Bisa Picu Kanker hingga Disebut Haram, Ini Efek Buruk Pakai Minyak Jelantah

23 Maret 2023 16:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi minyak jelantah.
 Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi minyak jelantah. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Minyak jelantah atau minyak goreng bekas memang tidak direkomendasikan untuk digunakan kembali dalam memasak makanan. Meski demikian, kenyataannya pengunaan minyak jelantah ini masih bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Di beberapa kota besar, minyak goreng bekas pakai ini masih digunakan dengan bebas. Demi menghemat pengeluaran, tak sedikit masyarakat umum ataupun pedagang makanan yang menggunakan minyak jenis ini.
Padahal, penggunaan minyak jelantah nyatanya berbahaya buat kesehatan.
Ilustrasi kampus Intitut Pertanian Bogor. Foto: Instagram / @ipbofficial
Guru Besar Universitas IPB, Prof. Dr. Ir. Sedarnawati, menjelaskan penggunaan minyak jelantah sangat berisiko buat kesehatan bagi yang mengonsumsinya.
Perempuan yang juga auditor senior LPPOM MUI itu mengatakan minyak jelantah bisa memicu berbagai macam penyakit, bahkan penyakit serius seperti kanker.
"Selain meningkatkan risiko kanker, minyak jelantah juga bisa menjadi sumber munculnya berbagai macam penyakit, seperti infeksi bakteri, obesitas, hingga penyakit degeneratif," katanya, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima kumparan.
Minyak jelantah bisa menjadi media penyerapan radikal bebas yang akan ikut terserap ke dalam makanan yang digoreng. Makanan tersebut kemudian masuk ke dalam tubuh dan menyerang sel-sel dalam tubuh. Zat tersebut akan menjadi karsinogen penyebab kanker.
Ilustrasi minyak bekas pakai di penggorengan. Foto: Shutterstock
Minyak goreng yang sudah dipakai berkali-kali juga menjadi sarang untuk perkembangbiakan berbagai jenis bakteri. Bakteri tersebut hidup dan berkembang dengan memakan remah-remah sisa gorengan yang mengendap di minyak jelantah, atau menempel pada wajan penggorengan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, menurut penelitian oleh para ahli dari University of the Basque Country di Spanyol, minyak jelantah mengandung senyawa organik aldehid yang dapat berubah menjadi zat karsinogen dalam tubuh manusia, yang pada gilirannya memicu penyakit degeneratif. Misalnya penyakit jantung, Alzheimer, dan Parkinson.
Minyak jelantah juga mengandung kadar kalori dan lemak trans yang akan terus meningkat. Hal ini akan memicu kelebihan berat badan atau obesitas, yang bisa menyebabkan berbagai komplikasi serius, seperti penyakit diabetes dan penyakit jantung.

Minyak Jelantah Tak Pasti Kehalalannya

Ilustrasi menuang minyak goreng. Foto: Shutterstock
Selain alasan kesehatan, kehalalan minyak jelantah juga dipertanyakan. Prof. Sedarnawati menjelaskan meski minyak goreng tersebut sebelumnya bersertifikat halal, tetapi jika digunakan untuk menggoreng makanan yang tidak halal, maka minyak jelantahnya juga menjadi haram.
ADVERTISEMENT
Risiko mengkonsumsi minyak jelantah yang tidak halal juga lebih tinggi, ketika masyarakat membeli gorengan dari para penjaja makanan yang belum bersertifikat halal.
Para pedagang jenis ini umumnya menggunakan minyak jelantah yang mereka beli dari restoran, kemudian dimurnikan kembali.
Cara seperti itu memang lebih hemat, namun sangat diragukan kehalalannya. Sebab, tidak diketahui sebelumnya minyak goreng tersebut digunakan untuk menggoreng makanan halal atau tidak.
Jika minyak goreng di restoran tadi digunakan untuk memasak makanan yang tidak halal, maka jelantahnya juga menjadi tidak halal.
Dengan memperhatikan aspek kesehatan dan kehalalan minyak jelantah, Prof. Sedarnawati mengingatkan agar masyarakat lebih bijak dalam memilih dan menggunakan minyak goreng. Ada beberapa hal juga yang harus diperhatikan ketika memilih minyak goreng.
ADVERTISEMENT
Pertama, pastikan bahwa minyak goreng yang dibeli telah bersertifikat halal. Kedua, jangan gunakan minyak goreng tersebut untuk menggoreng secara berulang-ulang. Maksimal penggunaan cukup dua sampai tiga kali penggorengan, sambil dicermati perubahan warnanya.
Ketiga, hindari membeli minyak goreng jelantah yang tidak jelas sumbernya, karena potensi tercampur dengan bahan haram sangatlah tinggi.
Keempat, jika ingin membeli gorengan, pastikan bahwa pedagangnya menggunakan minyak goreng yang sudah bersertifikat halal, bukan menggunakan minyak jelantah.