6 Makanan Khas Bali yang Meriahkan Hari Raya Galungan dan Kuningan

16 September 2020 17:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lawar, makanan khas Bali yang jadi Kuliner Wajib saat Hari Raya Galungan dan Kuningan Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Lawar, makanan khas Bali yang jadi Kuliner Wajib saat Hari Raya Galungan dan Kuningan Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Tepat hari ini (16/9) umat Hindu tengah merayakan Hari Raya Galungan, sementara selang sepuluh hari kemudian yakni pada Sabtu (26/9) akan ada perayaan Kuningan.
ADVERTISEMENT
Selain berdoa bersama di pura, sejumlah makanan khas juga kerap hadir guna semakin memeriahkan perayaan yang memaknai sebagai hari kemenangan (dharma), dan melawan kebatilan (adharma).
Selain disantap bersama sanak saudara, beberapa makanan berikut juga hadir sebagai sesaji atau persembahan untuk para leluhur. Apa saja makanan tersebut? Ini dia tujuh kuliner tradisional yang selalu ada saat Galungan maupun Kuningan di Bali.

1. Lawar

lawar Foto: Shutterstock
Makanan khas Bali satu ini hampir selalu hadir di setiap hari penting masyarakat setempat. Sehingga, Galungan kali ini belum lengkap rasanya tanpa kehadiran lawar.
Makanan ini sekilas mirip urap sayuran, hanya saja ada penambahan daging cincang. Untuk pilihan daging umumnya adalah babi atau ayam, namun ada pula yang mencampurkan dengan bebek dan kerbau. Supaya semakin sedap, masyarakat Bali mencampurkan darah dari hewan tersebut.
ADVERTISEMENT

2. Balung

Kuliner Bali lainnya adalah balung. Umumnya berbahan utama daging babi, kemudian direbus dengan tambahan bumbu halus dari bawang, kunyit, lengkuas, jahe, dan cabai hingga teksturnya empuk.
Makanan ini merupakan sajian berkuah kuning laiknya soto atau sop. Selain menggunakan bahan utama berupa daging babi, hidangan yang nikmat disantap bersama nasi hangat ini juga bisa dibuat dengan bahan lain seperti daging ayam atau sapi.

3. Jaja uli

Ilustrasi jaja uli khas Bali Foto: Dok.Shutterstock
Jaja uli merupakan makanan penutup yang wajib hadir dalam setiap upacara Galungan. Jajanan pasar ini biasanya disajikan bersama tambahan tape ketan bercita rasa asam-manis.
Untuk membuatkan, ketan harus dikukus kemudian dipotong membentuk kotak. Namun ada juga variasi jaja uli kering yang bertekstur renyah menyerupai opak. Dalam tradisi masyarakat Hindu di Bali, jaja uli biasanya dibuat oleh para perempuan untuk dipersembahkan kepada leluhur.
ADVERTISEMENT

4. Jaja kaliadrem

Makanan satu ini juga merupakan pelengkap Hari Raya Galungan, yang bercita rasa manis menyerupai roti goreng. Ciri khas roti ini adalah berbentuk segitiga dengan lubang di tengah.
Proses pembuatan kue masih sangat tradisional. Sebelum diolah, beras sebagai bahan utama jaja kaliadrem akan ditumbuk hingga menjadi tepung, lalu dicampur dengan gula merah, kelapa parut, dan sedikit air. Setelah itu, adonan dibentuk segitiga dan digoreng hingga warnanya kecokelatan.

5. Tum

Ilustrasi nasi campur khas Bali dengan lauk tum Foto: Dok.Shutterstock
Masyarakat Jawa akan menyebut makanan satu ini dengan nama pepes. Namun, orang Bali lebih senang menyebutnya dengan nama 'tum.' Pada dasarnya, makanan ini berisi bahan sisa membuat lawar yang dibungkus daun pisang, lalu dikukus.

6. Be celeng

Ilustrasi daging babi goreng Foto: Dok.Shutterstock
Sesuai namanya, sajian ini terbuat dari celeng atau daging babi yang dipotong kecil lalu dicampur dengan bumbu basa genep. Setelah didiamkan selama beberapa menit, daging babi kemudian digoreng hingga kecokelatan dengan tekstur garing di luar.
ADVERTISEMENT
Memang, kekayaan kuliner khas Bali tak terlepas dari daging babi. Termasuk ketika momen istimewa seperti Hari Raya Galungan dan Kuningan.