Burger King Stop Pasokan Bahan untuk 800 Gerai Waralaba di Rusia

14 Maret 2022 17:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Burger King. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Burger King. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dampak invasi Rusia ke Ukraina membuat sejumlah perusahaan makanan dan minuman asal Amerika Serikat menarik bisnis mereka. Kali ini, restoran cepat saji Burger King menangguhkan operasi bisnis untuk 800 restoran waralabanya di Rusia.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah pernyataan resmi yang diterbitkan Kamis (10/3), Restaurant Brands International (RBI) mengumumkan bahwa Burger King telah memberhentikan semua dukungan perusahaan untuk pasar Rusia; termasuk operasi, pemasaran, dan rantai pasokan selain menolak persetujuan untuk investasi dan ekspansi.
Mengutip The Hill, brand cepat saji di Rusia tidak memiliki restoran korporat, karena sepenuhnya dikelola secara waralaba oleh pemegang utama. RBI juga menegaskan bahwa Burger King berkomitmen untuk memberikan keuntungannya sebagai bagian dari bantuan sosial untuk Ukraina.
Pengungsi berkumpul di lapangan usai melarikan diri dari Ukraina karena invasi Rusia di pos pemeriksaan perbatasan di Medyka, Polandia (1/3/2022). Foto: Kai Pfaffenbach/REUTERS
Lalu, Burger King beserta pemegang waralabanya juga sudah menyumbangkan USD 1 juta kepada Komisaris Tinggi PBB untuk para pengungsi. Dengan lebih dari 25 franchise Burger King di Eropa, yang juga bekerja sama dengan organisasi nirlaba lokal untuk membagikan voucher makan gratis Whopper Burger King senilai total USD 2 juta kepada pengungsi Ukraina.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, McDonald's dan Starbucks juga baru saja menarik aktivitas bisnis mereka di Rusia. Untuk beberapa brand, tidak ada jalan yang jelas dan mereka pun langsung menghentikan operasi bisnisnya di Rusia. Sebut saja perusahaan Yum! Brands, yang menaungi merekPizza Hut, KFC dan Taco Bell.
KFC bahkan menghentikan sementara operas dari 1.000 restoran mereka di Rusia. Sedangkan McDonald’s menangguhkan 850 restorannya, dan Pizza Hut sebagai 50 gerai.
Ilustrasi logo McDonald's. Foto: Elijah Nouvelage/Reuters
Mengutip Daily Mail, hal ini berarti bahwa Burger King yang dimiliki secara independen di Rusia dapat terus beroperasi, tetapi tanpa iklan atau pasokan yang disediakan oleh induk perusahaan.
Tak hanya para pemilik merek restoran cepat saji, perusahaan penyedia bahan makanan seperti Nestle dan Mondelez International juga menghentikan investasi mereka di Rusia.
ADVERTISEMENT
Penulis: Ade Naura Intania