Cegah Gula Darah Naik, Penderita Diabetes Perlu Terapkan Pola Makan 3J Kata Ahli

12 November 2021 16:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Alat cek gula darah. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Alat cek gula darah. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bagi penderita diabetes tentu menjadi penting dalam mengatur pola makan agar gula darah tetap terkontrol dengan baik. Seperti halnya dengan menerapkan pola makan 3J. Pola makan ini bisa menjadi pilihan untuk menstabilkan gula darah bagi pasien diabetes.
ADVERTISEMENT
Konsep pola makan 3J atau dalam istilah kesehatannya disebut Terapi 3J Medis, pada dasarnya adalah menganut prinsip makan seimbang. Dalam hal ini, seimbang yang dimaksud ialah gizi seimbang yang sesuai dengan nutrisi yang dibutuhkan oleh setiap penyandang diabetes. Serta, sesuai juga dengan jumlah kebutuhan kalori yang dibutuhkan oleh setiap orang.
“Jadi memang konsepnya seimbang, jadi tidak ada makanan yang harus dilarang atau tidak boleh dikonsumsi oleh para penderita diabetes, namun yang perlu diperhatikan adalah sebenarnya bagi para penyandang diabetes, adalah jadwal makan yang teratur,” ujar dr. Martha Rosana, SpPD dalam kegiatan Media Briefing #Hands4Diabetes2021 Online Festival bersama Tropicana Slim di Sesi I, Meet the Doctor bersama dr. Martha Rosana, SpPD pada Jumat (12/11).
ADVERTISEMENT
Pola makan dengan prinsip 3J ini meliputi; tepat jadwal, jumlah, dan jenis. Lebih lanjut dr. Martha menjelaskan, jadi bagi penyandang diabetes diharapkan bisa memiliki jadwal makan yang teratur.
Tropicana Slim Hands4Diabetes2021 Online Festival yang diadakan virtual Foto: Dok. Istimewa
Sejatinya, pola makan penderita diabetes tidak berbeda jauh dengan kebanyakan orang. Mereka dianjurkan untuk makan secara teratur dengan jadwal tepat; yakni makan pagi, makan siang, dan makan malam. Atau, bila diperlukan juga, tiga kali selingan di waktu tersebut untuk mengonsumsi makanan ringan atau snacking.
J selanjutnya adalah jumlah. Dimaksudkan bahwa, jumlah makanan yang dikonsumsi harus sesuai dengan kebutuhan setiap penderita diabetes. Ia pun menyarankan untuk mengetahui jumlah asupan yang dibutuhkan oleh para pasien diabetes, caranya dengan melakukan konsultasi ke dokter atau ahli gizi.
ADVERTISEMENT
“Jumlah itu (kebutuhan yang dibutuhkan) perlu kolaborasi dengan dokter atau ahli gizi. Jadi, nanti dihitung masing-masing setiap orang dengan penyakit diabetes. Pada umumnya dihitung berdasarkan tinggi badan, berat badan, kemudian aktivitas fisik sehari-hari, dan kondisi kesehatan lainnya yang menyertai, misalnya apakah ada penyakit lain,” ujarnya.
Ilustrasi jadwal makan. Foto: Dimas Prahara/kumparan
Selanjutnya, bila sudah ditentukan jumlah asupan yang diperlukan, biasanya para dokter atau ahli gizi akan membuatkan meal planning sesuai dengan kebiasaan makan setiap pasien diabetes.
Sementara J yang terakhir yaitu jenis makanannya. Ia menegaskan bila penderita diabetes perlu menghindari jenis makanan tertentu bukan berarti mereka tidak diperbolehkan sama sekali untuk mengonsumsinya. Melainkan harus memerhatikan asupan karbohidrat, serat, protein, hingga lemak.
Ilustrasi porsi makanan sehat. Foto: Fauzan Anangga/kumparan
“Komponen yang dibutuhkan bagi tubuh dalam makanan yang seimbang adalah karbohidrat. Diketahui terdapat dua jenis karbohidrat karbohidrat, yakni yang pertama adalah mengandung pati atau starch, yang biasanya kita jumpai dalam makanan pokok seperti nasi, umbi-umbian, dan kentang. Sementara yang kedua ialah non starch; yang mana biasanya terkandung dalam sayuran dan buah,” ungkap dr. Martha.
ADVERTISEMENT
Jadi, dalam satu piring makan untuk penderita diabetes diharapkan mampu memenuhi standar jenis yang tepat. Umumnya ini terlihat dalam konsep “isi piringku”; yang mana bagian setengah piring untuk sayur dan buah, sementara bagian seperempatnya berisikan karbohidrat starch; seperti nasi atau pengganti lainnya. Lalu, bagian seperempat lainnya untuk makanan yang mengandung protein atau lemak. Seperti lauk pauk yang sering kita makan, ada daging, ikan, ataupun tahu dan tempe.