7 Diet Terbaik untuk Menurunkan Berat Badan di 2021, Mediterania Patut Dicoba!

8 Januari 2021 18:43 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Perempuan Diet Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perempuan Diet Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
Tahun 2021 memberikan kesempatan untuk kamu memulai resolusi diet baru —terutama dalam menjaga kesehatan. Jika kamu berencana mencoba mengurangi berat badan di tahun ini, maka bisa mencari pilihan diet terbaik sebelum menjalankannya.
ADVERTISEMENT
Mengutip Eat This, US News baru saja merilis peringkat diet terbaik —khususnya untuk menurunkan berat badan! Dianalisis oleh satu tim panelis profesional di bidangnya, diet ini diarahkan dan dibentuk untuk membantu kamu mengurangi berat badan sekaligus meningkatkan kesehatan tubuh.
Untuk itu, publikasi tersebut berkonsultasi dengan ahli bidang penyakit jantung dan diabetes,obesitas, nutrisionis, ahli diet, dan psikologi makanan yang meninjau berbagai penelitian. Terdengar baik dan aman, bukan? Makanya, berikut 7 di antara jenis diet yang bisa kamu coba di tahun ini.

1. Diet mediterania

Ilustrasi diet mediterania Foto: Pixabay
Selama empat tahun berturut-turut, diet mediterania telah bertahan di posisi nomor satu, sebagai pilihan terbaik untuk mendapatkan kesehatan optimal —dinobatkan oleh US News & World Report.
ADVERTISEMENT
Menurut Angela Haupt, redaktur pelaksana kesehatan di US News & World Report, mengungkapkan kalau setiap diet dinilai berdasarkan beberapa kriteria. Dari seberapa mudah diikuti, seberapa mungkin mengarah pada penurunan berat badan jangka panjang, seberapa aman dan sehat diet itu, dan berapa besar kemungkinan untuk membantu mengurangi risiko penyakit kronis.
Diet mediterania menerima skor yang hampir sempurna dalam kategori kesehatan. Tetapi mendapatkan skor sedang dalam kategori penurunan berat badan. Ini berarti, diet ini bukanlah yang dimaksudkan untuk menurunkan berat badan secara ekstrem. Sebaliknya, kamu akan menurunkan berat badan secara perlahan dan menjaga dalam jangka panjang untuk menghindari penyakit kronis.

2. Diet flexitarian

Ilustrasi makanan 4 sehat 5 sempurna. Foto: Shutterstock
Pada program diet flexitarian atau vegetarian fleksibel ini, kamu tidak harus benar-benar memotong konsumsi daging dari deretan menu diet dan bisa menikmatinya saat keinginan tersebut datang. Ahli diet Dawn Jackson Blatner yang menciptakan istilah ini dalam bukunya tahun 2009 "The Flexitarian Diet: The Mostly Vegetarian Way to Lose Weight, Be Healthier, Prevent Disease and Add Years to Your Life."
ADVERTISEMENT
Buku itu menjelaskan program makan selama lima minggu dan membaginya menjadi 3-4-5. Artinya, kamu harus memilih menu sarapan yang mengandung 300 kalori, makan siang 400 kalori, dan makan malam 500 kalori. Dengan batasan untuk camilan masing-masing 150 kalori dan boleh dilakukan dua kali setiap hari. Sehingga menghasilkan total 1.500 kalori per hari. Tetapi, mereka yang menjalani gaya hidup lebih aktif didorong untuk menambah lebih banyak asupan kalori.

3. WW (Weight Watchers) diet

Wanita makan sehat. Foto: Thinkstock
Program diet WW, atau lebih dikenal sebagai Weight Watchers, memungkinkan kamu memenuhi ngidam —menjadikannya salah satu program diet rendah stres yang lebih mudah diikuti.
Setiap makanan dan minuman diberi poin berdasarkan nilai gizinya. Orang-orang yang mengikuti diet ini hanya akan diinstruksikan untuk tidak melewati batas jatah poin tertentu setiap hari. Tetapi, diet populer ini bisa membuat kamu mengeluarkan biaya yang cukup banyak tergantung pada apa yang kamu putuskan —makanan rendah poin atau tinggi poin.
ADVERTISEMENT

4. Diet vegan

Burger vegan Foto: Shutterstock
Ya, pola makan vegan bisa membantu kamu mengurangi berat badan. Tidak ada struktur untuk jenis diet ini, tetapi kamu hanya akan menghilangkan semua sumber hewani dari makanan —termasuk margarin dan apa pun yang mengandung gelatin.
Pola makan ini berfokus pada konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan yang semuanya rendah lemak jenuh. Tetapi, dengan menjalankan diet ini, kamu akan rentan kehilangan vitamin dan mineral utama; seperti vitamin B-12 dan zat besi. Jadi, tambahkan suplemen yang tepat ya!

5. Volumetrics diet

Ilustrasi makanan yang mengandung nutrisi makro dan mikro. Foto: Shutterstock
Jika kamu tidak bisa mengikuti diet terstruktur, volumetrics diet bisa jadi pilihan kamu. Dalam buku "The Ultimate Volumetrics Diet," makanan dibagi menjadi empat kategori —berdasarkan kepadatan energinya. Makanan kategori satu dianggap memiliki kepadatan sangat rendah; meliputi buah dan sayuran (beri dan kangkung), susu bebas lemak.
ADVERTISEMENT
Kategori dua meliputi makanan dengan kepadatan rendah seperti buah dan sayuran bertepung (pisang dan ubi jalar), biji-bijian, sereal, dan daging rendah lemak.
Kategori ketiga dan keempat merupakan makanan dengan kepadatan sedang dan tinggi. Makanan seperti daging, keju, pizza, roti, es krim, dan kue, masuk ke kategori ketiga. Sedangkan, kategori empat (kepadatan tinggi) berisi makanan yang harus kamu hindari seperti kerupuk, keripik, kue kering, kacang-kacangan, dan mentega.

6. Ornish diet

Ilustrasi makan setelah olahraga Foto: dok.shutterstock.com
Diet ini cocok bagi kamu yang mencoba menurunkan berat badan serta tekanan darah dan risiko kanker. Pasalnya, dalam ornish diet, hanya 10 persen kalori harian yang berasal dari lemak.
Dikembangkan oleh profesor kedokteran klinis di University of California, diet ini mengkategorikan makanan ke dalam lima kelompok —dari yang paling menyehatkan hingga yang tidak menyehatkan. Diet ini juga mengajarkan makanan mana yang harus sering dimakan dalam jumlah sedang, dan harus dihindari sama sekali.
ADVERTISEMENT
Selain mengatur makanan, diet ini juga mendukung keseimbangan aktivitas aerobik, latihan ketahanan, kelenturan, serta pernapasan dan meditasi untuk manajemen stres.

7. DASH diet

Ilustrasi wanita diet. Foto: Shutterstock
DASH singkatan dari dietary approach to stop hypertension, dipromosikan oleh National Heart, Lung, and Blood Institute bertujuan untuk memerangi tekanan darah tinggi. Sesuai namanya, DASH berfokus pada penurunan berat badan, mencegah dan mengendalikan diabetes, dan mendukung kesehatan jantung.
Diet ini tidak menyarankan konsumsi makanan penuh lemak jenuh, seperti potongan daging merah tertentu, olahan susu berlemak penuh, dan minyak kelapa. Pengikut diet ini juga menghindari makanan-minuman tinggi gula dan camilan ringan. Selain itu, mereka akan membatasi natrium pada jumlah 2.300 miligram per hari, dan terus menurun hingga 1.500 miligram per hari.
ADVERTISEMENT
Reporter: Natashia Loi