Ilustrasi gorengan

Cara Membuat Gorengan Sehat dan Hemat Minyak, Catat 6 Tipsnya!

7 April 2022 13:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gorengan. Foto: Rifki Alfirahman/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gorengan. Foto: Rifki Alfirahman/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Berbuka puasa dengan gorengan gurih dan renyah memang sulit untuk ditolak. Sebut saja pisang goreng, tahu, bakwan, risoles, dan lainnya tentu sudah terbesit di otak kamu untuk menjadi hidangan pembuka.
ADVERTISEMENT
Namun, jika kamu ingin memasaknya sendiri di rumah terkadang rasanya kurang sedap, bukan? Biasanya lebih nikmat kalau kita beli di luar. Padahal, gorengan tersebut belum tentu higienis dan baik untuk kesehatan, lho.
Apalagi terkadang, kita tidak bisa mengetahui, apakah minyak goreng yang digunakan masih layak pakai atau tidak? Seperti kata Prof. Hardinsyah, Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia dan Guru Besar Ilmu Gizi FEMA IPB, bahwa "Minyak jelantah mengandung banyak lemak jenuh dan lemak trans, sehingga bisa meningkatkan risiko jantung koroner dan menurunkan imun tubuh."
Lantas, bagaimana cara membuat gorengan yang lebih sehat dan hemat minyak? Yuk, intip tips selengkapnya di bawah ini:

1. Memakai minyak sehat

Ilustrasi minyak zaitun. Foto: Shutterstock
Untuk menghindari segala macam penyakit, kamu bisa membeli minyak yang bebas kandungan lemak jahat dan kolesterol. Misalnya, minyak zaitun, canola oil, sunflower oil, hingga minyak kelapa.
ADVERTISEMENT

2. Pastikan suhu minyak tepat

Gunakan minyak canola untuk menggoreng atau menghangatkan kentang Foto: Shutterstock
Seorang ahli gizi, Emilia Achmadi menyarankan untuk kamu memastikan suhu minyak yang tepat saat membuat gorengan di rumah. Ini karena, gorengan yang kita sajikan bisa terasa lebih sehat dan nikmat.
Maka itu, kamu bisa menggorengnya dengan teknik deep fry, dengan suhu antara 170-185 derajat Celsius. Kalau suhu tidak tepat, maka pori-pori kulit gorengan akan membesar dan menyebabkan minyak terserap ke dalam gorengan.

3. Rutin mengganti minyak

Ilustrasi minyak goreng bekas pakai. Foto: Africa Studio/Shutterstock
Sehabis kamu menggoreng makanan, ada baiknya ganti minyak goreng setelah 2-3 kali pakai. Jika tidak, maka kemungkinan besar bisa menyebabkan risiko kanker hingga penyakit jantung.
"Umumnya setelah tiga kali penggunaan, akan terjadi perubahan warna dan aroma pada minyak yang kurang bagus bila digunakan," terang pakar gizi dan keamanan pangan IPB (Institut Pertanian Bogor), Prof. Ir. Ahmad Sulaeman, MS, PhD,.
ADVERTISEMENT

4. Menggoreng dengan air fryer

Ilustrasi Air fryer Foto: dok.shutterstock
Ternyata, menggoreng makanan dengan air fryer ini bisa membantu menghemat penggunaan minyak, lho dan gorengan buatanmu akan lebih sehat. Sebab, kandungan lemak jenuh pada makanan yang digoreng dengan air fryer bisa berkurang hingga 80 persen. Terlebih minyak saat ini sedang mahal, jadi menggoreng menggunakan air fryer bisa jadi salah satu solusinya, kan?

5. Jangan makan gorengan setiap hari

Bakwan teri dicocol saus Foto: Azalia Amadea/Kumparan
Untuk kamu yang suka dengan gorengan, jangan terlalu sering menyantapnya, ya. Sebab, jika terlalu sering makan hidangan yang digoreng dengan suhu tinggi, kandungan gizi dalam makanan tersebut bisa rusak, lho.

6. Pakai minyak dua kali

Ilustrasi minyak kedelai Foto: dok.shutterstock
Seorang ahli gizi Seala Septiani, S.Gz, M.Gizi, menyarankan untuk kamu yang menggunakan minyak kedelai, ketahuilah bahwa minyak ini memiliki titik didih yang paling tinggi. Ia juga mengatakan, kalau penggunaan minyak maksimal hanya dua kali saja. Pemakaian ini hanya untuk menumis saja, dan tidak dengan suhu tinggi.
ADVERTISEMENT
Penulis: Ade Naura Intania
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten