Benarkah Melewatkan Sarapan di Pagi Hari Berbahaya bagi Kesehatan?

3 Februari 2020 8:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi karyawan sibuk sedang makan sambil jalan Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi karyawan sibuk sedang makan sambil jalan Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Masyarakat di dunia percaya bahwa sarapan penting untuk memulai hari. Selain dianggap baik untuk kesehatan, sarapan juga dipercaya bisa membantu menurunkan berat badan hingga meningkatkan metabolisme.
ADVERTISEMENT
Anggapan tersebut memang benar, namun bukan berarti melewatkan sarapan lantas membuat berat badanmu naik sampai merusak metabolisme tubuh. Menurut beberapa penelitian yang dipublikasikan dalam PubMed, melewatkan sarapan dapat mengurangi asupan kalori hingga 400 kal per hari.
Salah satu penelitian dalam The American Journal of Clinical Nutrition, membandingkan 309 responden --laki-laki dan perempuan-- dengan kelebihan berat badan untuk melewatkan sarapan.
Hasilnya, penelitian yang dilakukan selama empat bulan tersebut menemukan tidak adanya masalah berat badan pada responden tersebut. Begitu pula dengan fungsi pembakaran dalam tubuh mereka --dalam hal ini berkaitan dengan metabolisme-- juga tak mengalami masalah. Sehingga, kepercayaan tersebut dianggap mitos.
Ilustrasi menu sarapan Foto: dok.shutterstock
Hanya saja, benar bahwa mereka yang sudah terbiasa rutin sarapan akan merasa lapar dua kali lipat ketika melewatkannya. Wajar kalau pada akhirnya kamu makan lebih banyak saat siang hari.
ADVERTISEMENT
Melewatkan sarapan tak selamanya buruk untuk tubuh. Bahkan aktivitas ini jadi bagian dalam rangkaian metode puasa intermiten. Metode ini memiliki rumus puasa selama 16 jam, dan hanya boleh makan total 8 jam. Makan yang dibolehkan terbagi hanya pada saat makan siang dan malam; ini berarti selama menjalankan puasa intermiten kamu akan selalu melewatkan sarapan.
Namun dalam jurnal tersebut juga memberikan imbauan, bahwa metode ini belum tentu cocok untuk semua orang. Efeknya dapat bervariasi. Beberapa orang mungkin mengalami efek positif, sementara yang lain bisa jadi sakit kepala, gula darah melonjak, pingsan, sampai hilang konsentrasi.

Sarapan merupakan opsional

com-Ilustrasi anak yang menolak sarapan. Foto: Shutterstock
Beberapa hasil penelitian terebut menyimpulkan, kalau sarapan merupakan hal opsional. Jika kamu melakukannya, maka kesehatan bisa meningkat. Namun apabila tak sengaja melewatkannya juga tak apa-apa.
ADVERTISEMENT
Apalagi, beberapa penelitian tersebut menemukan bahwa tak ada kaitannya sarapan dengan menurunkan berat badan hingga meningkatkan metabolisme.
Jadi ini sesederhana, ketika kamu merasa lapar di pagi hari, maka makanlah secukupnya. Lalu, ketika tak merasa lapar sama sekali, kamu juga tak perlu memaksa untuk sarapan. Sederhana, bukan? Semua kembali lagi pada preferensi pribadi masing-masing, yang terpenting hidup sehat dan bahagia.