Benarkah Makanan Organik Lebih Menyehatkan?

4 Juli 2019 17:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi makanan organik. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi makanan organik. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Seiring dengan meningkatnya kesadaran untuk hidup sehat, banyak orang yang mulai beralih untuk mengkonsumsi makanan organik. Diklaim lebih sehat dan alami, tak ayal bila harganya jadi lebih mahal ketimbang makanan biasa.
ADVERTISEMENT
Perbedaan mendasar antara makanan organik dan non-organik terletak pada proses produksinya. Makanan organik diproduksi dan diproses secara konvensional. Misalnya, penanaman produk nabati yang tak menggunakan pestisida kimia, dan produk hewani yang diproduksi tanpa menggunakan anti biotik atau hormon pertumbuhan.
Lantas, apakah hal ini membuat makanan organik lebih kaya nutrisi dan menyehatkan?
Rupanya, belum ada bukti pasti yang menunjukkan bahwa menyantap makanan organik memberikan perbedaan signifikan terhadap kesehatan kita.
Bahkan, sebuah penelitian dari Stanford Medicine yang dipublikasikan dalam jurnal Annals of Internal Medicine tahun 2012 menemukan, makanan organik tidak memiliki keunggulan nutrisi dibandingkan produk non-organik.
Sayur, buah, dan biji-bijian organik mengandung lebih banyak antioksidan dan karenanya memiliki rasa yang lebih lezat. Foto: Shutterstock
Dalam studinya tersebut, para peneliti menyaring ribuan makalah dan mengidentifikasi 237 yang paling relevan untuk dianalisis. Setelah datanya dianalisa, rupanya mereka hanya menemukan sedikit perbedaan manfaat kesehatan antara makanan organik dan non-organik.
ADVERTISEMENT
Tidak ada perbedaan konsisten dari kandungan vitamin keduanya, dan hanya satu nutrisi --yakni fosfor-- yang lebih tinggi pada makanan organik. Sama halnya dengan susu organik dan susu sapi biasa yang tak punya perbedaan pada kandungan lemak atau proteinnya.
"Banyak orang percaya bahwa makanan organik selalu lebih sehat dan bernutrisi. Kami agak terkejut saat tak menemukan perbedaan tersebut," ungkap Crystal Smith-Spangler, salah satu instruktur di Divisi Disiplin Sekolah Medis Umum seperti dikutip dari situs Stanford Medicine.
Makanan organik. Foto: Shutterstock
Dalam beberapa penelitian lainnya, disebutkan bahwa produk organik memiliki kandungan vitamin C, beberapa mineral dan anti oksidan yang lebih tinggi. Hanya saja, perbedaannya sangat tipis dan tak memengaruhi kadar nutrisi keseluruhan.
Konsumsi makanan organik ini lebih mungkin dilakukan untuk mengurangi paparan pestisida kimia atau suntikan hormon. Kendati demikian, makanan organik --terutama produk nabati-- juga masih mengandung residu pestisida yang alami sekalipun.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, disarankan untuk selalu mencuci buah dan sayuran hingga benar-benar bersih, baik yang organik maupun non-organik.