Zlatan Ibrahimovic Tepati Janji, Bawa AC Milan Juara Sebelum Gantung Sepatu

Pemain AC Milan Zlatan Ibrahimovic melakukan selebrasi menjelang pengangkatan trofi setelah memenangkan Serie A di Stadion Mapei, Citta del Tricolore, Reggio Emilia, Italia, Minggu (22/5/2022). Foto: Alberto Lingria/REUTERS

Zlatan Ibrahimovic sukses membawa AC Milan merengkuh Scudetto musim ini. Ibra menepati janjinya, yakni mengantarkan Milan juara Liga Italia sebelum gantung sepatu.

AC Milan sukses keluar sebagai jawara Liga Italia 2021/22. Hal itu dipastikan usai mereka menumbangkan Sassuolo di pekan terakhir Serie A pada Minggu (22/5) malam WIB.

Bertanding di Stadio Citta del Tricolore, Reggio Emilia, Italia, AC Milan menang dengan skor 3-0 atas Sassuolo. Gol-gol kemenangan Rossoneri dibukukan oleh Olivier Giroud (17' dan 32') serta Franck Kessie (36').

Hasil ini membuat AC Milan finis di urutan teratas klasemen Liga Italia dengan 86 poin. Sementara, pesaing terdekatnya, Inter Milan bertengger di posisi kedua dengan 84 poin.

Ini adalah kali kedua Ibrahimovic bergabung dengan AC Milan. Periode pertamanya bersama Rossoneri yakni pada musim 2010/11 ketika Milan terakhir kali meraih Scudetto.

Lalu, Ibra kembali pada Januari 2020 dan diharapkan mampu mengubah mentalitas tim untuk mengarungi kompetisi. Benar saja, kembalinya Ibra ke San Siro terbukti mampu mengangkat derajat tim. Ia berhasil membantu Milan memutus dahaga gelar selama 11 tahun.

Selebrasi pemain AC Milan Zlatan Ibrahimovic usai mencetak gol ke gawang AS Roma pada pertandingan Liga Italia di Stadion Olimpico, Roma, Italia. Foto: Alberto Lingria/REUTERS

“Luar biasa, saya di sini terakhir kali ketika Milan juara dan 11 tahun kemudian kami memenangkannya dan saya di sini lagi," ujar Ibra dikutip Football Italia.

Sebelumnya, Ibra pernah berjanji akan membawa pulang trofi Liga Italia setelah kedatangannya ke San Siro. Hal itu terwujud, Ibra menepati janjinya kepada Milan. Ketika perayaan gelar juara, Ibrahimovic kembali menyinggung janjinya tersebut. Dirinya mengaku bahagia karena bisa melunasinya saat ini.

“Saya tiba di sini membuat janji dan saya menepatinya. Banyak yang tertawa ketika saya mengatakan bahwa kami akan memenangkan Scudetto lagi, tetapi kami bekerja keras dan menunjukkan bahwa tim berjuang untuk meraih hasil [Scudetto]," ucap pria berusia 40 tahun itu.

Namun, pemain asal Swedia itu merasa ada yang kurang dalam perayaan gelar juaranya kali ini. Karena, tak ada sosok sang agen dan mentor, Mino Raiola yang mengembuskan napas terakhirnya pada akhir April lalu.

Ibra mendedikasikan trofi tersebut untuk Mino Raiola. Ia menyebut bahwa sang agen berperan penting atas kepulangannya ke San Siro.

Pemain AC Milan Zlatan Ibrahimovic melakukan selebrasi setelah memenangkan Serie A di Stadion Mapei, Citta del Tricolore, Reggio Emilia, Italia, Minggu (22/5/2022). Foto: Alberto Lingria/REUTERS

“Saya mendedikasikan ini untuk Mino [Raiola], dia adalah salah satu dari mereka yang menginginkan saya di Milan dan mengatakan kepada saya bahwa saya adalah satu-satunya yang bisa menyelamatkan Milan. Saya mendedikasikan trofi ini untuknya,” kata Ibrahimovic.

Usai meraih gelar Scudetto bersama Milan musim ini, Ibra belum memutuskan masa depannya apakah akan menanda tangani kontrak baru atau memutuskan gantung sepatu. Ia masih berharap masih bisa membantu tim di lapangan jika kondisi fisiknya masih memungkinkan.

"Ketika saya merasa baik, maka saya akan melihat bagaimana situasinya. Saya masih merasa bahwa saya dapat membuat perbedaan ketika saya berada di lapangan. Saya tidak melihat Ibra lain di luar sana," tutur Ibrahimovic.

"Saya akan membuat keputusan dalam beberapa hari ke depan. Saya sedang dalam masa sulit akhir-akhir ini, baik itu secara fisik atau masalah pribadi." tandasnya.

Pemain asal Swedia itu memang menjadi salah satu kunci kesuksesan Milan merengkuh Scudetto musim ini. Melansir Transfermarkt, musim ini Ibra bermain sebanyak 27 kali di semua kompetisi dan mencatatkan 8 gol serta 3 assist untuk Rossoneri. Lantas, apakah Ibra akan gantung sepatu usai membawa Milan juara? Patut dinantikan.