Ada Rice Bowl Isi Wagyu Rp 45 Ribu di Salty Boys Bintaro, Enak Enggak?
PerbesarADVERTISEMENT
Sebagai salah satu pusat bisnis dan residensial yang berkembang pesat, Bintaro punya segudang tempat makan enak yang patut untuk dikunjungi. Tidaklah sulit untuk menemukan kafe-kafe lucu, atau restoran berkonsep unik di kawasan ini.
ADVERTISEMENT
Salah satunya Salty Boys Diner, restoran mungil yang sempat saya sambangi saat akhir pekan kemarin.
Dari luar, bangunannya tak terlalu tampak mencolok, karena lokasinya yang jadi satu dengan restoran soto kudus. Tempatnya berada di pojok, dengan jendela besar bertuliskan 'Salty Boys'.
Saat pintunya dibuka, saya disambut dengan suasana laiknya sedang bertandang ke salah satu restoran di Negeri Paman Sam.
Ruangannya memang tidak luas, tapi ditata dengan apik. Cat putih dan biru pastel memberikan sentuhan ceria, ditambah dengan kursi-kursi merah yang tak kalah menarik.
Lantainya dilapisi dengan keramik merah dan putih yang membentuk motif kotak-kotak. Di salah satu sudutnya, terpampang lampu neon berbentuk logo restoran.
Secara keseluruhan, suasana yang disuguhkan sangat kental dengan nuansa retro ala American Diner.
ADVERTISEMENT
Rupanya, Salty Boys ini merupakan pendatang baru. Mereka baru buka pada tahun 2019. Meski belum lama beroperasi dan tempatnya cukup nyempil, tapi pengunjung yang datang silih berganti.
Menu-menu yang ditawarkan, tentu saja hidangan Western. Mereka punya tiga jenis makanan; steak, rice bowl, dan burger. Yang bikin saya cukup kaget, harga yang mereka tawarkan cukup terjangkau. Semua hidangan --kecuali steak-- dibanderol dengan harga di bawah Rp 50 ribu!
Masalahnya, di menu ditulis, kalau daging yang dipakai adalah jenis wagyu dan Australian beef. Bahkan, mereka juga memakai truffle oil untuk campuran rice bowl-nya.
Hmm, kira-kira, apakah harganya sesuai dengan kualitas rasanya?
Saya pun memesan dua menu andalan mereka; rice to meat you dan burger fat AF. Menu rice to meat you (Rp 45 ribu) terdiri dari 100 gram daging sapi Australia, truffle oil, poached egg, dan siraman saus rahasia.
ADVERTISEMENT
Saat disajikan, porsinya cukup banyak. Irisan daging sapi tipis tampak memenuhi permukaan nasi, dengan poached egg di bagian tengahnya. Lagi-lagi saya dibuat heran; mereka enggak pelit memberikan dagingnya!
Pinggiran dagingnya tampak kecokelatan, namun bagian tengahnya terlihat segar, dengan gurat-gurat kemerahan. Tak perlu susah-susah mengunyahnya, karena teksturnya yang empuk dan lembut.
Bumbu bercita rasa gurih terasa meresap sampai ke serat-serat daging, membuat saya tak bosan untuk terus melahapnya.
Kuning telur yang membanjiri nasi dan daging menambah rasa creamy, jadi semakin nikmat. Nasinya pun enggak hambar, ada sedikit cecapan bumbu yang terasa agak gurih dan sedikit manis.
Yoseph, sang pemilik restoran mengungkapkan, kelembutan daging tersebut diciptakan dari cara pengolahannya. Sebelum dimasak, daging sapi dimarinasi terlebih dahulu dengan bubuk kopi dan rempah-rempah, supaya lebih empuk.
ADVERTISEMENT
Kemudian, daging dimasak dengan teknik pan seared hingga mencapai tingkat kematangan medium. Teknik ini juga diterapkan pada hidangan steak mereka.
"Semua dagingnya di-pan seared, enggak pakai griller. Kalau untuk steak, kita pakai teknik sous vide dulu biar tingkat kematangannya merata," ungkap Yoseph saat ditemui kumparan di kedainya beberapa waktu lalu.
Menu paket burger fat AF (Rp 63 ribu) pun tak kalah lezat. Satu paket ini sudah termasuk burger, kentang, dan minuman. Supaya rasanya lebih menggugah selera, saya juga memesan ekstra truffle oil (Rp 3 ribu) untuk ditambahkan di kentangnya.
Satu porsi burger terdiri dari brioche bun, patty daging wagyu, cheddar, beef bacon, dan telur mata sapi. Kalau mau memesan ala carte, burger AF hanya dibanderol seharga Rp 45 ribu saja.
Sama seperti daging yang disajikan di rice bowl, patty burger-nya pun terasa empuk, lembut, dan juicy. Rasa gurih pun tercecap sejak gigitan pertama. Tiap-tiap elemen memberikan tekstur yang berbeda, menciptakan kombinasi yang beragam, namun tetap seimbang.
ADVERTISEMENT
Kentang gorengnya pun tak sekadar jadi pelengkap. Dibuat secara handmade, tiap potongannya berukuran cukup tebal. Teksturnya renyah dan garing, namun bagian dalamnya masih terasa lembut dan padat. Gurihnya garam berpadu dengan balutan truffle oil, membuat saya tak sadar kalau irisan-irisan kentang itu sudah habis tak tersisa.
"Konsep kita memang American Diner, tapi karena menyesuaikan pasar Indonesia juga, maka hadirlah menu rice bowl," imbuh Yoseph.
Awalnya, saya skeptis kalau makanan yang saya pesan ini bisa membuat perut saya kenyang. Maklum, perjalanan yang saya tempuh untuk ke tempat makan ini cukup jauh, membuat perut amat kelaparan. Tapi ternyata, satu porsi rice bowl-nya saja sudah membuat saya merasa kenyang dan puas.
Yang pasti, saya bahagia karena bisa mendapatkan hasil buruan makanan enak yang tak cuma terasa nikmat, tapi juga ramah di kantong.
ADVERTISEMENT
Worth to try!
Salty Boys Steak and Burger Joint
Alamat: Jl. RC. Veteran Raya No.62, RT.8/RW.1, Bintaro, Kec. Pesanggrahan, Kota Jakarta Selatan
Jam buka: Selasa-Minggu, (pukul 11.00-22.00 WIB)
