PSSI: Kemenangan vs Malaysia Hasil Kerja Keras Coach Mochi dan Tim

27 November 2024 15:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Claudia Scheunemann melakukan selebrasi dalam pertandingan Timnas Wanita Indonesia melawan Timnas Wanita Malaysia di ASEAN Women's Cup 2024. Foto: Dok. Lao Football Federation
zoom-in-whitePerbesar
Claudia Scheunemann melakukan selebrasi dalam pertandingan Timnas Wanita Indonesia melawan Timnas Wanita Malaysia di ASEAN Women's Cup 2024. Foto: Dok. Lao Football Federation
ADVERTISEMENT
Gol tunggal Claudia Scheunemann ke gawang Timnas Wanita Malaysia sudah cukup membawa Indonesia lolos ke semifinal ASEAN Women’s Cup 2024. Bila menang sekali lagi, Indonesia dipastikan lolos ke ASEAN Women’s Championship—turnamen big girls-nya negara-negara ASEAN—tahun depan.
ADVERTISEMENT
Tentu, buat penggemar sepak bola Indonesia, mentas dari fase grup di ASEAN Women’s Cup 2024 dan lolos ke turnamen bersama Filipina, Thailand, dan Vietnam tahun depan sudah seperti kewajiban. Sudah semestinya, anggap kita semua. Namun, pandangan tersebut tidak sepenuhnya benar.
Sebab, dibandingkan negara Asia Tenggara lain, Timnas Wanita Indonesia masih terhitung lemah. Di ASEAN Women’s Cup ini saja, kita berada di pot tiga, alias jajaran tim terlemah, hasil dari performa di AFF 2022. Posisi kita di bawah Kamboja, Malaysia, Laos, bahkan Singapura.
Penilaian tersebut sebetulnya wajar saja, mengingat sepak bola wanita Indonesia sudah lama tertidur pulas. Kita tak punya liga sejak lima tahun lalu. Timnas tanding internasional pun terhitung jumlahnya. Bagaimana bisa bersaing?
ADVERTISEMENT
Baru tahun ini, PSSI dan jajarannya mulai menyeriusi perkembangan sepak bola wanita Indonesia, dimulai dari timnasnya dulu. Vivin Cahyani, exco-PSSI, mengadopsi strategi timnas pria yaitu dengan menaturalisasi dan mengajak pemain diaspora, serta memperbanyak training camp serta pertandingan persahabatan.
Timnas Wanita Indonesia benar-benar sibuk sejak April 2024 kemarin, dan itu adalah hal yang patut diapresiasi.
Selebrasi Claudia Scheunemann pertandingan Timnas Wanita Indonesia melawan Timnas Wanita Malaysia di ASEAN Women's Cup 2024. Foto: Dok. PSSI
Meski begitu, apresiasi tentu jauh lebih berhak didapatkan oleh mereka yang bertahan di lapangan. Tak lain dan tak bukan adalah para pemain yang tetap bersemangat bemain sepak bola, juga para pelatih yang, menurut Ketum PSSI Erick Thohir, harus membangun tim dari minus.
“Kita doakan dan upayakan menjadi yang terbaik. PSSI memberikan kesempatan sebesar-besarnya untuk Coach Mochi berkarya di lapangan dengan semua pemain yang ada,” ujar Vivin kepada kumparanBOLANITA, Selasa (26/11) malam.
ADVERTISEMENT
Vivin berharap, target yang sudah ada dapat tercapai untuk segera meningkatkan kelas Timnas Wanita Indonesia ke level yang lebih baik.
“Semoga bisa mencapai target sesuai dengan harapan kita semua, anak-anak dan seluruh official yang ada sudah berjuang memberikan yang terbaik untuk Indonesia,” tambahnya.
Apresiasi kepada Coach Mochi dan para pemain juga diberikan oleh Iwan Setiawan, manajer Timnas Wanita Indonesia. Ia bilang, kemenangan dalam laga melawan Malaysia semalam adalah hasil kerja keras dan perbaikan yang dilakukan tim sejak imbang melawan Kamboja, Sabtu (23/11) pekan lalu.
“Setelah pertandingan pertama melawan Kamboja, Coach Mochi beserta coaching staff evaluasi dan mempersiapkan pertandingan malam ini melawan Malaysia,” ujarnya.
“Kemenangan malam ini hasil kerja keras seluruh pemain yang disiapkan oleh Coach Mochi dan tim,” tambahnya.
ADVERTISEMENT