Acar vs Sayuran Segar, Mana yang Lebih Menyehatkan?

10 Februari 2020 21:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
7 Acar Dari Berbagai Belahan Dunia Foto: Instagram @just_me_deb & @fuckitsjaq
zoom-in-whitePerbesar
7 Acar Dari Berbagai Belahan Dunia Foto: Instagram @just_me_deb & @fuckitsjaq
ADVERTISEMENT
Acar timun kerap menjadi teman bersantap saat menikmati bakso, soto, atau nasi goreng. Rasanya yang asam memberikan sensasi segar dan membuat hidangan lebih terasa sedap.
ADVERTISEMENT
Selain timun, berbagai sayuran lain seperti kubis, lobak, dan bawang merah juga sering diolah jadi acar. Metode pengolahan makanan jadi acar ini tak cuma bertujuan untuk meningkatkan rasanya, tapi juga membuatnya lebih awet.
Dengan mencampurkan garam dan cuka, sayuran bisa lebih tahan lama dan tak mudah busuk. Namun, apakah konsumsi acar ini menyehatkan? Bagaimana dengan kandungan nutrisinya, bila dibandingkan dengan sayuran segar?
ilustrasi sayuran Foto: Shutterstock
Menurut Massachusetts Department of Agricultural Resources, teknik mengawetkan sayuran dalam bentuk acar telah dilakukan selama 4 ribu tahun. Nah ternyata, dilansir Livestrong, proses pembuatan acar tak membutuhkan sayuran yang benar-benar steril.
Sebab, risiko kontaminasi bakteri pada acar sayuran yang dijual secara komersil akan berkurang. Bahkan faktanya, tak ada kasus keracunan makanan yang disebabkan oleh kontaminasi acar sayuran selama 50 tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Bukan itu saja, kandungan nutrisi yang ada pada sayuran juga tetap utuh saat diolah jadi acar. Misalnya, timun, mau dalam bentuk sayuran mentah atau sudah dijadikan acar, tampilannya tetap segar.
Satu cangkir timun potong mengandung 16 kalori, yang terdiri dari 3,8 gram karbohidrat, termasuk 0,5 gram serat, dan 1,7 gram gula. Sedangkan, satu cangkir acar timun mengandung 19 kalori yang terdiri dari 3,7 gram karbohidrat, 1,7 gram gula, dan 1,6 serat.
Kadar kalsium, kalium, magnesium, vitamin C, dan vitamin K pada timun juga tetap utuh. Bahkan, ada tambahan nutrisi dalam acar; yaitu probiotik. Mikroorganisme hidup ini bisa membantu meningkatkan kesehatan pencernaan.
Sebagaimana dijelaskan oleh Harvard Medical School, kandungan bakteri probiotik juga akan meningkatkan sistem imun dan mencegah inflamasi. Dan, sayuran yang difermentasi akan memiliki tambahan vitamin B12 yang tak ditemukan pada pangan nabati lainnya.
ADVERTISEMENT
Alih-alih menyimpan sayuran segar dalam waktu lama, sebaiknya olah jadi acar. Selain jadi lebih awet, manfaat kesehatannya juga lebih beragam, kan?