5 Menu Sarapan yang Sebaiknya Dihindari Penderita Diabetes, Kurangi Nasi!

19 Januari 2022 10:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi diabetes Foto: dok.shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi diabetes Foto: dok.shutterstock
ADVERTISEMENT
Memilih menu sarapan mungkin menjadi tantangan tersendiri bagi para penderita diabetes. Sebab, beberapa makanan dan minuman, terutama yang tinggi gula sudah wajib untuk mereka hindari. Tak hanya itu, mereka juga perlu memperhatikan waktu makan agar terhindar dari lonjakan gula darah.
ADVERTISEMENT
Sebab, menurut National Health Service, sarapan baik untuk menjaga kesehatan. Makan pagi sebelum jam 09.00 bisa mengurangi risiko diabetes, obesitas, tekanan darah tinggi, dan bahkan penyakit jantung.
Selain itu, ada beberapa makanan pantangan untuk para penderita diabetes, yang sebaiknya tak mereka konsumsi pada jam sarapan tersebut. Apa saja? Berikut makanan dan minuman yang perlu dihindari saat mereka hendak sarapan:

1. Nasi, roti putih, dan pasta

Ilustrasi nasi untuk menu sarapan Foto: Shutterstock
Mungkin kamu sudah tak asing dengan larangan makan nasi, roti putih, hingga pasta bagi penderita diabetes. Ya, mengutip Healthline rupanya hal ini bukan sekadar mitos belaka. Menu berkarbohidrat ini sejatinya memiliki kadar gula tinggi sehingga bisa membahayakan penderita diabetes tipe 1 dan 2.
Bahkan penelitian “The Postprandial Glucose Response to Some Varieties of Commercially Available Gluten-free Pasta: A Comparison Between Healthy and Celiac Subjects” tahun 2014; mengungkapkan bahwa pasta gluten-free sekalipun tetap bisa meningkatkan gula darah. Terlebih, makanan yang berbasis nasi memiliki efek paling besar pada gula darah.
ADVERTISEMENT

2. Kentang goreng

Ilustrasi kentang goreng Foto: Shutterstock
Kentang termasuk makanan dengan jumlah karbohidrat yang cukup tinggi, yaitu sebesar 3,5 gram. Terlebih saat kentang digoreng, tak hanya berpotensi meningkatkan gula darah, melainkan juga senyawa beracun dalam jumlah tinggi; seperti glikasi lanjutan dan aldehida menurut jurnal Critical Reviews in Food Science and Nutrition 2016. Senyawa tersebut bisa meningkatkan risiko penyakit.

3. Camilan kemasan

Ilustrasi keripik kemasan dengan bumbu Foto: dok.shutterstock
Jika kamu sering mengonsumsi camilan kemasan seperti, kerupuk, kentang berbumbu, dan wafer sebaiknya mulai dihindari. Makanan dalam kemasan yang dibuat dengan tepung halus memang menyediakan nutrisi, tetapi lebih banyak mengandung karbohidrat yang cepat dicerna sehingga menyebabkan gula darah meningkat.
Bahkan dalam jurnal Obesity 2012, mengungkapkan camilan seperti biskuit asin, pretzel, hingga kerupuk kemasan bisa mengandung lebih banyak karbohidrat daripada yang tertera pada label. Dengan rata-rata mengandung 7,7 persen karbohidrat lebih banyak dari yang tertulis pada label.
ADVERTISEMENT

4. Yoghurt rasa buah

Ilustrasi minuman yoghurt rasa buah Foto: dok.shutterstock
Yoghurt memang terkenal akan manfaatnya yang bisa memperlancar pencernaan, namun kudapan hasil fermentasi ini kebanyakan memiliki tambahan rasa bermacam-macam yang justru menjadi pantangan untuk penderita diabetes. Misal, yoghurt rasa buah memiliki kadar gula tinggi, karena terbuat dari susu non lemak, karbohidrat, dan tambahan perasa serta gula.
Maka itu, dalam studi The Journal of Nutrition tahun 2017 menyarankan untuk mengonsumsi yoghurt dari susu murni (plain) yang tidak mengandung gula, dan mungkin menambah manfaat untuk menjaga nafsu makan, pengendalian berat badan, dan kesehatan usus.

5. Minuman manis

Ilustrasi teh dicampur susu dan gula. Foto: Shutter Stock
Bagi kamu yang masih sering mengonsumsi minuman manis, seperti kopi tambah gula, atau teh manis sebaiknya mulai kurangi guna menjaga kadar gula di pagi hari. Minuman manis mengandung fruktosa yang tinggi, dapat meningkatkan risiko terkait diabetes seperti hati berlemak.
ADVERTISEMENT
Bahkan, menurut penelitian The Journal of Nutrition tahun 2015, mengungkapkan seseorang dengan pradiabetes bisa mengalami peningkatan gula darah, insulin, dan penanda inflamasi usai mengonsums minuman dengan tambahan madu dan gula putih sebanyak 50 gram.
Penulis: Ade Naura Intania