Cegah Virus Corona, McDonald's dan Starbucks AS Tak Layani Pemesanan Dine-In

17 Maret 2020 18:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Starbucks Bali Foto: Azalia Amadea/Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Starbucks Bali Foto: Azalia Amadea/Kumparan
ADVERTISEMENT
Kebijakan untuk melakukan social distancing demi menghindari penyebaran virus corona yang makin luas mulai diterapkan di berbagai negara. Banyak perusahaan yang lantas mewajibkan karyawannya untuk bekerja dari rumah, dan meminimalisisasi interaksi.
ADVERTISEMENT
Antisipasi penyebaran virus corona dalam bentuk social distancing juga turut dilakukan oleh berbagai tempat makan. Di Amerika Serikat, misalnya, banyak restoran yang akhirnya memutuskan tak lagi melayani pemesanan di tempat atau dine-in.
Langkah ini telah dilakukan oleh gerai fast food dan kedai kopi global; McDonald's dan Starbucks. Dalam keterangan yang diunggah di situs resminya, McDonald's AS menyatakan akan menutup semua area tempat duduk, termasuk penggunaan fasilitas self-service makanan dan minuman.
Ilustrasi McDonald's. Foto: BAY ISMOYO / AFP
Mereka akan fokus melayani pembeli melalui Drive-Thru, take away, dan McDelivery. Penutupan area makan ini tak cuma berlaku di gerai McDonald's saja, tapi juga seluruh franchise bisnisnya di Amerika Serikat.
“Kami berkomitmen untuk mendukung semua pihak yang terlibat untuk melalui situasi ini, dan mengantisipasi anggota kru sesuai jadwal shift akan dipindahtugaskan, untuk melayani pelanggan melalui Drive-Thru, take away, dan McDelivery," tulis pihak McDonald's dalam situs resminya.
ADVERTISEMENT
Selain McDonald's, kebijakan social distancing juga dilakukan oleh Starbucks AS. Melalui surat terbuka yang dipublikasikan dalam situs resminya, Starbucks menyatakan akan mengubah sistem penjualannya.
Barista Starbucks memeriksa suhu badan pengunjung akibat virus corona di Beijing, China. Foto: REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
Mulai dari hari Senin, (16/3), seluruh outlet Starbucks yang berlokasi di Amerika Serikat dan Kanada hanya akan melayani pembelian take away, selama kurang lebih dua minggu.
Customer juga masih bisa memesan minuman dan makanan menggunakan aplikasi Starbucks, dan drive-through. Area untuk duduk benar-benar dikosongkan, sehingga pembeli tak bisa berlama-lama berada di dalam outlet.
Beberapa kebijakan lainnya yang diterapkan dalam rangka social distancing adalah penutupan sementara gerai yang berada di lokasi ramai seperti mall dan universitas. Selain itu, mereka juga mengurangi jam operasional di tempat yang menjadi kluster COVID-19 tinggi.
Sejumlah pengunjung saat minum kopi di starbucks. Foto: REUTERS/Thomas Peter
"Seperti yang kita tahu, situasi terkait COVID-19 ini sangat dinamis, dan kami akan senantiasa mengkaji fakta yang ada, serta membuat keputusan penting yang proaktif, semi melindungi partner (karyawan), pembeli, dan masyarakat," tulis Rossann Williams, executive vice president and president, U.S. company-operated business and Canada seperti dikutip dari situs resmi Starbucks.
ADVERTISEMENT
Susu, krim, gula, dan bahan pelengkap lain yang biasa diletakkan di meja terbuka pun disimpan di tempat khusus, dan baru akan diberikan ketika pembeli memintanya.
Sebelumnya, Starbucks AS juga telah menerapkan larangan penggunaan tumbler pribadi dan mug untuk pembelian kopi, demi mencegah penyebaran virus corona.