Diario AS, koran olahraga yang bermarkas di Madrid.
"Saya memang memutuskan untuk pergi, tetapi saya melakukannya bukan karena menyerah dan lelah melatih," ungkap Zidane, dikutip dari ESPN.
"Pada Mei 2018, saya pergi karena setelah dua setengah tahun dan banyak kemenangan serta trofi, saya merasa tim memerlukan suatu hal yang baru untuk bisa tetap di posisi top."
"Hari ini segala sesuatu agak berbeda. Saya pergi karena merasa klub ini tak lagi memberi saya rasa percaya dan tidak memberi bantuan untuk membangun sesuatu jangka panjang," tambahnya.
Pening kepala Zidane. Foto: REUTERS/Jon Nazca
Zidane juga memberi kritik keras kepada Madrid. Menurut dia, Madrid tidak menghargai kerja kerasnya bersama El Real.
ADVERTISEMENT
"Saya memahami bahwa tuntutan di klub seperti Madrid. Saya paham bahwa kalau Anda tidak menang, Anda harus pergi. Akan tetapi, ada hal penting yang terlupakan di sini," ujar Zidane.
"Saya adalah seorang pemenang dan saya di sini untuk memenangi trofi. Akan tetapi, saya juga cuma manusia dengan emosi, kehidupan, dan saya merasa bahwa hal-hal itu tidak dihargai," sambungnya.
Zidane sendiri bergabung dengan Madrid pada 2001. Dia bermain selama lima tahun sebelum mengumumkan pensiun.
Setelah itu, Zidane kembali ke klub sebagai penasihat Perez, menjadi asisten pelatih Carlo Ancelotti, dan memimpin tim cadangan Castilla. Ia dipercaya menjadi pelatih tim inti pada 2016.
Hebatnya, Zidane berhasil memimpin Madrid memenangi tiga trofi Liga Champions secara berturut-turut dari 2016 sampai 2018. Ia sempat mundur dan akhirnya kembali setelah 10 bulan.
Pelatih Real Madrid Zinedine Zidane memegang piala kemenangan pada La Liga Santander di Stadion Alfredo Di Stefano, Madrid, Spanyol, (16/7). Foto: Sergio Perez REUTERS
Sayangnya, perjalanan Zidane sebagai pelatih Madrid untuk kedua kalinya tidak berjalan mulus. Dia berhasil memenangi La Liga musim 2019/20, tetapi nihil trofi di musim ini.
ADVERTISEMENT
"Saya ingin apa yang telah kita lakukan bersama dihormati. Saya akan lebih menyukai jika hubungan saya dengan klub dan presiden dalam beberapa bulan belakangan berbeda dengan pelatih lain," kata Zidane.
"Saya tidak meminta privilege, tetapi sedikit memori atas situasi dulu. Sekarang ini seorang pelatih di klub besar hanya dua musim saja. Agar itu bisa lebih lama, hubungan yang baik sangat penting."
"Oleh karena itu, sangat menyakitkan ketika saya melihat di media, setelah sebuah kekalahan, bahwa mereka [klub] akan memecat saya kalau kalah lagi di laga selanjutnya. Hal ini membuat banyak hal negatif," imbuhnya.