Berbagi Sarapan: Program Donasi 100 Paket Makan Pagi untuk Kaum Dhuafa

19 Januari 2021 18:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Berbagi Sarapan, program berbagi makanan untuk kaum dhuafa Foto: Dok.BerbagiSarapan/Instagram
zoom-in-whitePerbesar
Berbagi Sarapan, program berbagi makanan untuk kaum dhuafa Foto: Dok.BerbagiSarapan/Instagram
ADVERTISEMENT
Bukan sekadar mengisi perut yang lapar di pagi hari, seperti kita ketahui, sarapan menjadi langkah awal untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Bermula dari pengertian betapa pentingnya sarapan tersebut, Yayasan Visi Maha Karya mencoba membuat gerakan bertajuk “Berbagi Sarapan.” Uniknya, paket makan pagi ini dibagikan cuma-cuma khusus untuk para kaum dhuafa.
ADVERTISEMENT
Dampak pandemi COVID-19 yang membuat banyak orang kehilangan pekerjaan dan merasa kehidupannya semakin sulit, turut melatarbelakangi terbentuknya program berbagi bantuan makanan ini. Rifki Haifany Rakhman dan ketiga temannya mendapatkan ide tersebut pada sekitar bulan Mei 2020. Setelah melakukan pematangan program berbulan-bulan lamanya, tepat pada 17 Oktober 2020 mereka mulai mewujudkan misinya.
Ilustrasi memberikan bantuan makanan Foto: Shutter Stock
“Dengan adanya pandemi, tau-tau (banyak orang) langsung turun penghasilannya, ada yang yang dagangannya sepi, ada yang di-PHK, ada yang kerja full-time jadi setengah hari. Kita berpikir, apa nih yang bisa dikontribusikan?” ungkap Rifki Haifany Rakhman, salah satu pencetus program Berbagi Sarapan kepada kumparanFOOD saat dihubungi via telepon (19/1).
ADVERTISEMENT
Sejak program tersebut resmi berjalan, komunitas yang beranggotakan 20 relawan lain telah membagikan total lebih dari 9.000 box sarapan kepada orang-orang yang membutuhkan. Ya, dalam rentang waktu tiga bulan ribuan paket sarapan telah berhasil dibagikan.
Setiap hari dari pukul 06.00 pagi, 10 relawan asal Jakarta akan berkumpul dan bersiap ke lokasi produksi sarapan. Di sana, relawan dibantu dengan teman-teman terdekat untuk menyiapkan makan pagi dan mendistribusikan langsung. Dengan tas besar yang cukup untuk membawa 100 box sarapan, para relawan berkeliling ke titik lokasi pembagian makanan; yakni di jalanan, tempat pembuangan sampah, hingga pangkalan ojek.
Mereka menargetkan, paket sarapan tersebut untuk dibagikan kepada buruh harian, tukang sampah, tukang sapu, pedagang pinggir jalan, pengemudi ojek online, dan kaum membutuhkan lainnya. Selain di Jakarta, program ini juga dilakukan oleh 10 relawan lain di Yogyakarta.
ADVERTISEMENT

Menyesuaikan menu sarapan dengan kebutuhan gizi harian

Tidak main-main, dalam menjalankan program Berbagi Sarapan para relawan turut memperhatikan kandungan gizi dalam setiap kotak makanan yang akan dibagikan. Para pencetus program memutuskan empat komponen dasar yang harus tersedia dalam paket sarapan ini; karbohidrat sebagai penunjang energi, protein hewani, protein nabati, dan sayuran, serta air.
“Kita memperhatikan banget masalah gizi, apalagi saat pandemi enggak mungkin kita kasih makanan yang sembarangan,” kata Rifki.
Walau program Berbagi Sarapan baru tersedia di dua kota di Indonesia, Rifki berharap program ini bisa segera mencapai kota-kota lain di Indonesia —setelah kebutuhan SDM dan donasi tercukupi.
Awalnya donasi dikumpulkan dari hasil patungan para anggota yayasan. Seiring berjalannya waktu, donasi kini diraih juga melalui iklan media sosial hingga promosi ke teman-teman terdekat dari para anggota relawan. Untuk mengumpulkan donasi, para donatur bisa menghubungi mereka melalui website resmi dan admin WhatsApp Berbagi Sarapan.
ADVERTISEMENT
Tak disangka, dari sebuah gerakan sederhana rupanya bisa membawa senyuman bagi para penerimanya. Rifki pun berkisah, ada hikmah yang mereka petik dari gerakan kecil ini. “Ini kan hal yang kecil ya, hanya satu box sarapan pagi. Tapi ternyata, besar banget (efeknya) untuk masyarakat,” kata Rifki. “Banyak yang berterima kasih, kadang sampai meneteskan air mata, pas kita kasih nasi satu box. Itu jadi semangat kita untuk terus melanjutkan program ini. Sekaligus membuat kita bersyukur juga karena masih bisa lebih beruntung dari mereka.”
Selain program Berbagai Sarapan, Yayasan Visi Maha Karya juga memiliki program lain. Di Jogja misalnya, ada program Tuna Daksa (bantuan pengadaan kaki tangan palsu), Program Santunan Yatim Piatu Dhuafa, hingga Berbagi Sekotak Makanan yang dilakukan setiap hari Jumat.
ADVERTISEMENT
Jadi, tanpa melihat hal-hal yang terlalu jauh dan sulit, rupanya ada cara sederhana untuk kita bisa saling berbagi dan peduli dengan orang lain; semisal, dengan sekadar memberi satu paket sarapan.
Reporter: Natashia Loi