5 Perubahan Peraturan di Tempat Makan yang Tak Kamu Sadari Selama Masa Transisi

5 Juli 2020 12:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang wanita melayani pelanggan di sebuah restoran setelah pelonggaran lockdown di Italia (18/5). Foto: REUTERS/Flavio Lo Scalzo
zoom-in-whitePerbesar
Seorang wanita melayani pelanggan di sebuah restoran setelah pelonggaran lockdown di Italia (18/5). Foto: REUTERS/Flavio Lo Scalzo
ADVERTISEMENT
Tak semudah yang kamu bayangkan bagi sebuah negara yang terdampak wabah corona kala harus menjalankan masa transisi. Banyak pertimbangan dan persiapan yang matang untuk kembali membuka kegiatan di tengah pandemi, termasuk mengizinkan restoran atau tempat makan agar bisa beroperasi kembali.
ADVERTISEMENT
Restoran yang kembali membuka sistem dine-in atau makan di tempat misalnya, harus mempersiapkan sejumlah protokol kebersihan serta kesehatan ketat dan tak main-main. Semata-mata demi keamanan bersama, sehingga penyebaran virus corona tak semakin meluas.
Di antara protokol makan di tempat tersebut mungkin ada beberapa perubahan yang tak kamu sadari. Seperti sesuai dengan rekomendasi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), bagi restoran di negara tersebut yang hendak beroperasi kembali harus membuat beberapa perubahan secara halus di restoran. Perubahan tersebut dilakukan agar tamu tetap merasa nyaman dan aman selama makan di tempat.
Lantas, apa saja perubahan peraturan makan di tempat itu? Berikut ulasan selengkapnya.

1. Mengharuskan reservasi

Ilustrasi reservasi restoran Foto: Shutter Stock
Dilansir Eat This, sebagian besar restoran kini mewajibkan sistem reservasi sebelum kedatangan. Seperti di Indonesia, sudah banyak restoran yang memberlakukan peraturan untuk batasan kapasitas tempat duduk, yakni hanya boleh 50 persennya saja. Sehingga reservasi sebelum kedatangan, membantu mereka memetakan tamu sesuai dengan ketersediaan tempat duduk. Kalaupun hari itu penuh, kamu juga jadi enggak perlu menunggu lama atau bolak-balik, kan?
ADVERTISEMENT

2. Adanya staf khusus yang mengantarkanmu ke tempat duduk

Protokol dine-in ala Holycow! By Chef Afit. Foto: Dok. Holycow! By Chef Afit.
Jika mungkin biasanya kamu datang ke sebuah tempat makan hanya tinggal duduk saja, maka kini kamu harus menunggu hingga staf mengantarkan ke tempat duduk. Sebab, selama masa PSBB transisi restoran juga diminta untuk memberlakukan social distancing sehingga tak semua tempat duduk bisa digunakan.

3. Menu digital

com-Scan QR Code Foto: Shutterstock
Demi mengurangi intensitas barang yang disentuh banyak orang, kini restoran memberlakukan menu digital. Biasanya kamu akan diberikan QR code yang kemudian bisa di-download untuk melihat menu pada restoran tersebut. Tak hanya itu, ada juga restoran yang memerintahkan staf khusus untuk memegang menu sehingga kamu tak perlu menyentuhnya.

4. Disinfeksi secara berkala

Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di dalam Cafe Batavia di kawasan Museum Sejarah Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Dikutip dari website resmi Kementerian Kesehatan RI, disinfeksi adalah proses menghilangkan sebagian besar atau semua mikroorganisme patogen kecuali spora bakteri yang terdapat di permukaan benda mati (non-biologis, seperti pakaian, lantai, meja, dan dinding). Proses ini juga merupakan protokol wajib di sebuah restoran. Termasuk membersihkan meja dan kursi dengan disinfektan usai tamu selesai makan.
ADVERTISEMENT

5. Protokol keluar dan masuk restoran

Ilustrasi Papan Penunjuk Hotel dan Restoran Foto: Unsplash
Tak hanya di Mal, restoran juga memberlakukan protokol keluar-masuk untuk tamu yang datang. Misalnya menahan tamu yang hendak masuk di pintu, sebelum tamu di dalam pergi. Cara ini biasanya dilakukan untuk menghindari penumpukan di dalam ruangan tempat makan.
Tak hanya itu, pada tempat makan tertentu kamu juga melihat adanya pintu keluar dan masuk khusus sehingga tamu tak saling berpapasan.